Bagaimana Peran Stablecoin Sebagai Hedging Pasca Bitcoin Halving Day?

Updated
May 9, 2020
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Bagaimana Peran Stablecoin Sebagai Hedging Pasca Bitcoin Halving Day?
Reading Time: 3 minutes

Bitcoin halving menjadi momen yang paling dinantikan oleh para investor mata uang kripto, trader, dan penggemar teknologi blockchain di tahun 2020. Pasalnya secara historis, fenomena ini adalah prekursor dari kripto bull market yang merupakan momentum bagi para penambang dan investor untuk mendulang profit signifikan.

[​IMG] bitcoin halving

Lantas, bagaimana peran stablecoin terhadap fenomena halving kali ini? Apakah benar stablecoin dapat berperan sebagai hedging pasca halving?

Sekilas tentang halving day

Sejak Bitcoin pertama kali diciptakan pada Januari 2009, total supply Bitcoin dibatasi hingga 21 juta unit dari algoritma bawaannya. Saat ini sudah ada sekitar 18 juta bitcoin yang telah ditambang (terhitung sejak artikel ini diterbitkan).

Untuk mengontrol jumlah supplynya, Bitcoin dirancang untuk secara bertahap mengurangi insentif penambang setiap empat tahun. Sistem ini memastikan circulating supply bitcoin akan semakin langka, dan ini yang menyebabkan prediksi bahwa harga bitcoin akan terus meningkat.

Bitcoin halving day adalah momen dimana imbalan bitcoin baru yang diberikan kepada penambang (miner) pada setiap blok bitcoin akan dikurangi setengahnya. Pengurangan ini terjadi setiap empat tahun sekali atau setiap 210.000 blok.

Sejauh ini bitcoin telah mengalami dua periode halving, yaitu di tahun 2012, dengan penurunan jumlah imbalan dari 50 menjadi 25 bitcoin per blok; dan 2016, dengan penurunan dari 25 menjadi 12,5 bitcoin per blok hingga sekarang. Jadi, ada sekitar 1800 bitcoin baru yang ditambang per hari saat ini.

Bitcoin halving day selanjutnya diprediksi akan terjadi pada blok 630.000 pada pertengahan Mei 2020. Setelah halving, insentif penambang akan dikurangi setengahnya menjadi 6,25 bitcoin per blok, atau 900 bitcoin baru yang ditambang per hari. Halving ini akan mengakibatkan kecepatan penambahan supply bitcoin baru berkurang secara drastis.

Melihat tren yang terjadi pada kedua halving sebelumnya, pergerakan harga bitcoin diprediksi mengalami kenaikan pada kurun waktu menjelang halving sebelum akhirnya turun drastis ketika halving terjadi, untuk kemudian meroket lebih lanjut pasca halving.

Mengenal Stablecoin: Aset Crypto Anti Volatilitas

Volatilitas aset cryptocurrency seperti bitcoin membuatnya sulit diterapkan untuk pembayaran sehari-hari. Bayangkan, bagaimana cara menghitung kalkulasi pembayaran dari sebuah aset yang nilainya dapat naik turun ratusan (bahkan ribuan) dolar per menit?

Di sinilah stablecoin berperan. Stablecoin memiliki value yang jauh lebih stabil daripada cryptocurrency normal value mereka dipatok ke aset lain.
Saat ini ada tiga jenis stablecoin yang beredar di bursa kripto. Pertama adalah algorithmic stablecoin. Berikutnya adalah commodity backed stablecoin yang di-backed oleh berbagai jenis komoditas—seperti emas, perak dan sebagainya. Terakhir adalah stablecoin yang di-backed dengan mata uang fiat seperti Rupiah Token (IDRT), di mana nilai 1 IDRT selalu setara dengan 1 Rupiah.

 

[​IMG]

Stablecoin mengambil peran penting di dalam dunia crypto karena nilainya lebih stabil ketimbang aset kripto lain yang memiliki volatilitas tinggi. Stabilitas stablecoin membuatnya cocok digunakan sebagai suatu unit penyimpan nilai, baik dalam jangka pendek atau menengah.

Peran Stablecoin sebagai Hedging setelah Bitcoin Halving

Kenaikan harga bitcoin pasca halving day turut berdampak terhadap pergerakan harga aset crypto lainnya.

Hal ini tentunya menimbulkan hasrat trading yang semakin meningkat. Di sinilah peran stablecoin seperti Rupiah Token (IDRT) dapat digunakan untuk hedging, atau mengamankan profit dari kemungkinan loss ketika terjadi pullback.

Misalnya, ketika harga bitcoin melonjak dan mencapai all time high ke US$ 20.000 per keping, maka para pemegang BTC yang memperkirakan akan terjadi pullback dapat memanfaatkan Rupiah Token (IDRT) dengan melakukan konversi BTC<>IDRT, sebelum harga turun. Ketika pullback dirasa sudah selesai, user dapat melakukan konversi kembali IDRT <> BTC untuk menunggangi gelombang uptrend selanjutnya.
Jika permintaan pasar terhadap bitcoin semakin besar pasca halving day, kami perkirakan hal ini akan berbanding lurus dengan kebutuhan stablecoin di pasar kripto.

 

Follow sosial media Pintu di:

Telegram: https://t.me/PintuIndonesia

Instagram: https://www.instagram.com/Pintu_ID

Twitter: https://twitter.com/PintuID

Website: https://pintu.co.id

Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->