Dalam dunia investasi, kamu pasti sering mendengar istilah profil risiko. Dengan mengetahui profil risiko, kamu bisa menentukan kombinasi investasi seperti apa yang cocok untuk portofolio kamu, yang mana bisa memberikan keuntungan yang memuaskan namun tetap memberikan kamu ketenangan secara emosional. Simak pengertian profil risiko, jenis-jenis hingga bagaimana cara menghitungnya pada artikel berikut ini!.
Pada dasarnya, profil risiko adalah evaluasi tentang kesediaan serta kemampuan seseorang untuk mengambil sebuah risiko.
Biasanya, profil risiko dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan alokasi aset investasi yang tepat untuk portofolio. Selain itu, sebuah organisasi atau perusahaan biasanya memanfaatkan profil risiko untuk mengurangi potensi risiko dan ancaman dari pengambilan sebuah keputusan.
Lalu bagaimana kira-kira penilaian profil risiko dilakukan? Kemampuan pengambilan risiko bisa dievaluasi dengan peninjauan aset dan kewajiban individu tersebut. Individu dengan aset tinggi dan kewajiban rendah mempunyai kemampuan yang lebih tinggi untuk mengambil risiko, dan begitu pula sebaliknya.
Contohnya, seseorang dengan rekening dana pensiun yang direncanakan dengan baik, tabungan darurat yang memadai, asuransi, serta mempunyai cukup tabungan dan investasi biasanya memiliki kemampuan yang tinggi untuk pengambilan risiko dibandingkan dengan orang yang seluruh pemasukannya sudah habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun sebagai pertimbangan, terkadang kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko tidaklah cocok satu sama lain.
Baca juga: Risiko Investasi Crypto dan Cara Menghindarinya
Setelah memahami pengertian profil risiko, kini akan lebih mudah bagi kamu untuk memahami apa saja jenis-jenis profil risiko. Berikut 3 jenis profil risiko beserta penjelasannya.
Jenis konservatif ini biasa digunakan oleh para investor yang menyukai investasi stabil dan kurang fokus pada pertumbuhan modal. Instrumen investasi yang cocok untuk orang dengan profil risiko konservatif adalah yang investasi yang nilainya tumbuh secara bertahap atau stabil dan tidak terlalu fluktuatif. Salah satu contohnya adalah emas.
Jenis profil risiko ini cocok bagi investor yang siap menghadapi volatilitas selama masih dalam batasan yang wajar. Biasanya orang yang memiliki profil risiko ini adalah mereka yang telah memahami tentang teori high risk high return, yang mana profil jenis ini bisa memberikan pertumbuhan modal yang baik dalam jangka panjang. Instrumen investasi dengan profil risiko ini adalah reksa dana dengan kombinasi saham (ekuitas) dan utang (obligasi).
Jenis profil dinamis bisa dilakukan oleh investor yang tidak keberatan untuk mengekspos portofolio mereka pada risiko yang jauh lebih besar dan volatilitas yang besar juga, asalkan bisa meningkatkan peluang dalam memaksimalkan pertumbuhan modal. Profil ini cocok untuk mereka yang berinvestasi pada saham atau trading harian aset kripto.
Setelah pembahasan mengenai pengertian profil risiko dan jenisnya, kini waktunya untuk mengetahui bagaimana cara penilaian profil risiko serta cara menghitung profil risiko seseorang. Secara umum, terdapat dua komponen utama untuk menghitung profil risiko yaitu risk aversion dan risk capacity. Berikut adalah penjelasannya.
Risk aversion adalah tentang melihat bagaimana investor merespon risiko secara psikologis dan emosional. Ada beberapa investor yang tidak terlalu terpengaruh atas kerugian yang dialami dan langsung berfokus pada hari esok, namun ada juga yang langsung terpengaruh secara psikologis ketika mengalami suatu kerugian.
Menurut Klement dan Miranda (2021), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi risk aversion seseorang.
Beberapa orang secara genetik memang cenderung lebih suka mengambil risiko dibandingkan yang lain. Sederhananya, jika orang tua kamu atau saudara kamu cenderung suka mengambil risiko ketika berinvestasi, kemungkinan kamu akan memiliki kecenderungan yang serupa.
Lingkungan dan orang-orang yang berinteraksi denganmu setiap hari bisa mempengaruhi tingkat risk aversion kamu. Contohnya saja, pendapat dari penasihat keuangan seseorang biasanya akan berpengaruh pada keputusan investasi dan finansial orang tersebut.
Merupakan penentu terbesar dari tingkat risk aversion seseorang. Orang-orang yang mengalami kerugian besar di masa lalu akibat suatu keputusan cenderung memiliki nilai risk aversion yang tinggi. Sebagai contohnya, penelitian dari Ulrike dan Stefan (2011) menunjukan bahwa mereka yang mengalami kerugian besar selama resesi 2011 atau 2008 memiliki tingkat risk aversion yang serupa.
Risk capacity adalah ukuran mengenai seberapa besar seseorang bisa bertahan terhadap pukulan finansial tanpa kehilangan kualitas hidupnya. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi risk capacity dari seseorang.
Semakin lama rentang waktu sebuah investasi, maka seseorang memiliki profil risiko yang cenderung lebih dinamis atau tinggi. Dalam hal ini, semakin muda usia seseorang, maka semakin lama rentang waktu investasinya sehingga mereka bisa mengambil risiko yang lebih besar dibandingkan mereka yang telah berusia tua. Selain itu, rentang waktu ini juga ikut dipengaruhi oleh tujuan investasi kamu, apakah untuk jangka panjang atau jangka pendek.
Kapasitas risiko seseorang juga bergantung pada jumlah pemasukan seseorang serta kebutuhan sehari-harinya, termasuk di antaranya dana darurat, asuransi, dan kewajiban lainnya.
Semakin besar pendapatan seseorang, maka mereka cenderung memiliki profil risiko yang lebih tinggi pula. Selain itu, kestabilan penghasilan juga ikut berpengaruh besar pada profil risiko seseorang.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian profil risiko, jenis-jenis profil risiko hingga bagaimana cara menghitungnya.
Untuk kamu yang ingin menambah variasi pada portofolio investasi kamu, maka kamu bisa coba berinvestasi pada aset kripto. Per Mei 2021 lalu, jumlah investor kripto sendiri telah mencapai 6,5 juta orang. Selain itu, harga aset kripto seperti bitcoin dan ethereum terlihat mengalami pertumbuhan positif tiap tahunnya. Cek harga kripto secara real-time dan belajar kripto secara gratis di Pintu!
Referensi:
Adam Barone. 2020. Risk Profile. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.
Finmasters. 2020. How to Calculate Your Risk Profile. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.
Lav Kumar, Know Your Risk Profile Before Investing. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2021.