P2P Lending: Cara Kerja, Besaran Pajak dan Cara Pilih Platform

Updated
June 8, 2023
• Waktu baca 4 Menit
Gambar P2P Lending: Cara Kerja, Besaran Pajak dan Cara Pilih Platform
Reading Time: 4 minutes

Sejak kemunculannya beberapa tahun lalu, P2P lending telah merubah wajah industri keuangan dan menjadi semakin populer di kalangan investor dan peminjam. Mengapa? Karena P2P lending menawarkan cara baru dan inovatif untuk meminjam dan meminjamkan uang, tanpa perlu melibatkan bank atau lembaga keuangan tradisional. Dengan teknologi dan internet, P2P lending mempertemukan peminjam dan investor secara langsung, membuat proses pinjam-meminjam menjadi lebih efisien dan transparan. Simak selengkapnya tentang apa itu P2P lending dan cara kerjanya dalam artikel berikut!

Apa Itu P2P Lending?

P2P lending adalah cara baru meminjam dan meminjamkan uang tanpa melibatkan bank atau lembaga keuangan tradisional. Dengan platform online, kamu bisa bertransaksi langsung dengan peminjam atau pemberi pinjaman lainnya.

P2P Lending di Indonesia

Di Indonesia, P2P lending tumbuh pesat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, kamu tidak perlu khawatir soal legalitasnya. Bahkan, ada juga P2P lending syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Jadi, kamu bisa memilih platform yang paling sesuai dengan preferensimu.

Apa itu P2P Lending Syariah?

P2P lending syariah adalah model pinjam-meminjam uang yang berbasis online dan mengikuti prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah ini mencakup larangan terhadap riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi atau perjudian).

Dalam P2P lending syariah, transaksi pinjaman biasanya diatur dalam bentuk kontrak syariah seperti murabahah (penjualan dengan keuntungan yang disepakati), mudarabah (kemitraan investasi), atau lainnya. Dalam kontrak-kontrak ini, keuntungan yang diperoleh oleh pemberi pinjaman bukan berasal dari bunga, tetapi dari bagian keuntungan usaha atau jual beli barang.

P2P lending syariah menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin berinvestasi atau meminjam uang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Seperti P2P lending konvensional, platform P2P lending syariah juga mempertemukan pemberi pinjaman dan peminjam secara langsung melalui platform online.

Pajak P2P Lending di Indonesia

Pajak atas bunga P2P Lending di Indonesia dikenakan berdasarkan PPh Pasal 23/26. Untuk wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang memiliki NPWP akan dikenakan PPh Pasal 23 dengan tarif 15%. Namun, jika tidak memiliki NPWP, tarifnya lebih tinggi 100% menjadi 30%.

Sementara untuk wajib pajak luar negeri, akan dikenakan tarif sesuai dengan PPh Pasal 26 yaitu 20% atau sesuai dengan ketentuan dalam persetujuan penghindaran pajak berganda (Tax Treaty) antara Indonesia dengan negara lain.

Secara umum, tiap instrumen investasi memang dikenakan pajak. Contohnya saja untuk aset crypto, pembelian crypto dikenakan pajak sebesar 0,11% dari nilai transaksi. Siak selengkapnya mengenai pajak crypto.

Cara Kerja P2P Lending

Pendaftaran Akun

Pertama, kamu harus mendaftar di platform P2P lending pilihanmu. Proses ini biasanya cukup mudah dan cepat. Kamu hanya perlu mengisi beberapa informasi dasar tentang dirimu dan mengunggah dokumen identitas yang valid.

Setelah itu, kamu akan mendapatkan akun di platform tersebut. Dengan akun ini, kamu bisa mengakses berbagai fitur di platform, seperti melihat daftar pinjaman yang tersedia, melacak investasimu, dan lainnya.

Verifikasi dan Penyetoran Dana

Setelah mendaftar, kamu harus melakukan verifikasi dan menyetor dana yang akan kamu pinjamkan. Verifikasi biasanya melibatkan pengecekan dokumen yang kamu unggah saat pendaftaran. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi yang kamu berikan adalah benar dan valid.

