Margin Trading: Definisi, Cara Kerja dan Risikonya

Updated
March 31, 2023
• Waktu baca 5 Menit
Gambar Margin Trading: Definisi, Cara Kerja dan Risikonya
Reading Time: 5 minutes

Margin trading adalah bentuk trading di mana investor meminjam dana dari broker mereka untuk memperbesar kekuatan modal yang mereka miliki. Dengan memperdagangkan aset dengan margin, investor dapat membeli atau menjual aset yang melebihi nilai total modal yang dimilikinya, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar atau mengalami kerugian yang lebih besar. Artikel ini akan membahas tentang definisi margin trading, cara kerjanya, serta risiko dan persyaratan yang perlu diketahui oleh investor.

Definisi Margin Trading

Margin trading adalah bentuk trading yang memungkinkan investor untuk membeli atau menjual aset dengan menggunakan dana yang dipinjam dari broker mereka. Dalam margin trading, investor hanya membayar sebagian kecil dari total nilai aset yang mereka beli atau jual, sementara broker mereka menutupi sisa dana.

Sebagai contoh, jika investor ingin membeli 100 lembar saham dengan harga $100 per lembar, dan broker memberikan leverage 2:1, maka investor hanya perlu membayar $50 per lembar saham, sementara broker menanggung $50 sisanya.

Perbedaan Margin Trading dan Trading Biasa

Perbedaan utama antara margin trading dan trading biasa adalah bahwa dalam margin trading, investor dapat membeli atau menjual aset yang melebihi nilai total modal yang dimilikinya. Ini berarti bahwa keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari trading juga akan meningkat secara proporsional. Namun, jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi investor, maka kerugian yang dialami akan lebih besar daripada jumlah modal yang diinvestasikan.

Kelebihan dan Kekurangan Margin Trading

Salah satu kelebihan margin trading adalah potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan trading biasa. Dengan menggunakan leverage, investor dapat memperbesar kekuatan modal mereka sehingga dapat membeli atau menjual aset dengan nilai yang lebih tinggi. Selain itu, margin trading juga memungkinkan investor untuk mengambil posisi short pada aset, yang berarti mereka dapat memperoleh keuntungan saat harga aset turun.

Namun, margin trading juga memiliki kekurangan. Risiko kerugian yang lebih besar adalah salah satu risiko utama dalam margin trading. Selain itu, persyaratan margin dan biaya yang dikenakan oleh broker dapat meningkatkan biaya trading secara keseluruhan.

Baca juga: Apa itu Slippage Crypto dan Trading?

Cara Kerja Margin Trading

cara kerja margin trading

Mekanisme margin trading terdiri dari beberapa komponen, termasuk leverage, margin call, dan stop out. Leverage adalah rasio antara dana yang dipinjam dari broker dan modal investor. Semakin tinggi rasio leverage, semakin besar potensi keuntungan atau kerugian yang dapat dialami oleh investor.

Margin call adalah saat broker mengirimkan permintaan untuk menambahkan dana pada akun investor untuk memenuhi persyaratan margin minimum. Jika persyaratan margin tidak dipenuhi, maka posisi investor akan ditutup otomatis oleh broker.

Stop out adalah proses di mana broker secara otomatis menutup posisi investor jika ekuitas akun investor turun di bawah persyaratan margin minimum yang ditentukan oleh broker.

Contoh Margin Trading

Misalnya, investor memiliki modal sebesar $5,000 dan ingin membeli saham senilai $10,000. Dengan leverage 2:1, broker dapat memberikan dana sebesar $5,000 untuk membeli saham tersebut. Jika harga saham naik, investor akan memperoleh keuntungan yang lebih besar daripada investasi awal, namun jika harga saham turun, investor dapat mengalami kerugian yang lebih besar daripada investasi awal.

Mekanisme Margin Trading

Margin trading adalah strategi investasi di mana seorang investor meminjam uang dari broker atau perusahaan pialang untuk membeli saham, obligasi, atau aset lainnya. Dalam margin trading, investor harus menyetorkan sejumlah dana atau sekuritas ke rekening margin mereka sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. Berikut adalah mekanisme margin trading secara lebih rinci:

