Menyusun perencanaan anggaran yang baik akan mempermudah sebuah manajemen untuk melaksanakan rencana dan tujuan organisasi atau perusahaan. Berbekal perencanaan anggaran yang baik, manajemen juga dapat memberikan perkiraan pengeluaran, tingkat produktivitas, hingga perkiraan fluktuasi penjualan di masa depan. Salah satu perencanaan anggaran yang dapat menyesuaikan fluktuasi di masa depan adalah anggaran fleksibel.
Anggaran fleksibel merupakan sebuah metode perancangan anggaran yang dapat beradaptasi atau menyesuaikan dengan tingkat aktifitas atau perubahan volume. Anggaran fleksibel akan lebih cocok untuk jenis kegiatan yang memiliki fluktuasi volume yang berubah-ubah daripada anggaran statis.
Anggaran fleksibel akan lebih efektif karena mengukur pengeluaran hingga tingkat biaya variabel per unt. Anggaran fleksibel juga dapat untuk mengukur tingkat efisiensi yang dimiliki oleh seorang manajer. Hal ini dikarenakan anggaran fleksibel dapat menyesuaikan pengeluaran sesuai dengan aktivitas atau tingkat volume, tidak seperti anggaran statis.
Kali ini pintu.co.id akan mencoba membahas apa yang disebut dengan anggaran fleksibel, manfaat, kekurangan dan kelebihannya, hingga bagaimana cara menyusun anggaran fleksibel. Oleh karena itu, coba simak baik-baik penjelasannya di bawah ini ya!
Terdapat dua cara untuk melihat anggaran fleksibel, yakni melalui sudut pandang keuangan perusahaan dan dari sudut pandang keuangan pribadi. Dari sudut pandang keuangan perusahaan, anggaran fleksibel merupakan sebuah perencanaan anggaran yang menyesuaikan dengan perubahan biaya, volume, dan pendapatan.
Sederhananya adalah, bagaimana sebuah perusahaan menghitung berapa banyak anggaran yang dimiliki, memperkirakan berapa banyak yang dibutuhkan, dan berapa banyak target yang ingin dicapai.
Sedangkan dari sudut pandang keuangan pribadi, anggaran fleksibel adaah metode perencanaan anggaran keuangan yang disusun berdasarkan pada kondisi keuangan, pendapatan, dan pengeluaran. Kemudian menyesuaikannya sesuai dengan perubahan kebiasaan pengeluaran yang terjadi di tahun sebelumnya. Biasanya anggaran pribadi disesuaikan dalam periode bulanan saat biasanya semua jenis siklus tagihan terjadi.
Anggaran fleksibel dibuat dengan tujuan agar manajer keuangan dalam perusahaan memiliki acuan yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi antara hasil aktual dan yang dana dianggarkan. Itu sebabnya anggaran fleksibel diperbolehkan untuk disesuaikan dengan tingkat aktivitas atau volume produksi. Hal ini bertujuan agar memudahkan manajer biaya untuk mengidentifikasi anggaran pada saat melakukan analisa biaya variabel.
Meskipun fleksibel, tujuan utama dari penyusunan anggaran fleksibel adalah membatasi pengeluaran berlebih atau overspending. Dengan begitu, diharapakan manajer keuangan dapat mengidentifikasi area yang efektif dan kurang efektif untuk dievaluasi pada perencanaan berikutnya. Agar tujuan tersebut tercapai, pihak manajemen harus membandingkan secara cermat statistik anggaran dan hasil kinerja aktual untuk menemukan titik dimana perlu mendapatkan evaluasi, baik berupa pengurangan atau penambahan anggaran.
Fungsi anggaran fleksibel adalah memprediksi perubahan anggaran secara akurat melalui perubahan pada biaya variabel dan biaya tetap. Agar manajemen dapat menemukan prediksi yang akurat, manajemen harus mengidentifikasi semua jenis biaya produksi. Biaya tetap akan tetap konstan seiring perubahan tingkat volume produksi, sedangkan biaya variabel akan menyesuaikan jumlah volume produksi.
Anggaran fleksibel atau anggaran variabel berbeda dari anggaran statis atau anggaran tetap. Beberapa hal yang membedakannya dari anggaran tetap dan juga menjadi karakteristik penting dari anggaran fleksibel adalah sebagai berikut:
Anggaran fleksibel mencakup jangkauan yang lebih luas untuk menunjukkan biaya dan pendapatan dari beberapa tingkat volume produksi.
Fleksibilitas adalah karakteristik penting lainnya dari anggaran fleksibel karena anggaran fleksibel lebih mudah diubah sesuai dengan variasi tingkat produksi dan penjualan.
Anggaran fleksibel dapat digunakan sebagai alat pengukuran dan evaluasi kinerja. Hal ini membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja dan efisiensi kegiatan produksi yang tengah dilakukan.
Sebuah perusahaan dapat menggunakan beberapa jenis anggaran fleksibel tergantung kebutuhannya. Terdapat tiga jenis anggaran fleksibel paling populer yang digunakan, yakni anggaran fleksibel dasar, menengah, hingga tingkat lanjut. Berikut penjelasannya:
Memiliki ciri yakni disusun dalam bentuk persentase yang menunjukkan biaya variabel atau volume penjualan. Jenis anggaran ini lebih mudah untuk digunakan karena membutuhkan proses pemutakhiran data yang tidak rumit.
Jenis perencanaan ini mulai memasukkan beberapa biaya yang tidak mempengaruhi penjualan perusahaan, misalkan biaya asuransi. Meskipun tidak mempengaruhi produktifitas dan peningkatan penjualan, biaya ini tetap dibutuhkan untuk menjaga kesejahteraan karyawan.
Jenis perencanaan ini memperhatikan setiap item yang berpotensi memberi pengaruh pada kinerja perusahaan.
Tidak semua bisnis atau industri cocok akan penerapan anggaran fleksibel dikarenakan perencanaan ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk mengetahui apakah perencanaan ini cocok untuk diterapkan, di bawah ini adalah beberapa keuntungan yang didapatkan oleh menejemen yang menggunakan anggaran fleksibel:
Karena anggaran fleksibel berubah-ubah sesuai dengan volume produksi dan penjualan, manajemen dapat menemukan dimana divisi yang butuh penyesuaian anggaran.
Anggaran fleksibel lebih akurat dalam mencerminkan keadaan keuangan perusahaan. sebaliknya, anggaran statis tidak dapat mengantisipasi perubahan biaya atau pengeluaran tak terduga. Sehingga anggaran menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Anggaran fleksibel juga dapat membantu perusahaan untuk menjaga efisiensi karena perusahaan dapat menarik dana yang telah dianggarkan pada divisi yang overspent atau divisi yang memiliki kinerja yang buruk.
Seperti halnya alat akuntansi yang lain, anggaran fleksibel juga memiliki kekurangan. Memahami kekurangan dari anggaran fleksibel dapat membantu perusahaan untuk menentukan apakah anggaran fleksibel cocok kamu gunakan. Yang termasuk kekurangan anggaran fleksibel di antaranya:
Anggaran fleksibel memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi daripada anggaran statis. Karena terkadang sulit bagi seorang manajer untuk mengenali mana yang termasuk biaya tetap, biaya variabel, dan biaya tambahan. Menentukan jenis biaya bisa jadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan.
Menentukan jenis biaya merupakan hal yang sulit, sehingga menggunakan anggaran fleksibel mungkin tidak cocok untuk perusahaan non manufaktur yang memiliki banyak biaya overhead. Biaya overhead yang diperbaharui setiap bulan kemungkinan sulit dimasukkan kedalam rencana anggaran fleksibel.
Faktor-faktor produksi rentan terhadap batasan-batasan tertentu dan tidak berada dalam kendali manusia. Membuat prediksi berdasarkan sumber daya ini bisa jadi sulit.
Jika kamu merasa anggaran fleksibel akan membantumu dalam mengelola anggaran, berarti kamu perlu tahu langkah apa saja yang kamu butuhkan untuk merancang anggaran fleksibel. Berikut ini rumus yang bisa kamu gunakan untuk membuat anggaran fleksibel pada bisnis yang kamu jalankan:
Seorang manajer keuangan harus mampu menemukan perbedaan biaya tetap dan variabel. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa properti, anggaran iklan, dan lain sebagainya. Sedangkan biaya variabel biasanya terdiri dari biaya bahan atau material, biaya tenaga kerja per unit, dan sebagainya. Setelah kamu berhasil menemukan biaya tetap dan biaya variabel, susun rencana produksi menggunakan data tersebut.
Sesuaikan perencanaan anggaran yang kamu buat dengan pendapatan atau produktivitas perbulan atau per kuartal, tergantung periode akuntansi yang perusahaan gunakan. Hal ini akan membantumu menemukan angka yang tepat untuk pengalokasian anggaran.
Bandingkanlah perencanaan yang kamu buat stiap bulannya, dari situ kamu akan menemukan pos-pos mana yang mengalami overspending (pemborosan) dan pos mana yang mngalami defisit. Dari data itu kamu juga dapat melakukan penaksiran dan perencanaan anggaran untuk periode akuntansi selanjutnya.
Memahami kekurangan dan kelebihan anggaran fleksibel serta tahu bagaimana cara menyusunnya dapat membantumu mengatasi masalah keuangan pribadi ataupun keuangan bisnis yang kamu jalankan.
Namun memahami tanpa mengaplikasikannya tentu merupakan sebuah hal yang disayangkan. Padahal kamu bisa mengaplikasikan perencanaan penganggaran fleksibel hampir di semua aspek keuanganmu termasuk anggaran trading.
Hanya dengan modal Rp11.000, kamu sudah bisa melakukan trading di pintu.co.id sekaligus belajar mengaplikasikan pengetahuamu mengenaik perencanaan keuangan. Hal ini akan lebih baik kamu lakukan sedini mungkin sebelum kamu membutuhan perencanaan anggaran yang lebih rumit lagi.
Selain bisa dimulai dengan modal yang ringan, persyaratannya juga mudah. Aplikasinya bisa kamu download dan install lewat app store atau play store. Disana kamu bisa trading melalui 20 jenis mata uang kripto dengan sistem yang legal dan juga aman. Tunggu apa lagi?
Referensi :
yourarticlelibrary.com, Flexible Budget, Diakses tanggal 27 Desember 2021
Niti Gupta, Flexible Budget, Diakses tanggal 27 Desember 2021
QS Study, Features of Flexible Budget, Diakses tanggal 27 Desember 2021