Apa Itu Total Value Locked (TVL) dan Mengapa Ini Penting?

Update 15 Sep 2023 • Waktu Baca 5 Menit
Gambar Apa Itu Total Value Locked (TVL) dan Mengapa Ini Penting?
Reading Time: 5 minutes

Di dunia crypto, Total Value Locked (TVL) adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengevaluasi ukuran dan aktivitas suatu protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi). TVL mewakili nilai total semua aset yang dikunci dalam protokol DeFi, seperti token yang dipertaruhkan di kumpulan likuiditas atau disimpan di pasar pinjaman. Lantas, seberapa penting metrik tersebut dipakai untuk mengukur apakah aset crypto tertentu layak untuk diinvestasikan? Simak artikel di bawah ini tentang apa itu TVL crypto dan mengapa ini penting bagi investor crypto.

Ringkasan Artikel

  • 🔒 Total Value Locked (TVL) adalah ukuran dari total nilai aset crypto yang disimpan atau dikunci dalam sebuah protokol DeFi.
  • ✍🏻 Tiga aspek penting dalam mengukur TVL; Nilai gabungan dari semua aset yang terkunci mencakup aset yang di-staking atau dipinjamkan, suplai maksimum yang beredar dari protokol DeFi, dan harga protokol DeFi saat ini.
  • 💰 Lido (LDO) menjadi aset crypto yang menguasai pangsa pasar TVL hingga 20%, di mana ada sekitar $13,775 miliar TVL.
  • 🦾 Hingga 12 September 2023, total TVL di seluruh protokol DeFi mencapai $36,931 miliar.

Apa Itu Total Value Locked?

Total Value Locked (TVL) adalah ukuran dari total nilai aset crypto yang disimpan dan tersedia dalam aplikasi smart contract. Nilai tersebut mengacu pada jumlah aset yang disimpan dalam protokol DeFi dan nilai aset biasanya diukur dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) atau dalam bentuk angka aset crypto. TVL menjadi salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur kesehatan DeFi karena blockchain dikembangkan di jaringan peer-to-peer yang tidak dikendalikan oleh otoritas pusat untuk mengatur, membangun, atau meningkatkan ekosistemnya. Oleh karenanya, metrik TVL merupakan pengukur penting dari pasar DeFi secara keseluruhan.

Cara Menghitung Total Value Locked?

Untuk mengukur TVL dalam sebuah protokol DeFi ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Nilai gabungan dari semua aset yang terkunci mencakup aset yang di-staking atau dipinjamkan.
  • Suplai maksimum yang beredar dari protokol DeFi
  • Harga protokol DeFi saat ini

Setelah mengetahui tiga aspek tersebut, kamu bisa menghitung TVL dalam protokol DeFi dengan mengambil jumlah total token yang di-stake pada protokol tersebut dan mengalikan jumlah tersebut dengan nilai saat ini dari setiap token dalam bentuk USD. Dengan menjumlahkan nilai total semua aset, TVL protokol dapat ditentukan. Gambaran rumus menghitung TVL kira-kira seperti di bawah ini:

            Kapitalisasi Pasar

Rasio TVL = __________

                  TVL

Rasio TVL dapat membantu menilai apakah suatu token undervalued atau overvalued. Jika rasio TVL di bawah satu, token tersebut biasanya undervalued, begitu pun sebaliknya.

Baca juga: Rumus dan Cara Hitung Rasio TVL

Namun dengan perkembangan DeFi yang sangat cepat, banyak tools yang dapat dimaksimalkan untuk melakukan pelacakan nilai TVL dalam DeFi, seperti DeFillama, DeBank, Defi Pulse, Zapper, Tradingview, dan lain-lain. Dengan menggunakan tools tersebut dapat menyederhanakan proses perhitungan, pemantauan, dan tingkat adopsi ekosistem DeFi secara keseluruhan.

Mengapa Total Value Locked Penting?

