Biaya Variabel Adalah: Pengertian dan Rumusnya (Biaya Tidak Tetap)

Updated
February 6, 2023
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Biaya Variabel Adalah: Pengertian dan Rumusnya (Biaya Tidak Tetap)
Reading Time: 3 minutes

Variable cost atau biaya variabel adalah jenis biaya yang berlawanan dengan biaya tetap. Simak selengkapnya di artikel berikut ini mengenai pengertian, jenis-jenis, dan rumus variable cost (biaya tidak tetap).

Apa itu Biaya Variabel (Variable Cost)?

pengertian biaya variabel

Menurut Santoso (2021), pengertian biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah tergantung pada volume barang atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.

Jumlah biaya variabel bisa mempengaruhi beberapa metrik-metrik lainnya seperti biaya tetap, lamanya proyek yang dilakukan perusahaan, hingga rentang potongan harga suatu produk.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan Secara Tepat?

Cara Menghitung Biaya Variabel (Variable Cost)

Cara menghitung variable cost adalah dengan mengalikan biaya variabel per unit dengan jumlah produksi sesuai dengan rumus berikut.

TVC = VC x Q

Dengan kepanjangan sebagai berikut,

TVC = Biaya variabel total

VC = Biaya variabel per unit

Q = Jumlah produksi

Contoh:

Dalam satu produksi dihasilkan barang sebanyak 500 unit, biaya yang dihabiskan untuk per unitnya adalah Rp5.000. Berapakah biaya variabel total yang dikeluarkan perusahaan?

Dengan menggunakan rumus sebelumnya, maka:

TVC= VC x Q

TVC= Rp5.000 x 500

TVC= Rp2.500.000

Jenis-jenis Biaya Variabel (Variable Cost)

Dalam jurnal “Analisis Konsep dan Perilaku Biaya”, biaya variabel bisa dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:

Biaya Variabel Teknis

Merupakan jenis biaya variabel, di mana terdapat hubungan yang erat antara input dan output. Contohnya adalah bahan baku. Apabila pemilik toko roti meningkatkan jumlah bahan baku pembuatan roti, maka otomatis biaya variabel akan meningkat dan jumlah roti yang dihasilkan pun akan meningkat.

Biaya Variabel Diskresioner

Berbeda dengan biaya variabel teknis, biaya variabel diskresioner hanya bekerja dengan mempengaruhi satu variabel saja, di mana kenaikan output akan meningkatkan jumlah input dan biaya variabel, namun kenaikan jumlah input tidak menjamin kenaikan output.

Sebagai contohnya, apabila ditetapkan biaya promosi adalah 10% dari profit penjualan, kenaikan penjualan akan ikut meningkatkan biaya promosi. Namun sebaliknya, kenaikan biaya promosi tidak menjamin kenaikan profit penjualan.

Baca juga: Pengertian, Rumus, dan Contoh Persamaan Dasar Akuntansi

Contoh Biaya Variabel (Variable Cost)

contoh biaya variabel

Beberapa contoh variable cost adalah sebagai berikut.

  • Biaya pembelian bahan baku.
  • Biaya tenaga kerja harian.
  • Biaya lembur tenaga kerja.
  • Biaya transportasi.
  • Biaya BBM.

Untuk bisa lebih memahami mengenai variable cost, simak contoh kasusnya berikut ini. Diasumsikan sebuah toko roti memerlukan biaya Rp100.000 untuk membuat kue dengan rincian biaya Rp50.000 untuk bahan mentah dan Rp50.000 untuk biaya tenaga kerja langsung untuk pembuatan 100 kue. Berikut tabel yang menunjukkan bagaimana biaya variabel berubah tergantung pada jumlah barang yang diproduksi.

Biaya0 Kue         100 Kue              300 Kue               500 Kue                 
Bahan mentahRp0Rp50.000Rp150.000Rp250.000
BBMRp0Rp50.000Rp150.000Rp250.000

Total biaya variabel

Rp0Rp100.000Rp300.000

Rp500.000

Dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel toko roti juga akan semakin meningkat, dan berlaku juga sebaliknya.

Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai pengertian, jenis, dan rumus variable cost. Tidak terlalu rumit, bukan? Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kamu yang hendak membuka bisnis atau membuat laporan keuangan perusahaan.

Baca juga: Pengertian dan Cara Menghitung CAR (Capital Adequacy Ratio)

Tentang Kami

Pintu adalah aplikasi jual beli bitcoin dan aset crypto lainnya yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah investasi dan trading, bukan? Belakangan ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi dan trading untuk memperoleh penghasilan tambahan maupun passive income, salah satunya adalah melalui  crypto.

Per Mei 2021 lalu, jumlah investor aset crypto di Indonesia pun telah melampaui pasar modal dan mencapai 6,5 juta orang. Untuk kamu yang tertarik berinvestasi di bidang ini, download Pintu sekarang! Di Pintu, jual beli crypto bisa dimulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Dewi Sri, Analisis Konsep dan Perilaku Biaya. Diakses tanggal: 4-10-2021

Hastutik S, Kartini E, Suharsono, et al, Strategi Akuntansi Manajemen. Diakses tanggal: 4-10-21

Pratama FA, Akuntansi Biaya. Diakses tanggal: 4-10-21

Santoso HB, Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Diakses tanggal: 4-10-21

Will Kenton, Variable Cost. Diakses tanggal: 4-10-2021

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->