  1. Membuka rekening margin: Seorang investor harus membuka rekening margin dengan broker atau perusahaan pialang terlebih dahulu. Pada saat pembukaan rekening, investor harus memberikan persetujuan atas syarat dan ketentuan margin trading, serta menyetujui level margin yang akan digunakan untuk memperdagangkan saham.
  2. Menyetorkan jaminan: Setelah membuka rekening margin, investor harus menyetorkan sejumlah uang atau sekuritas ke rekening margin mereka sebagai jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh broker. Jumlah jaminan yang dibutuhkan akan bergantung pada level margin yang disepakati.
  3. Memilih saham atau aset lainnya: Setelah menyetorkan jaminan, investor dapat memilih saham atau aset lainnya yang ingin mereka beli. Investor juga dapat memilih apakah mereka ingin membeli saham secara penuh atau hanya sebagian menggunakan margin.
  4. Memperdagangkan saham: Setelah memilih saham atau aset lainnya, investor dapat memperdagangkan saham tersebut. Dalam margin trading, investor dapat membeli lebih banyak saham daripada jumlah yang sebenarnya mereka miliki dengan memanfaatkan margin yang diberikan oleh broker. Hal ini dapat meningkatkan potensi keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Perdagangan dilakukan melalui platform perdagangan yang disediakan oleh broker atau perusahaan pialang, di mana investor dapat memantau harga saham secara real-time dan memasukkan pesanan beli atau jual.
  5. Selama periode perdagangan, jika harga saham naik, investor dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari apa yang mereka dapatkan jika mereka memperdagangkan saham secara konvensional tanpa menggunakan margin. Namun, jika harga saham turun, investor akan mengalami kerugian yang lebih besar dari apa yang mereka harapkan.

Pada saat melakukan perdagangan, investor juga harus memperhatikan margin call. Margin call terjadi ketika nilai ekuitas investor (nilai total aset dikurangi hutang) turun di bawah level margin yang disepakati dengan broker. Pada titik ini, investor mungkin diminta oleh broker untuk menambahkan dana ke rekening margin mereka atau menjual beberapa aset untuk memenuhi persyaratan margin. Jika investor tidak dapat memenuhi margin call, posisi mereka akan dilikuidasi oleh broker dan mereka akan mengalami kerugian.

Baca juga: Apa itu Pola Belt Hold dalam Trading?

Persyaratan Margin Trading

persyaratan margin trading

Sebelum memulai margin trading, investor harus memenuhi persyaratan margin yang ditetapkan oleh broker. Persyaratan margin ini biasanya tergantung pada jenis aset yang diperdagangkan dan rasio leverage yang digunakan. Beberapa jenis margin yang umum digunakan dalam margin trading antara lain initial margin, maintenance margin, dan variation margin.

Initial margin adalah dana yang dibutuhkan untuk membuka posisi margin trading. Maintenance margin adalah jumlah dana minimum yang harus tetap ada di akun investor untuk mempertahankan posisi trading. Variation margin adalah dana yang harus ditambahkan ke akun investor jika nilai posisi trading mengalami kerugian.

Risiko Margin Trading

Margin trading memiliki risiko yang signifikan. Salah satu risiko utama adalah risiko kerugian yang lebih besar. Jika harga aset yang diperdagangkan bergerak berlawanan dengan posisi investor, maka kerugian yang dialami akan meningkat secara proporsional. Selain itu, risiko likuiditas juga dapat terjadi jika investor tidak dapat menutup posisi trading mereka karena likuiditas aset yang diperdagangkan rendah.

Kesimpulan

Margin trading adalah bentuk trading yang memungkinkan investor untuk membeli atau menjual aset dengan menggunakan dana yang dipinjam dari broker mereka. Margin trading memiliki keuntungan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai trading. Investor harus memahami cara kerja margin trading, persyaratan margin, dan risiko yang terkait dengan margin trading sebelum memulai trading.

Selain saham dan forex, kamu juga bisa investasi cryptocurrency dengan menggunakan aplikasi Pintu. Pintu menyediakan akses mudah untuk berinvestasi dalam aset kripto seperti Dogecoin, Cardano, Polkadot,  Etehereum, Bitcoin dan lainnya.

Dengan Pintu, kamu  bisa memulai investasi dengan nominal mulai dari Rp11.000 tanpa perlu khawatir dengan proses yang rumit. Semua bisa dilakukan dengan beberapa klik di aplikasi atau website Pintu.co.id. Selain itu, keamanan dana dan data pengguna juga dijamin dengan standar keamanan tertinggi.

Investasi dalam aset kripto bisa menjadi alternatif investasi yang menarik untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Sebagai investor, kamu juga bisa memilih berbagai strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.

Salah satu fitur yang tersedia di Pintu.co.id adalah Pintu Earn dan PTU Staking, di mana kamu bisa memperoleh tambahan penghasilan pasif dengan meminjamkan aset kripto yang dimiliki ke Pintu. Prosesnya aman dan mudah. Kamu juga bisa mendapatkan bunga yang kompetitif.

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Jangan lewatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari investasi dalam aset kripto dan manfaatkan fitur-fitur menarik yang tersedia di Pintu. Yuk segera daftar dan mulailah berinvestasi dengan mudah dan aman. 

Referensi:

Jason Fernando, Margin and Margin Trading Explained Plus Advantages and Disadvantages, diakses tanggal 18 Februari 2023

James Chen, Buying on Margin: How It’s Done, Risks and Rewards, diakses tanggal 18 Februari 2023

Capital.com, Margin Trading, diakses tanggal 18 Februari 2023

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->