Locking Simple Town GIF by Eternal Family - Find & Share on GIPHY
Sumber: Giphy.com

Melakukan analisis pada suatu aset menjadi satu hal yang mesti dilakukan oleh seorang investor atau trader. TVL perannya menjadi krusial untuk melakukan pengukuran platform DeFi karena memiliki fungsi untuk menunjukkan seberapa besar modal terhadap keuntungan dan kegunaan aplikasi DeFi bagi pedagang dan investor. Selain itu ada empat faktor lain mengapa TVL punya peran penting bagi investor, di antaranya:

  • Indikator Kepercayaan: TVL yang tinggi dapat diartikan bahwa orang-orang percaya pada keamanan dan keandalan protokol DeFi tersebut, karena penggunanya bersedia memberikan sejumlah uang untuk menggunakan protokol tersebut. Namun sebagai investor tetap perlu cermat dalam melihat TVL yang tinggi dengan terus memantau aktivitas pengguna di platform DeFi tersebut apakah aktif atau tidak.
  • Pertumbuhan Protokol: Tren kenaikan TVL yang relatif stabil bisa menjadi tanda pertumbuhan positif bagi protokol DeFi. Semakin banyak pengguna yang berpartisipasi dan mengunci aset mereka, mereka memperkuat efek jaringan dan menarik lebih banyak pengguna, sehingga menciptakan feedback positif untuk perluasan protokol.
  • Minat Investor: TVL dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar minat investor dalam sebuah protokol DeFi. TVL yang tinggi bisa dikategorikan dapat menarik lebih banyak investor dan institusi tradisional
  • Penilaian Risiko: TVL dapat berfungsi sebagai indikator risiko bagi investor dan pengguna saat ini. Protokol dengan TVL yang sangat tinggi bisa dianggap lebih aman karena banyak orang lain yang memercayakan aset mereka ke DeFi tersebut. Di sisi lain, TVL yang rendah menunjukkan bahwa platform tersebut kurang mapan atau belum teruji dan memiliki risiko yang relatif tinggi untuk digunakan.

5 Aset Crypto dengan TVL Tertinggi

Dilansir dari defillama.com, berikut lima aset crypto dengan TVL tertinggi per 12 September 2023, sebagai berikut:

NamaChainKategoriTVL
Lido (LDO)Ethereum, Solana, Moonbeam, Moonriver, Terra ClassicLiquid Staking$13,775 miliar
MakerDAO (MKR)EthereumCollateralized debt position (CDP)$4,83 miliar
AAVE (AAVE)Ethereum, Polygon, Avalance, Arbitrum, Optimism, Base, Metis, Fantom, HarmonyLending$4,478 miliar
JustLend (JST)TronLending$3,675 miliar
Uniswap (UNI)Ethereum, Arbitrum, Polygon, Optimism, Celo, Base, BSC, AvalanceDexes$3,164 miliar
  1. Lido adalah protokol DeFi yang dirancang untuk memberikan solusi bagi permasalahan staking di Ethereum yang membatasi kegiatan ekonomi dan mencegah pengguna mencari keuntungan tambahan. Lebih lanjut, Lido memberikan alternatif terhadap staking Ethereum yang didominasi oleh staking bursa pertukaran tersentralisasi yang bersifat custodial. Lido menjadi salah satu platform liquid staking terbesar di Ethereum dengan market share 74,1%.
  2. MakerDAO adalah platform simpan pinjam aset crypto yang beroperasi di jaringan Ethereum. Maker menawarkan pinjaman berupa stablecoin DAI dengan jaminan aset crypto yang berlebih dan dikunci dalam smart contract.
  3. Aave adalah protokol yang memungkinkan penggunanya bisa mendepositokan aset crypto untuk mendapat bunga, dan juga meminjam aset crypto untuk investasi atau kebutuhan lainnya.
  4. JustLend adalah protokol lending yang khusus di jaringan Tron. Protokol JustLend punya dua fungsi yaitu lenders (pihak yang meminjamkan) dan borrowers (pihak peminjam). Keduanya bisa berinteraksi langsung dengan protokol untuk mendapatkan bunga yang berfluktuasi dan ditentukan oleh algoritma.
  5. Uniswap adalah aplikasi decentralized exchange yang memfasilitasi transaksi pertukaran ETH dan token ERC-20, atau standar token yang paling sering digunakan di blockchain Ethereum.

TVL yang tinggi berarti protokol memiliki likuiditas yang sehat dengan lebih banyak modal yang terkunci di dalam smart contract. Hal ini membuat protokol atau token tersebut populer di kalangan investor yang ingin mendapatkan insentif dan imbalan.  Sebaliknya, jika TVL lebih rendah menandakan berkurangnya ketersediaan dana yang menghasilkan imbal hasil lebih rendah bagi investor.

5 Blockchain Terbesar di Crypto dengan TVL Tertinggi

Selain aset crypto dengan TVL tertinggi, terdapat juga jaringan blockchain yang memiliki TVL tinggi, berikut dirangkum dari defillama.com:

NamaTVLMarket Cap
Ethereum (ETH)$20,585 miliar$187,13 miliar
Tron (TRX)$5,6 miliar$6,93 miliar
BSC (BNB)$2,819 miliar$31,73 miliar
Arbitrum (ARB)$1,637 miliar$976,94 juta
Polygon (MATIC)$764,68 juta$4,72 miliar

Jaringan Ethereum menjadi kekuatan utama dan terbesar dalam pembuatan aplikasi DeFi. TVL dalam DeFi berperan penting dalam menunjukkan potensi langsung dari protokol DeFi tersebut. TVL juga menjadi indikator yang lebih baik daripada kapitalisasi pasar dari proyek DeFi tertentu. TVL tidak hanya memandu investor mengenai nilai sebenarnya dari protokol DeFi baru atau yang sudah ada, tetapi juga membuka jalan menuju adopsi DeFi yang lebih mudah.

Kesimpulan

Sejak meledaknya DeFi di tahun 2020 telah membuka jalan bagi pengguna crypto untuk meningkatkan keuntungan atas kepemilikan aset dengan mengunci aset crypto ke dalam berbagai protokol DeFi yang dapat memberikan imbalan, menghasilkan bunga, hingga mengakses likuiditas untuk berbagai aktivitas terkait crypto. Memahami TVL bagi investor dan pengguna DeFi tentu menjadi tolok ukur berharga, karena peran penting TVL dalam memberikan gambaran tentang kesehatan ekosistem DeFi secara keseluruhan secara kuantitatif menjadi sangat penting.

Saat ini, ada lebih dari $70 miliar aset crypto yang terkunci di lebih dari 1800 protokol DeFi, mulai dari staking, peminjaman, hingga aplikasi likuiditas. Sebagai contoh, penyedia staking Ether populer Lido Finance memiliki lebih dari $14,15 miliar deposit staking yang terkunci di platform-nya yang menyumbang hampir 20 persen dari seluruh pangsa pasar DeFi TVL.

Rollup Ethereum Layer 2 (L2) juga menarik perhatian dengan angka TVL yang tumbuh 300 persen sejak awal tahun. TVL saat ini di seluruh rollup mencapai $9,73 miliar (ETH 5,14 juta). Arbitrum One menjadi penguasa di lebih dari 60 persen pangsa pasar dengan TVL sebesar $1,637 miliar.

Per 12 September 2023, total TVL di seluruh protokol DeFi mencapai $36,931 miliar. Dengan semakin banyaknya opsi investasi baru, fitur interoperabilitas, dan peluncuran produk, DeFi akan terus menarik banyak investor crypto untuk menggunakan platform-nya. Apalagi semakin mendekati Bitcoin Halving dan menyambut bull market, memungkinkan secara perlahan akselerasi dan arus aktivitas yang lebih besar akan masuk ke DeFi dan ekosistem crypto yang lebih luas.

Referensi

Penulis:Moch. Yoga Samudera

Bagikan