Proyek Decentralized Finance Indonesia telah dikembangkan oleh beberapa startup cryptocurrency lokal seperti Rupiah Token. DeFi itu sendiri merupakan sektor blockchain yang paling aktif saat ini yang mulai berkembang sejak 2019 lalu.
Apalagi sejak dibentuknya asosiasi blockchain di Indonesia bernama Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) pada Januari 2018, asosiasi ini gencar melakukan edukasi sebanyak-banyaknya bagi pelaku industri dan masyarakat Indonesia untuk lebih memahami lagi tentang potensi blockchain, bahwa blockchain tidak hanya dimanfaatkan untuk aset digital seperti Bitcoin dkk saja. Masih banyak lagi potensi teknologi blockchain yang bisa digarap untuk memberikan dampak kepada masyarakat luas.Â
Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi dan persepsi yang benar tentang blockhain itu sendiri. Sejak berdiri, Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) telah mengadakan berbagai event sebagai ajang perkenalan dan edukasi blockchain di Indonesia. Belum lagi, dari masing-masing anggotanya aktif memberikan webinar dan event-event agar blockchain semakin dikenal oleh publik luas.Â
Mungkin bila kamu mengikuti terus perkembangan DeFi di Indonesia, pasti masih segar diingatanmu bahwa beberapa waktu Rupiah Token juga ikut berpartisipasi dalam sebuah konferensi blockchain yang diadakan oleh Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) secara virtual pada 15 September kemarin.Â
Di konferensi blockchain tersebut, Rupiah Token diwakilkan oleh Shabrina Adani, selaku Director of Rupiah Token yang dipercaya menjadi pembicara untuk membahas lebih jauh tentang Decentralized Finance Indonesia bersama para pembicara lainnya.
Rupiah Token Merupakan Proyek Token Decentralized Finance Indonesia Pertama
Besarnya biaya pengiriman uang ke luar negeri dan lamanya waktu yang dibutuhkan hingga berhari-hari bila menggunakan bank. Tentunya membuat uang yang ingin dikirimkan tidak bisa diterima dalam waktu cepat.Â
Bagaimana bila pengiriman uang tersebut berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendesak? Ini adalah sebuah alasan mengapa Indonesia butuh DeFi, lantaran sistem keuangan saat ini masih menganut otoritas terpusat, sedangkan transaksi yang dilakukan lewat blockchain tanpa adanya otoritas terpusat. Sehingga, pengiriman uang ke luar negeri atau lintas batas bisa dilakukan secara cepat dan minim biaya.
Rupiah Token adalah salah satu proyek DeFi di Indonesia, yang bisa mengatasi mahalnya serta lamanya waktu pengiriman uang ke luar negeri dengan sistem tokenisasi dengan perbandingan 1:1 dengan mata uang rupiah. Bila kamu ingin mengirim Rupiah Token kepada keluargamu yang berada di lokasi yang jauh, kamu bisa mengirimkannya melalui aplikasi Pintu, dengan melakukan deposit minimal Rp 55.000 dan langsung akan dikonversikan ke Rupiah Token saat melakukan pengiriman ke blockchain lainnya maupun ke sesama pengguna Pintu secara gratis.
Selain bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengiriman 1:1 dengan mata uang rupiah, kepemilikan Rupiah Token juga bisa kamu perdagangkan di bursa crypto yang sudah menerima bertransaksi dengan Rupiah Token. Salah satunya yakni cryptocurrency exchange terbesar di dunia, Binance.
Perlu digaris bawahi bahwa harga IDRT (Rupiah Token) akan selalu sama dengan nilai tukar rupiah saat ini, sehingga Rupiah Token bukanlah produk investasi layaknya koin digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dll.
Sebab, token dan koin itu berbeda dalam dunia cryptocurrency. Koin adalah aset digital yang berjalan di atas jaringan blockchain-nya sendiri seperti Bitcoin (BTC) pada blockchain Bitcoin dan Ethereum (ETH) pada blockchain Ethereum. Bagaimana dengan token?
IDRT adalah token yang dihasilkan dari suatu project, dalam hal ini Rupiah Token layaknya e-money. Misalnya seperti kamu sedang top-up saldo GoPay milikmu. Dan, bisa melakukan pengiriman Rupiah Token ke sesama pengguna Pintu maupun blockchain lainnya dengan mengetahui alamat penerima tersebut. Selain itu, token diciptakan di atas jaringan blockchain lainnya seperti Rupiah Token yang diciptakan di atas blockchain Ethereum dan Binance.Â
Hadirnya Rupiah Token sebagai proyek Decentralized Finance Indonesia, kemungkinan besar ke depannya bisa digunakan untuk hal yang lebih besar lagi dan bukan hanya untuk pembayaran dan pengiriman uang saja, melainkan bisa dijadikan sebagai pinjaman uang dalam bentuk stablecoin di Indonesia, dengan menjaminkan cryptocurrency yang volatile lewat platform DeFi lending.
Pintu merupakan aplikasi termudah untuk investasi dan jual beli cryptocurrency. Aplikasi Pintu dikembangkan oleh PT Pintu Kemana Saja, perusahan rintisan (startup) yang didirikan di Jakarta pada tahun 2019.
Pintu menawarkan kemudahan bagi pengguna untuk investasi mata uang digital dengan desain aplikasi dan user interface yang praktis, simpel, dan tanpa ribet. Pengguna dapat menyimpan, mengirim, dan berdagang cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, dan lainnya secara instan melalui smartphone.
Aplikasi Pintu juga telah resmi berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, sehingga Pintu dijamin aman dan memiliki payung hukum yang jelas. Saat ini, Pintu telah terintegrasi dengan beberapa jaringan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, dan Binance Chain.
Untuk kemitraan dan kerjasama lainnya, silakan kirim email ke [email protected] atau kunjungi https://pintu.co.id
Telegram:Â https://t.me/PintuIndonesia
Instagram:Â https://www.instagram.com/Pintu_ID
Twitter:Â https://twitter.com/PintuID
Facebook:Â https://cutt.ly/eyqWXl4
YouTube:Â https://bit.ly/pintu-youtube