Dalam melakukan trading crypto, mengetahui titik support dan resistance merupakan hal yang penting. Dengan mengetahui kedua hal tersebut, trader bisa mengetahui titik yang menjadi penanda apakah harga aset akan bergerak naik atau turun. Hal ini berguna untuk menentukan level yang ideal untuk melakukan aksi beli maupun jual. Simak artikel berikut agar kamu bisa mengetahui cara menentukan level support dan resistance
Pada grafik pergerakan harga, support adalah level harga yang menahan atau mencegah harga untuk turun lebih jauh saat terjadi tren penurunan harga suatu aset. Saat harga aset menyentuh level support, diharapkan harga aset akan kembali naik dan tidak turun lebih jauh lagi.
Support biasanya didukung oleh peningkatan volume pembelian. Saat harga aset menurun, beberapa investor akan mengambil kesempatan untuk membelinya, dengan harapan harganya akan kembali naik. Di saat yang bersamaan, tetap ada sejumlah investor yang mempertahankan aset dan tidak menjualnya meski harganya menurun. Hal inilah yang membentuk level support.
Baca juga: Apa Itu Analisis Teknikal dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Berlawanan dengan support, resistance adalah level harga yang menahan harga aset untuk naik lebih tinggi lagi. Saat tren harga sedang terus menanjak, pada satu waktu harga aset akan berhenti di satu titik, dan ini disebut dengan resistance.
Berlawanan dengan support, resistance dipicu oleh banyaknya investor yang melepas aset untuk mendapatkan keuntungan saat harga sedang tinggi-tingginya. Seiring dengan meningkatnya volume penjualan aset, tercipta level resistance sehingga harga aset tidak terus meroket.
💡 Level support mengindikasikan adanya peningkatan volume pembelian aset saat harga sedang turun. Sementara itu, level resistance mengindikasikan bahwa banyak investor yang memilih untuk menjual aset dan mengambil keuntunngan pada titik tersebut.
Baca juga: 4 Indikator Trading Crypto Terbaik yang Harus Diperhatikan
Untuk menggunakan indikator support dan resistance, pertama-tama trader perlu memperhatikan trendline, atau garis diagonal yang memperlihatkan adanya tren kenaikan atau penurunan harga aset.
Pada grafik di atas, garis berwarna biru menunjukkan adanya tren kenaikan harga, sementara garis horizontal berwarna merah muda menunjukkan level support dan resistance.
Untuk menentukan trendline, perlu setidaknya dua atau tiga kurva kenaikan dan penurunan pada grafik, dan trader akan menghubungkan kurva-kurva tersebut membentuk garis diagonal. Akan tetapi, menentukan trendline pada dasarnya ini tergantung dari masing-masing trader, pada tingkatan harga mana yang ingin ia sambungkan.
Ada trader yang menghubungkan harga penutupan, ada juga yang menggabungkan antara harga pembukaan, penutupan, harga tinggi dan rendah.
Pada dasarnya, semakin banyak titik harga yang tersentuh oleh trendline, semakin akurat garis tersebut untuk membantu dalam mengambil keputusan trading.
Baca juga: FOMO dan Psikologi Trading Cryptocurrency
Setelah menentukan trendline, akan lebih mudah bagi kamu untuk mencari level support dan resistance. Level support dan resistance ditunjukkan dengan garis merah muda pada grafik di atas.
Idealnya, trader akan membeli aset saat harga ada di support area, dan menjualnya saat harga sudah berada di area resistance. Menentukan area support dan resistance yang presisi tidak selalu mudah, dan selalu ada kemungkinan level support atau resistance tembus dan harga naik atau turun melewati level.
Pada dasarnya titik support dan resistance ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan saat tradinng, dan bukan merupakan rujukan yang mutlak. Sehingga, selain pemahaman teknikal seperti mengenal level support dan resistance, dibutuhkan juga pemahaman akan aspek-aspek lain termasuk aspek fundamental sebelum memulai trading.
Baca juga: Memilih Teknik Trading Crypto yang Sesuai untuk Kamu
Bagikan