Inverted hammer candlestick adalah salah satu pola grafik yang bisa membantu trader mengidentifikasi tren harga aset saham hingga crypto. Apa itu pola inverted hammer candlestick? Simak arti, contoh, dan cara menggunakan pola inverted hammer dalam dunia trading melalui artikel berikut ini!
Baca juga: 13 Pola Candlestick Paling Lengkap di Pasar Crypto dan Bitcoin
Apa itu inverted hammer candlestick? Pada dasarnya, inverted hammer candlestick adalah pola candlestick yang menunjukkan adanya potensi pembalikan harga dari turun menjadi naik pada suatu aset. Pola ini berbentuk seperti palu terbalik yang memiliki sumbu atas panjang, sumbu bawah yang pendek, dan badan candle berukuran kecil di bagian bawah sumbu.
Anzel Killian dari IG Markets menyebutkan bahwa inverted hammer candlestick merupakan pola yang terbentuk ketika pembeli memberi tekanan pada pasar dan mulai mendapat kepercayaan terhadap aset. Aktivitas tersebut menandakan akan terjadinya tren bullish yang mendorong harga aset naik
Dikutip dari laman Tradingview, pola inverted hammer memiliki kemiripan dengan pola shooting star. Pola shooting star sering disebut sebagai versi bearish dari inverted hammer candlestick.
Dilansir dari laman Commodity, perbedaan di antara kedua pola tersebut adalah dari segi penempatannya dalam grafik. Pola shooting star umumnya dijumpai pada puncak tren naik sedangkan inverted hammer candlestick dengan sinyal bullish biasa ditemui di bagian paling bawah tren turun.
Contoh pola inverted hammer candlestick bisa kamu lihat di bawah ini.
Candle dengan warna hijau mengindikasikan pola bullish yang kuat sedangkan candle berwarna merah menandakan pola bullish yang relatif lemah.
Sementara itu, pola inverted hammer candlestick dalam grafik harga secara keseluruhan bisa kamu lihat di bawah ini.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pola inverted hammer muncul di bagian paling bawah tren harga yang sedang mengalami penurunan dan menandakan terjadinya pembalikan harga menjadi bullish.
Dikutip dari laman European Business Review, mayoritas trader memaknai pola inverted hammer bullish sebagai indikator untuk melakukan pembelian aset karena harganya diprediksi akan naik.
Namun, Anzel Killian berpendapat bahwa pola inverted hammer candlestick tidak boleh digunakan sendiri dalam analisis trading. Trader harus mengonfirmasi sinyal dengan indikator teknis lain dan mengonsultasikan rencana trading kepada ahli terlebih dahulu.
Baca juga: Cara Membaca Candlestick Bitcoin dan Crypto Secara Mudah
Perbedaan inverted hammer candlestick dan candlestick hammer adalah dari segi bentuknya.
Seperti namanya, Inverted hammer berbentuk seperti palu terbalik, serta memiliki sumbu bawah yang pendek, badan candle kecil di bagian bawah sumbu, dan sumbu atas yang panjang.
Sementara itu, Scott Melker dari Cointelegraph menjelaskan bahwa pola candlestick hammer ditandai dengan sumbu panjang di bagian bawah dan badan candle pendek di bagian atas.
Kedua pola tersebut muncul di bagian paling bawah downtrend dan menjadi sinyal dari tren bullish.
Jika pola shooting star disebut sebagai pola inverted hammer candlestick versi bearish, pola hanging man dikenal sebagai versi bearish dari candlestick hammer. Pola ini sering muncul di bagian atas tren naik dan mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga dari bullish ke harga bearish.
Berikut merupakan pola shooting star (inverted hammer candlestick bearish)
Sementara ini adalah pola hanging man (hammer candlestick bearish)
Apabila dirangkum, perbedaan candle hammer dan inverted hammer bisa kamu lihat di bawah ini.
Aspek | Hammer | Inverted Hammer |
Bentuk | Seperti palu | Seperti palu terbalik |
Jenis Sinyal | Sinyal bullish | Sinyal bullish |
Versi Bearish | Hanging Man | Shooting Star |
Demikian pembahasan mengenai apa itu inverted hammer candlestick dan cara menggunakan pola tersebut dalam trading crypto.
Untuk kamu yang tertarik melakukan investasi dan trading crypto, download Pintu, aplikasi crypto Indonesia yang telah terdaftar resmi di Bappebti. Mulai dari Rp11.000, kamu sudah bisa memperoleh aset pertamamu di Pintu, lho!
Selamat berinvestasi!
Baca juga: Bagaimana Langkah Investasi Crypto di Pintu?
Referensi:
Coindesk, Three Price Resistance Levels to Beat for Bitcoin’s Bulls. Diakses tanggal: 20-11-2021.
Cointelegraph, 5 Bearish Candlestick Patterns Every Bitcoin Trader Must Know. Diakses tanggal: 20-11-2021.
Commodity, Inverted Hammer. Diakses tanggal: 20-11-2021.
European Business Review, Inverted Hammer Candlestick Method – How does it work.  Diakses tanggal: 20-11-2021.
IG Markets, 16 candlestick patterns every trader should know. Diakses tanggal: 20-11-2021.
Think Markets, Hammer and Inverted Hammer Candlestick Patterns. Diakses tanggal: 20-11-2021.
Tradingview, Inverted Hammer – Bullish. Diakses tanggal: 20-11-2021.