
<html><body><span class="rt-reading-time" style="display: block;"><span class="rt-label rt-prefix">Reading Time: </span> <span class="rt-time">4</span> <span class="rt-label rt-postfix">minutes</span></span>
<p><em>Activity Based Costing (ABC)</em> merupakan sebuah subjek yang cukup kompleks dan harus dipelajari secara mendalam sebelum kamu benar-benar mengaplikasikannya untuk bisnismu. Konsep ABC ini memperhitungkan total biaya produksi untuk menentukan harga secara akurat. Tahapan penentuan harga produk merupakan salah satu tahapan kritis yang sangat penting.</p><html><body><style>                    #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc{padding: 24px !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed li a,#joli-toc-wrapper.joli-folded nav#joli-toc.joli-expanded li a, #joli-toc-wrapper.joli-unfolded nav#joli-toc li a{text-overflow: unset !important;overflow: hidden !important;white-space: normal !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc{width: auto !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed{width: initial !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title #title-label{text-align: left !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed .title, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc .title{font-size: 2em !important;font-weight: 900 !important;}#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-collapsed, #joli-toc-wrapper nav#joli-toc {background-color: #f1f1f1 !important;}                    #joli-toc-wrapper.joli-unfolded-ufloating nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper.joli-incontent nav#joli-toc ul.joli-nav ul,#joli-toc-wrapper nav#joli-toc.joli-expanded ul.joli-nav ul {margin: 0 0 0 20px !important;}#joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;margin-left: initial !important;}body.admin-bar #joli-toc-wrapper {top: initial !important;bottom: initial !important;}#joli-toc-wrapper {margin-top: 24px;border-radius: 16px;overflow: hidden;}</style><div id="joli-toc-filler"></div>
<div id="joli-toc-wrapper" class="joli-unfolded-incontent joli-unfolded joli-incontent   joli-smoothscroll">
    <nav id="joli-toc">
        <header id="joli-toc-header">
                                                <div class="title">
                <span id="title-label">Daftar Isi</span>
            </div>
                    </header>
                <ul class="joli-nav"><li class="item"><a href="#pengertian-activity-based-costing-abc" title="Pengertian Activity Based Costing (ABC)" class="joli-h2">Pengertian Activity Based Costing (ABC)</a></li><li class="item"><a href="#manfaat-activity-based-costing" title="Manfaat Activity Based Costing" class="joli-h2">Manfaat Activity Based Costing</a></li><li class="item"><a href="#proses-activity-based-costing" title="Proses Activity Based Costing" class="joli-h2">Proses Activity Based Costing</a><ul><li class="subitem"><a href="#menentukan-aktivitas" title="Menentukan Aktivitas" class="joli-h3">Menentukan Aktivitas</a></li><li class="subitem"><a href="#mengidentifikasi-biaya-aktivitas" title="Mengidentifikasi Biaya Aktivitas" class="joli-h3">Mengidentifikasi Biaya Aktivitas</a></li><li class="subitem"><a href="#menghitung-biaya-aktivitas" title="Menghitung Biaya Aktivitas" class="joli-h3">Menghitung Biaya Aktivitas</a></li><li class="subitem"><a href="#menentukan-alokasi-biaya-aktivitas" title="Menentukan Alokasi Biaya Aktivitas" class="joli-h3">Menentukan Alokasi Biaya Aktivitas</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#aplikasi-activity-based-costing" title="Aplikasi Activity Based Costing" class="joli-h2">Aplikasi Activity Based Costing</a></li><li class="item"><a href="#kelebihan-dan-kekurangan-activity-based-costing" title="Kelebihan dan Kekurangan Activity Based Costing" class="joli-h2">Kelebihan dan Kekurangan Activity Based Costing</a><ul><li class="subitem"><a href="#kelebihan" title="Kelebihan" class="joli-h3">Kelebihan</a></li><li class="subitem"><a href="#kekurangan" title="Kekurangan" class="joli-h3">Kekurangan</a></li></ul></li><li class="item"><a href="#kesimpulan" title="Kesimpulan" class="joli-h2">Kesimpulan</a></li></ul>                    </nav>
</div>
</body></html>