Setelah verifikasi selesai, kamu bisa menyetor dana ke akunmu di platform. Dana ini nantinya akan kamu gunakan untuk membiayai pinjaman. Jumlah dana yang harus kamu setor tergantung pada platform dan kebijakannya. Beberapa platform memungkinkan kamu untuk memulai dengan jumlah yang kecil, sementara yang lain mungkin memerlukan jumlah yang lebih besar.

Pemilihan Pinjaman

Setelah dana tersedia di akunmu, kamu bisa mulai memilih pinjaman yang ingin kamufund. Biasanya, platform akan menampilkan daftar pinjaman yang tersedia, lengkap dengan informasi tentang peminjam dan tingkat bunga yang ditawarkan.

Kamu bisa memilih pinjaman berdasarkan berbagai faktor, seperti profil peminjam, tingkat bunga, dan jangka waktu pinjaman. Beberapa platform juga menyediakan fitur filter dan pencarian untuk membantu kamu menemukan pinjaman yang paling sesuai dengan preferensimu.

Penerimaan Bunga

Setelah kamu membiayai pinjaman, kamu akan mulai menerima pembayaran bunga dari peminjam. Pembayaran ini biasanya dilakukan setiap bulan, tetapi jadwalnya bisa berbeda-beda tergantung pada ketentuan pinjaman.

Pembayaran bunga ini akan masuk ke akunmu di platform. Kamu bisa memilih untuk menariknya atau menggunakannya untuk membiayai pinjaman lain. Perlu diingat bahwa pembayaran bunga ini dikenakan pajak. Jadi, pastikan kamu memperhitungkan pajak ini saat menghitung potensi keuntunganmu.

Baca juga: Perbedaan Bunga Majemuk dan Bunga Tunggal yang Wajib Kamu Tau!

Keuntungan dan Kelemahan P2P Lending

cara memilih platform p2p lending

Keuntungan P2P Lending

  • Akses Mudah: Kamu bisa memulai dengan modal kecil dan prosesnya cukup mudah.
  • Return Menarik: Tingkat return P2P lending biasanya lebih tinggi dibandingkan deposito atau obligasi.
  • Diversifikasi Portofolio: P2P lending bisa menjadi alternatif diversifikasi portofolio investasimu.

Kelemahan P2P Lending

  • Risiko Kredit: Ada risiko peminjam gagal bayar yang harus kamu pertimbangkan.
  • Risiko Likuiditas: Uangmu akan terikat dalam jangka waktu tertentu dan tidak bisa ditarik kapan saja.
  • Risiko Platform: Ada risikoplatform P2P lending yang kamu gunakan mengalami masalah, seperti bangkrut atau penipuan.

Cara Memilih Platform P2P Lending

  1. Legalitas: Pastikan platform P2P lending yang kamu pilih terdaftar dan diawasi oleh OJK.
  2. Reputasi: Cek ulasan dan reputasi platform tersebut di internet. Apakah banyak pengguna yang mengeluh?
  3. Transparansi: Platform harus transparan dalam menyampaikan informasi, seperti profil peminjam, tingkat bunga, dan risiko.

Investasi P2P lending bisa menjadi pilihan yang menarik untuk diversifikasi portofolio investasimu. Dengan return yang menarik dan proses yang mudah, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal yang relatif kecil.

Nah, kalau kamu sudah terbiasa dengan investasi P2P lending dan ingin mencoba tantangan baru, investasi crypto baru-baru ini tengah populer di kalangan investor. Sama seperti P2P lending, investasi crypto juga menawarkan potensi keuntungan yang menarik. Namun, tentu saja risikonya juga lebih tinggi. Jadi, pastikan kamu memahami betul sebelum memutuskan untuk terjun.

Belajar crypto secara mudah dan gratis di Pintu Academy serta simak berita *crypto* terbaru lewat Pintu News. Download Pintu sekarang!

Referensi:

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->