Dalam kehidupan sehari-hari, pastinya kamu tidak akan lepas dari barang konsumsi, mulai dari pakaian hingga makanan. Artikel kali ini akan membahas lengkap tentang pengertian, ciri hingga contoh-contoh barang konsumsi.
Pengertian barang konsumsi adalah barang yang dibeli untuk dikonsumsi oleh konsumen, serta ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun rumah tangga.
Barang konsumsi biasa juga disebut sebagai barang yang merupakan hasil akhir dari sebuah produksi bisnis, contohnya seperti kaos, minuman kaleng, kulkas, mesin cuci, dan lain sebagainya. Produk-produk ini sudah siap dijual untuk memenuhi kebutuhan kebanyakan konsumen.
Ini tentu berbeda dengan membeli bahan mentah, misalnya seperti besi, kayu, kain meteran, dan lain sebagainya. Barang-barang ini masih harus diolah lagi untuk menjadi sesuatu yang berguna dan bisa digunakan oleh konsumen akhir.
Baca juga: Gaya Hidup Konsumtif, Apa Dampaknya?
Untuk membedakan barang konsumsi dengan jenis barang lainnya cukup mudah bila kamu mengenali ciri-cirinya. Berikut merupakan ciri-ciri barang konsumsi yang ada di pasaran.
Berdasarkan daya tahannya, tipe barang konsumsi terbagi menjadi 3, yaitu:
Baca juga: Apa saja Prinsip-Prinsip Ekonomi?
Berdasarkan kebiasaan membeli konsumen, barang konsumsi dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
Convenience products adalah produk yang mudah didapat. Convenience artinya kenyamanan, yang mana tidak butuh usaha untuk mendapatkannya. Convenience products mudah didapat dan sangat sering dibeli oleh konsumen setiap harinya.
Beberapa contoh convenience products adalah makanan, minuman, sabun, sabun cuci, pasta gigi, dan lain sebagainya. Produk semacam ini bisa kamu dapatkan dengan mudah baik di pasar tradisional maupun supermarket modern sekalipun. Konsumen bisa membelinya secara harian, mingguan, atau bulanan.
Untuk membeli convenience products, konsumen biasanya tidak membutuhkan banyak waktu untuk memutuskan. Alasannya karena barang-barang ini memang dibutuhkan dan pasti dikonsumsi setiap harinya, sehingga tidak diperlukan pertimbangan yang terlalu rumit.
Berbeda dengan convenience products, shopping products sebenarnya adalah jenis barang yang tidak terlalu sering dibeli dan tidak terlalu banyak tersedia di pasaran. Konsumen biasanya membutuhkan waktu agak panjang dalam memutuskan untuk membeli produk tersebut atau tidak.
Beberapa contoh shopping products adalah pakaian, gadget, game, furnitur, alat elektronik, dan lain-lain. Memang beberapa barang yang sudah disebutkan ini cukup mudah ditemukan. Tapi tidak semudah ketika kamu mencari buah-buahan, susu, dan jenis makanan atau minuman lainnya.
Konsumen membutuhkan waktu lebih panjang sebelum melakukan pembelian karena mereka akan mempertimbangkan sejumlah pro dan kontra. Alasannya adalah karena jika salah memilih, kerugiannya akan cukup besar.
Contoh sederhananya adalah kamu pasti melakukan riset mendalam sebelum membeli smartphone karena harganya yang tidak murah. Sementara itu, kamu mungkin akan cenderung tidak terlalu berpikir panjang ketika membeli kebutuhan harian seperti roti atau sabun.
Speciality products adalah produk spesial yang karakteristiknya unik dan memiliki desain orisinal, jadi tidak dapat ditukarkan dengan produk lainnya.
Beberapa contoh speciality products adalah mobil sports, lukisan langka, laptop dengan spesifikasi tinggi, baju rancangan desainer yang langka, dan lain sebagainya. Bisa dilihat, produk-produk ini bersifat langka dan biasanya ditawarkan dengan harga fantastis.
Secara umum, speciality products bisa digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:
Sama seperti shopping products, speciality products juga tidak terlalu sering dibeli, tahan lama, dan biasanya berharga mahal.
Perbedaan shopping products dan speciality products adalah meskipun harganya mahal, biasanya pembeli tidak memerlukan waktu lama untuk memutuskan membeli speciality products karena adanya sentimen khusus terhadap produk tersebut, misalnya untuk dikoleksi atau kesetiaan terhadap merek produk bersangkutan.
Yang dimaksud unsought products adalah barang yang tidak sedang dicari-cari oleh konsumen. Bentuknya bisa berupa inovasi baru maupun barang lama. Kebanyakan konsumen belum tahu apa fungsi barang tersebut, jadi mereka tidak terpikir untuk membelinya. Bisa jadi juga alasannya karena di saat itu, barang tersebut belum terlalu dibutuhkan banyak orang.
Karena alasan di atas, maka unsought products seringkali membutuhkan pemasaran yang sangat intensif agar konsumen tertarik. Salah satu contoh dari unsought products adalah asuransi jiwa. Jarang orang yang memikirkan tentang kematian ketika momen tersebut masih jauh. Oleh karena itu, banyak yang masih mengesampingkan produk ini.
Dengan promosi yang tepat, asuransi jiwa yang tadinya berupa unsought products bisa berbalik menjadi produk yang dicari-cari, biasanya karena ada penawaran tambahan yang lebih menarik seperti penanganan biaya di hari pemakaman, biaya hukum, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, barang konsumsi adalah hasil akhir sebuah produk. Dalam hal ini, berupa barang yang kamu beli untuk dikonsumsi dan dinikmati. Beberapa contoh barang konsumsi adalah:
Itu di penjelasan lengkap mengenai pengertian, contoh dan klasifikasi barang konsumsi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Temukan informasi lainnya seputar ekonomi dan investasi di Pintu Blog. Kamu juga bisa belajar tentang investasi dan trading crypto yang tengah diminati masyarakat Indonesia melalui Pintu Academy, lho!
Referensi: