Dalam ilmu akuntansi, amortisasi kerat kaitannya dengan menuliskan nilai aset yang tidak berwujud. Biaya amortisasi bisa mempengaruhi laporan laba rugi dan neraca perusahaan beserta dengan kewajiban pajaknya.
Secara umum, menghitung amortisasi cukup mudah namun mungkin ada beberapa kesulitan dalam menentukan aset tidak berwujud mana yang perlu diamortisasi. Oleh sebab itu, amortisasi ini penting untuk diketahui. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai amortisasi.
Amortisasi adalah teknik penulisan akuntansi yang dipakai secara berkala untuk menurunkan nilai buku pinjaman (aset tidak berwujud) selama dalam periode waktu tertentu. Istilah amortisasi ini digunakan pada dua proses keuangan yang berbeda yaitu aset tidak berwujud dan melunasi pinjaman.
Situasi pertama yaitu aset tidak berwujud di mana mempunyai masa penggunaan yang terbatas. Hal ini diukur dengan keusangan, berakhirnya masa kerja atau faktor lainnya. Oleh sebab itu, perusahaan harus memberikan nilai pada aset tidak berwujud yang masa penggunaannya terbatas.
Sedangkan situasi kedua, amortisasi ini bisa berfokus kepada hutang yang dilunasi dengan pembayaran pokok dan bunga regular dari waktu ke waktu. Jadwal penghapusan pinjaman dipakai untuk mengurangi saldo pinjaman yang ada melalui pembayaran angsuran.
Baca juga: Apa itu Spread?
Mungkin banyak dari kamu yang masih kesulitan dalam membedakan antara amortisasi, depresiasi dan deplesi. Hal ini dikarenakan ketiganya sama-sama digunakan dalam perhitungan akuntansi berupa penyusutan.
Meski demikian, kita dapat menemukan beberapa perbedaan di antara ketiganya. Secara definisi, amortisasi adalah penyusutan dengan mengurangi nilai aktiva atau aset tidak berwujud. Depresi atau depresiasi adalah biaya penyusutan aset tetap selama masa penggunaannya. Sedangkan deplesi yaitu biaya penyusutan yang digunakan pada bidang pertambangan.
Adapun beberapa perbedaan lainnya yang signifikan yaitu:
Amortisasi terhadap aset tak berwujud biasanya dimulai pada bulan pengeluaran. Hal ini terkecuali untuk bidang usaha tertentu yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No PMK 248/PMK.03/2008. Dalam peraturan tersebut dapat diambil beberapa poin penting sebagai berikut
Sehingga dapat disimpulkan bahwa amortisasi atas pengeluaran untuk mendapatkan aset tak berwujud dan pengeluaran lainnya untuk bidang usaha tertentu ini dimulai saat bulan produksi komersial. Dengan kata lain, amortisasi dimulai sejak bulan di mana penjualan tersebut dilakukan.
Fungsi dari amortisasi adalah sebagai acuan dari nilai kembali yang dihasilkan oleh aset tidak berwujud. Misal, saat meminjam dengan cicilan, maka nilai amortisasinya bisa diketahui akan sebesar jumlah cicilan yang wajib dibayarkan tersebut.
Selain itu, perhitungan nilai amortisasi juga sangat bermanfaat dalam membantu untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan dengan kondisi yang sebenarnya. Bahkan, amortisasi ini juga bermanfaat dalam hal pinjaman.
Dengan memahami tabel amortisasi, tentunya kamu akan lebih mudah dalam mengevaluasi bermacam-macam pilihan pinjaman. Tidak hanya itu, amortisasi juga akan mengukur biaya sebenarnya dari apa sudah kamu beli atau pinjam.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perhitungan amortisasi ditujukan untuk aset tak berwujud. Tidak semua aset dapat diamortisasi, berikut ini contoh aset tidak berwujud yang dibebankan melalui amortisasi meliputi:
Adapun beberapa contoh amortisasi dalam bisnis yang berhubungan dengan aset tidak berwujud seperti paten dan hak cipta:
Baca Juga : Apa Itu Stop Loss dan Kapan Harus Stop Loss
Untuk menghitung amortisasi, kamu perlu mempertimbangkan dua kondisi yaitu saat kamu mengetahui jumlah pinjaman dan tidak tahu jumlah pinjaman. Adapun cara menghitung amortisasi sesuai dengan dua kondisi tersebut yaitu:
Saat mengetahui jumlah pinjamannya, maka:
Jika kamu tidak mengetahui jumlah pinjaman bulanannya, maka cara menghitung amortisasinya yaitu:
Yuk, gabung bersama Pintu dan mulai Investasi kripto hanya dengan Rp11.000 saja. Kamu bisa melakukan trading sekarang juga dengan beragam pilihan token yang ada.
Referensi:
Deskera, Amortization, diakses tanggal 11 Mei 2022
Netsuite, Amortization, diakses tanggal 11 Mei 2022Sean Ross, Amortization vs. Depreciation, diakses tanggal 11 Mei 2022