<p>Harga yang diterapkan ini nantinya akan mempengaruhi untung-rugi dan kelangsungan hidup perusahaan. Nah, kali ini aku akan membahas seputar konsep <em>Activity Based Costing</em>. Mulai dari pengertian, proses, aplikasi, kelebihan dan kekurangannya. Yuk simak pembahasannya melalui artikel Pintu di bawah ini!</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="pengertian-activity-based-costing-abc"><strong>Pengertian Activity Based Costing (ABC)</strong></h2>



<p><em>Activity Based Costing</em> adalah salah satu model akuntansi biaya yang populer dan banyak digunakan. Model ABC digunakan untuk membuat alokasi dari keseluruhan total biaya berdasarkan sumber daya yang ada untuk menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. Model akuntansi ini didasari oleh konsep untuk menjalankan suatu hal, maka manajemen harus melaksanakan serangkaian kegiatan. Kegiatan ini tentunya akan menimbulkan <em>cost</em> atau biaya sebagai modal untuk mewujudkan rencana tersebut.</p>



<p>Seperti yang dilansir dari Investopedia, konsep ABC ini memiliki hubungan yang erat dengan biaya <em>overhead</em>. Awalnya, metode ini digunakan untuk alokasi Biaya <em>Overhead</em>. Biaya <em>overhead</em> sendiri merupakan salah satu komponen dari biaya produksi, selain Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung.</p>



<p>Konsep ABC dinilai dapat mengatasi &ldquo;kelemahan&rdquo; sistem akuntansi biaya tradisional yang masih mengalokasikan biaya <em>overhead</em> berdasarkan volume produksi. Semakin tinggi volume produksinya, maka komponen biaya <em>overhead</em> yang dialokasikan juga akan semakin besar. Tentunya dengan basis tertentu seperti ke Biaya Tenaga Kerja Langsung, Jam Kerja Mesin dan Jam Tenaga Kerja Langsung.</p>



<p>Kelemahan sistem tradisional ini adalah membuat <em>cost</em> dari produk bervolume tinggi cenderung terlalu <em>over</em>. Begitu juga sebaliknya, <em>cost</em> dari biaya bervolume rendah pun jadi terlalu rendah. Hal ini tentu saja membuat proses perhitungan dan penentuan harga jadi tidak akurat. Berbeda dari sistem akuntansi tradisional (lama), konsep ABC tidak memperhitungkan biaya <em>overhead</em> berdasarkan volume produksi. Melainkan pada kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa/produk sesuai dengan prinsip <em>cause and effect</em>.</p>



<p><strong>Baca juga: <a href="https://pintu.co.id/blog/rumus-cost-of-capital-adalah">Apa itu Cost of Capital, Rumus, dan Cara Menghitungnya?</a></strong></p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="manfaat-activity-based-costing"><strong>Manfaat Activity Based Costing</strong></h2>



<p>Selain mampu memperbaiki kelemahan pada sistem alokasi biaya <em>overhead</em> berdasarkan volume. Konsep ABC ternyata juga memiliki banyak sekali manfaat, di antaranya adalah:</p>



<ul><li>Dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan. Makin akurat data yang diperoleh, maka makin tepat pula keputusan yang dapat diambil.</li><li>Membuat penentuan harga lebih akurat sehingga produk/jasa bisa lebih bersaing di pasaran.</li><li>Memperbaiki analisis biaya sehingga memungkinkan adanya peningkatan volume produksi atas produk bervolume rendah.</li><li>Meningkatkan posisi manajemen perusahaan sehingga bisa melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar.</li><li>Memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk melakukan rekayasa ulang proses produksi untuk mencapai mutu terbaik dengan seefisien dan seefektif mungkin.</li></ul><p>Berbagai manfaat di atas, membuat <em>Activity Base Costing</em> banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="proses-activity-based-costing"><strong>Proses Activity Based Costing</strong></h2>



<figure class="wp-block-image size-full"><img decoding="async" loading="lazy" width="1024" height="683" src="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/proses-activity-based-costing.jpg" alt="proses activity based costing" class="wp-image-22650" srcset="https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/proses-activity-based-costing.jpg 1024w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/proses-activity-based-costing-300x200.jpg 300w, https://blog.pintu.co.id/wp-content/uploads/2023/01/proses-activity-based-costing-768x512.jpg 768w" sizes="(max-width: 1024px) 100vw, 1024px"></figure><p>Nah, berikut ini rangkaian proses dari model akuntansi biaya ABC:</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="menentukan-aktivitas"><strong>Menentukan Aktivitas</strong></h3>



