Barang dalam ilmu ekonomi bisa dikategorikan ke dalam tiga macam. Pertama adalah barang ekonomis, bebas atau non ekonomis, dan illith. Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang apa itu barang ekonomis, contoh serta perbedaannya dari jenis barang yang lain.Â
Barang ekonomis adalah barang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia tetapi jumlahnya terbatas, bisa juga diartikan sebagai sebuah produk/jasa yang dalam memperolehnya harus menukar dengan sumber daya lain.Â
Jenis barang ini memiliki nilai ekonominya tersendiri. Maksudnya, ada pengorbanan berupa harga atau usaha untuk memperolehnya. Berlaku hukum ekonomi di dalam jenis barang ini, dimana jika harganya nol, maka permintaannya akan lebih besar dari penawarannya.Â
Baca juga: Apa itu Termin dan Perbedaannya dengan Uang Muka, Sudah Tau?
Untuk menetapkan sebuah barang masuk dalam kategori barang ekonomis atau bukan ada syaratnya. Yang merupakan barang ekonomis adalah
Ada banyak contoh barang ekonomis di sekitar kita dan kita juga biasa bersentuhan dengannya. Beberapa contoh barang ekonomis adalah:
Kebutuhan pokok ini merupakan salah satu contoh barang ekonomis karena secara jumlah terbatas. Selain itu, perlu pengorbanan khusus untuk membuat hingga mendapatkannya. Walau dinilai banyak jumlahnya, akan tetapi secara ilmu ekonomi banyak atau sedikit itu relatif.Â
Untuk dapat memperoleh pakaian, kita harus membayar dengan jumlah uang tertentu. Termasuk jika hendak membuatnya dari kain juga ada pengorbanan di dalamnya. Contoh membeli benang, bayar listrik, hingga waktu yang dipakai untuk menjahitnya.Â
Walau berasal dari alam, makanan merupakan benda ekonomis karena untuk memperolehnya kita harus melakukan usaha tertentu. Misalnya mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli beras, kemudian mengolahnya sampai menjadi nasi.
Hal ini juga berlaku bagi minuman seperti susu misalnya. Kita harus mengolahnya sebelum bisa meminum atau mendapatkan hasil yang diinginkan.Â
Halaman web ternyata dapat dikatakan sebagai barang ekonomis karena ada manfaat yang bisa kita ambil di dalamnya. Selain itu, untuk mendapatkan manfaat tersebut ada sesuatu yang harus dikorbankan.
Contohnya kuota internet untuk mengakses halaman web tersebut, listrik jika gadget yang dipakai untuk akses pakai komputer. Selain itu, layanan tertentu di sebuah website juga bersifat ekonomis karena ada nilai tukar di dalamnya.Â
Tempat tinggal masuk ke dalam kategori barang ekonomis karena memenuhi beberapa syarat utamanya. Salah satunya karena secara jumlah terbatas, dan mengharuskan usaha untuk mendapatkannya.
Untuk mendapatkan tempat tinggal baik itu rumah tapak, apartemen, dan sejenisnya, kita perlu pengorbanan. Uang untuk membeli, biaya upah tenaga jika membuatnya dari nol, dan sebagainya.Â
Barang ekonomis juga bisa berupa jasa, salah satunya adalah jasa dokter. Secara jumlah tergolong terbatas, terlihat kita harus antri ketika harus periksa ke dokter. Selain itu, menjadi seorang dokter juga perlu pengorbanan yang besar.
Tidak sekadar biaya bersekolahnya yang sangat mahal. Selain itu perlu tenaga, pikiran ekstra, sekaligus waktu untuk menempuh pendidikan dokter. Tidak hanya jasa dokter, barang ekonomis juga meliputi jenis jasa lain, seperti fotografer, make up artist, dan sebagainya.Â
Baca juga: Apa itu Barang Konsumsi?Â
Kebalikan dari barang ekonomis, barang non ekonomis adalah barang bebas, yang mana secara jumlah banyak. Tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya. Barang non ekonomis sifatnya tidak langka, dimana ketersediaannya selalu lebih besar dibanding permintaannya.Â
Barang non ekonomis berarti barang yang sifatnya selalu tersedia, tidak ada harga, serta tidak akan habis. Semua orang dapat memperolehnya, dimana tidak ada pengorbanan layaknya untuk memperoleh barang ekonomis.Â
Jenis barang ini disediakan oleh alam berjumlah melimpah. Untuk memperolehnya tidak perlu banyak usaha, sehingga dikatakan juga sebagai barang bebas. Sifatnya juga tidak diproduksi oleh manusia, dimana semua tercipta secara alami.Â
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan kalau syarat barang non ekonomis adalah kebalikan dari syarat barang ekonomis, yaitu:
Berikut beberapa contoh barang non ekonomis, tetapi ini tidak mutlak. Bisa saja suatu saat barang berikut menjadi langka dan menyebabkannya menjadi barang ekonomis.
Tidak ada unsur persaingan untuk bernafas. Oksigen jumlahnya tidak terbatas, siapa saja bisa menggunakannya untuk bernafas. Lain halnya jika sudah ‘diolah’ ke dalam tabung khusus untuk pasien di rumah sakit. Perlu membayar dengan jumlah tertentu untuk memperolehnya.Â
Air bisa menjadi barang gratis apabila memperolehnya tidak memerlukan usaha. Misalnya ketika tinggal di daerah subur dengan mata air di dekatnya. Akan tetapi, air juga bisa berubah menjadi barang ekonomis.
Syaratnya jika ada segenap usaha untuk mendapatkannya, misal membayar untuk memperoleh air. Selain itu, jika tinggal di dataran tandus, air menjadi benda mahal yang perlu effort untuk memperolehnya.Â
Gagasan intelektual termasuk ke dalam barang non ekonomis. Hal ini berlaku jika kita mengembangkan penemuan baru, akan tetapi tidak mematenkannya. Siapa saja bisa memakai ide tersebut, tanpa harus membayar untuk memanfaatkannya.Â
Sinar matahari sifatnya tidak terbatas, bisa dinikmati oleh semua orang secara bebas. Artinya, kita tidak harus membayar atau mengorbankan sesuatu untuk memperolehnya. Kecuali jika sinar tersebut diolah menjadi pembangkit listrik, listrik ini menjadi barang ekonomis.Â
Ternyata barang di dalam ekonomi ada berbagai macam jenisnya ya, yakni barang ekonomis dan non-ekonomis. Seiring bertambahnya populasi, barang non ekonomis juga bisa berubah menjadi sebaliknya. Hal ini dikarenakan ketersediaannya yang kian terbatas, di sisi lain permintaannya melonjak.Â
Itu dia penjelasan lengkap tentang apa itu barang ekonomis dan perbedaannya dengan jenis barang yang lain. Semoga informasi ini bermanfaat! Kamu bisa menemukan informasi lain seputar ekonomi dan keuangan di Pintu Blog. Ingin berinvestasi secara mudah? Download aplikasi crypto Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa berinvestasi crypto, belajar crypto hingga menyimak berita crypto terbaru dari mana saja lewat smartphone kamu!
Referensi: