Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kekayaan negara, perusahaan, atau seorang individu adalah jumlah aset yang dimiliki. Semakin besar aset yang dimiliki, semakin kuat kemampuan entitas tersebut untuk menghasilkan laba. Hal ini dikarenakan aset adalah sumber daya yang dikuasai atau dikontrol untuk mendapatkan laba di masa depan.
Aset pada umumnya dilaporkan dalam bentuk laporan neraca keuangan atau balance sheet. Aset dibedakan menjadi beberapa jenis dilihat dari wujudnya yakni aset berwujud dan tidak berwujud. Sedangkan dilihat dari likuiditasnya atau kemudahan untuk dicairkan menjadi uang kas, aset dibedakan menjadi dua, diantaranya adalah aset tetap dan aktiva lancar. keduanya digunakan untuk mengukur nilai suatu entitas atau keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Yuk cari tahu apa itu aset dan apa saja karakteristiknya melalui penjelasan di bawah ini!
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki atau dikendalikan oleh suatu entitas, entah itu sebuah perusahaan, negara, atau individu. Sumber daya ekonomi adalah semua hal yang memiliki potensi untuk menghasilkan arus kas masuk atau mengurangi arus kas keluar.
Pengertian lain dari aset adalah sebuah sumber daya atau akses yang tidak dimiliki entitas lain. Selain itu, hak atau jenis akses dapat digunakan atas kebijakan pemilik aset, sehingga penggunaannya dapat dibatasi oleh pemiliknya.
Aset dapat secara luas dikategorikan menjadi aset lancar (atau jangka pendek), aset tetap, investasi keuangan, dan aset tidak berwujud.
Untuk bisa dengan mudah menganalisis dan monitoring aset yang dimiliki, terdapat beberapa klasifikasi pembagian aset berdasarkan wujudnya yakni aset berwujud dan tidak berwujud. Penjelasan mengenai kedua jenis aset tersebut bisa kamu temukan melalui penjelasan di bawah ini:
Aset berwujud adalah jenis aset yang memiliki wujud fisik yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan layanan mereka. Contoh dari aset berwujud adalah tanah, gedung, mesin, dan alat kerja. Aset berwujud biasanya memiliki nilai depresiasi yang mengurangi nilai ekonomis dari aset tersebut misalkan harga mesin dan komputer perusahaan yang mengalami penurunan berdasarkan usia pakai.
Namun untuk aset seperti tanah dan gedung bisanya mengalami kenaikan harga karena jumlah yang terbatas.
Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik, namun memiliki nilai moneter karena memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan. Aset tidak berwujud seperti software memiliki biaya amortisasi yang mengurangi nilai aset seiring berjalannya waktu. Contoh aset tidak berwujud diantaranya berupa perangkat lunak, hak cipta, hak paten, izin tambang, dan lain sebagainya.
Baca juga: Contoh dan Cara Menghitung Penurunan Nilai Aset
Likuiditas adalah kemudahan suatu aset untuk ditukar menjadi uang kas. Jenis aset tersebut terbagi menjadi aset tetap dan aktiva lancar. Likuiditas sangat penting untuk perusahaan karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban jangka pendek seperti pembelian bahan baku atau membayar utang jangka pendek. Yuk cari tahu perbedaan kedua jenis aset tersebut bisa kamu temukan melalui penjelasan di bawah ini:
Aset tetap adalah jenis aset yang sulit dan butuh waktu yang lama untuk dicairkan menjadi uang kas. Contoh aset tetap diantaranya adalah tanah, gedung, hanggar pesawat, mesin, dan sebagainya. Aset tetap biasanya mengalami penurunan harga untuk bisa dijual dengan cepat, namun aset tetap memiliki biaya depresiasi yang kecil.
Aktiva lancar adalah jenis aset dengan likuiditas yang tinggi sehingga mudah untuk dicairkan menjadi uang kas. Contoh dari aktiva lancar diantara adalah saham, obligasi, kontrak dagang, dan sebagainya. Aset tetap biasanya memiliki nilai yang fluktuatif tergantung dari kondisi pasar.
Tenaga kerja adalah manusia yang melakukan tugas tertentu yang untuk itu mereka dibayar dengan upah atau gaji. Tenaga kerja tidak termasuk aset karena tidak dapat dikontrol secara mutlak namun dapat dianggap sebagai modal karena memiliki potensi untuk menghasilkan laba.
Hard asset atau aset keras mengacu pada aset berwujud atau sumber daya yang memiliki nilai fundamental. Contoh aset keras termasuk armada truk untuk pengiriman barang konsumsi, tanah, gedung, dan bahan baku. Bisnis membeli aset keras untuk membantu meningkatkan produksi, meningkatkan pendapatan, dan bertindak sebagai penyangga nilai terhadap kerugian aset lunak. Namun, terkadang nilai hard assets menurun seiring dengan nilai soft assets.
Penting bagi seorang investor untuk dapat menilai perusahaan berdasarkan aset yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dan mengukur kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan dengan nilai aset yang tinggi umumnya tahan terhadap resesi dan memiliki nilai perusahaan yang stabil.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh seorang investor untuk menghitung nilai faktual suatu perusahaan dari aset yang dimiliki, salah satunya dengan menggunakan The Cash Conversion Cycle (CCC).
The Cash Conversion Cycle (CCC) atau Siklus konversi kas merupakan indikator utama kecukupan posisi modal kerja perusahaan. Siklus konversi kas merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk secara efisien mengelola dua aset terpentingnya yaitu piutang dan persediaan. Piutang adalah total hutang pelanggan yang terutang kepada perusahaan, sedangkan persediaan adalah bahan baku dan bahan siap jual yang dimiliki perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Revaluasi Aset?
Beberapa institusi keuangan seperti bank, perusahaan investasi, reksa dana, dan perusahaan keuangan lain memiliki aset keuangan yang mendominasi struktur modal ketimbang aset fisik. Perusahaan seperti JP Morgan dan Black Rock misalnya, memiliki aset finansial seperti saham, kontrak dagang, obligasi, hingga cryptocurrency.
Buat kamu yang juga ingin memiliki aset finansial seperti cryptocurrency, kamu bisa dengan mudah memilikinya dengan aplikasi Pintu.
Hanya dengan Rp11.000 sebagai modal awal, kamu bisa memiliki puluhan jenis aset cryptocurrency mulai dari Cardano, Polkadot, Ethereum, hingga Bitcoin.
Kamu juga bisa menghasilkan pendapatan pasif dengan menggunakan fitur Pintu Earn dan PTU Staking.Token yang kamu simpan melalui dua fitur tersebut bisa menghasilkan pendapatan hingga 6 persen per tahun bahkan lebih.
Kamu yang masih pemula bisa menambah pengetahuan seputar dunia kripto dengan memanfaatkan Pintu Academy.
Tunggu apalagi segera unduh dan install aplikasi Pintu melalui App Store atau Play Store Hapemu ya!
Referensi:
Adam Barone, What Is an Asset? Definition, Types, and Examples, Diakses tanggal 7 November 2022
Will Kenton, Hard Asset, Diakses tanggal 7 November 2022
Chris B. Murphy, Tangible Assets vs. Intangible Assets: What’s the Difference, Diakses tanggal 7 November 2022
Richard Loth, How to Evaluate a Company’s Balance Sheet, Diakses tanggal 7 November 2022