<p>Langkah pertama adalah menentukan jenis aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis dan seluruh sistem operasionalnya. Mulai dari pembelian, penerimaan, <em>loading</em> barang, <em>packing</em>, penanganan, penjualan, promosi &amp; aktivitas <em>marketing</em>, dan lain sebagainya.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="mengidentifikasi-biaya-aktivitas"><strong>Mengidentifikasi Biaya Aktivitas</strong></h3>



<p>Proses selanjutnya dalam proses <em>Activity Based Costing</em> adalah melakukan identifikasi biaya. Biaya-biaya yang terkait dengan kegiatan perusahaan harus diidentifikasi dan dipilah berdasarkan kategorinya masing-masing.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="menghitung-biaya-aktivitas"><strong>Menghitung Biaya Aktivitas</strong></h3>



<p>Proses ketika adalah menghitung keseluruhan total biaya aktivitas tersebut. Meliputi keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk/jasa.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="menentukan-alokasi-biaya-aktivitas"><strong>Menentukan Alokasi Biaya Aktivitas</strong></h3>



<p>Proses terakhir adalah menentukan alokasi dari setiap biaya aktivitas berdasarkan <em>cause and effect.</em> Alhasil, diperolehlah alokasi biaya yang lebih akurat. Alokasi biaya ini selanjutnya dapat digunakan oleh manajemen untuk menentukan berbagai keputusan bisnis. Termasuk, kebijakan mengenai penentuan harga produk.</p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="aplikasi-activity-based-costing"><strong>Aplikasi Activity Based Costing</strong></h2>



<p>Ada banyak sekali contoh <em>Activity Based Costing</em> yang diterapkan di perusahaan-perusahaan. Meskipun konsep ABC lebih banyak diterapkan di bidang manufaktur (produksi). Namun, banyak pula perusahaan jasa yang mengadopsi sistem ini. Pada bidang produksi (manufaktur), ABC dapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya untuk menghasilkan sebuah produk jadi.</p>



<p>Biaya tersebut dihitung mulai dari awal hingga akhir (dari produk mentah hingga dijual ke pasaran). Sementara, pada bidang jasa ABC juga dapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya untuk menyediakan jasa untuk melayani konsumen.</p>



<p><strong>Baca juga: <a href="https://pintu.co.id/blog/apa-itu-opportunity-cost-adalah">Apa itu Opportunity Cost?</a></strong></p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="kelebihan-dan-kekurangan-activity-based-costing"><strong>Kelebihan dan Kekurangan <em>Activity Based Costing</em></strong></h2>



<p>Konsep ABC ini tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini kelebihan &amp; kekurangan model akuntansi ABC yang bisa kamu telah terlebih dahulu sebelum mulai mengaplikasikannya untuk bisnis.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="kelebihan"><strong>Kelebihan</strong></h3>



<p>Konsep ABC membantu meminimalisir distorsi biaya yang disebabkan oleh sistem alokasi biaya tradisional (lama). Model akuntansi ini membantu pengukuran profitabilitas yang lebih baik dengan menyajikan informasi biaya produk yang lebih akurat dan informatif. Konsep akuntansi ini, juga mampu mensupport keputusan yang lebih baik dan tepat sasaran. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk mengungkapkan aktivitas yang memberikan nilai tambah atas produk yang dihasilkan.</p>



<h3 class="wp-block-heading joli-heading" id="kekurangan"><strong>Kekurangan</strong></h3>



<p>Contoh <em>Activity Based Costing</em> bukanlah sebuah sistem yang sempurna, masih ada banyak kekurangan yang dimiliki oleh model perhitungan biaya satu ini. Implementasi sistem ini belum dikenal dengan baik sehingga kemungkinan penolakan terhadap sistem ini cukup besar. Masih banyak pula perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan konsep ini.</p>



<p>Kedua, banyak &amp; sulit untuk mendapatkan data untuk penerapan sistem ABC. Sistem ini juga tidak bisa mengatasi masalah <em>joint cost.</em> Sistem ini juga tidak mempertimbangkan amortisasi <em>long term payback expense.</em></p>



<h2 class="wp-block-heading joli-heading" id="kesimpulan"><strong>Kesimpulan</strong></h2>



<p><em>Activity Based Costing</em> merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membuat alokasi biaya berdasarkan keseluruh total biaya dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem ini mampu memberikan gambaran yang lebih jernih tentang tentang bagaimana produk, jasa, dan aktivitas memberikan pengaruh terhadap laba usaha dalam jangka panjang.</p>



<p>Yuk install aplikasi <a href="https://pintu.co.id">Pintu</a> agar bisa berinvestasi pada beragam koin unggulan seperti <a href="https://pintu.co.id/market/btc">Bitcoin</a>, <a href="https://pintu.co.id/market/eth">Ethereum</a>, <a href="https://pintu.co.id/market/usdt">Theter</a>, hanya dengan Rp11.000 saja. tampilan yang sederhana sangat mudah digunakan oleh seorang pemula sekalipun. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur <a href="https://pintu.co.id/earn">Pintu Earn</a> dan <a href="https://pintu.co.id/ptu">PTU Staking</a> untuk bisa mendapatkan pendapatan pasif setiap hari!</p>



<p>Dapatkan juga informasi <a href="https://pintu.co.id/news" target="_blank" rel="noreferrer noopener">berita crypto</a> terbaru melalui Pintu News dan perdalam wawasan kamu dengan <a href="https://pintu.co.id/academy" target="_blank" rel="noreferrer noopener">belajar crypto</a> hanya di Pintu Academy.</p>



<p><strong>Referensi:&nbsp;</strong></p>



<p>Will Kenton, <a href="https://www.investopedia.com/terms/a/abc.asp#:~:text=Activity%2Dbased%20costing%20(ABC)%20is%20a%20method%20of%20assigning,task%20with%20a%20specific%20goal.">&ldquo;Activity-Based Costing</a>, diakses pada 1 Januari Maret 2023</p>



<p>Harold Averkamp CPA, MBA, <a href="https://www.accountingcoach.com/activity-based-costing/explanation">&ldquo;Activity Based Costing&rdquo;</a>, diakses pada 1 Januari Maret 2023</p>



<p>Ashish Kumar Srivastav, <a href="https://www.wallstreetmojo.com/activity-based-costing/">&ldquo;Activity Based Costing&rdquo;</a>, diakses pada 1 Januari Maret 2023</p></body></html>

Activity Based Costing: Penentuan Harga Berdasarkan Total Biaya

Artikel Terkait

Pengertian dan Contoh Pendapatan dalam Akuntansi

Pengertian dan Contoh Pendapatan dalam Akuntansi

Promo Gajian Pintu x GoPay Mei 2022: Dapatkan Cashback GoPay hingga Rp50.000

Promo Gajian Pintu x GoPay Mei 2022: Dapatkan Cashback GoPay hingga Rp50.000

5 Perbedaan Reksadana Pasar Uang dan Saham

5 Perbedaan Reksadana Pasar Uang dan Saham

Apa itu Sideways dalam Trading Crypto?

Apa itu Sideways dalam Trading Crypto?

Artikel Blog Terbaru

Promo Pengguna Baru Web3 Wallet: Terima Crypto Pertamamu dan Dapatkan Cashback Gas Fee s.d. Rp75.000!

Promo Pengguna Baru Web3 Wallet: Terima Crypto Pertamamu dan Dapatkan Cashback Gas Fee s.d. Rp75.000!

Pintu Listing Token Baru: Kamino (KMNO)

Pintu Listing Token Baru: Kamino (KMNO)

Trading Pakai Limit Order, Dapatkan Reward Hingga Rp200.000!

Trading Pakai Limit Order, Dapatkan Reward Hingga Rp200.000!

PTU Burn Update (April 2024)

PTU Burn Update (April 2024)

Weekend Seru! Benefit Tiap Minggu dengan Staking PTU, Edisi Bulan Mei 2024

Weekend Seru! Benefit Tiap Minggu dengan Staking PTU, Edisi Bulan Mei 2024