Kamu tentunya pernah mendengar istilah inflasi, namun tahukah kamu apa itu demand pull inflation? Demand pull inflation adalah sebuah kenaikan harga yang disebabkan karena permintaan yang tinggi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan demand pull inflation adalah kurangnya pasokan produk diiringi dengan banyaknya uang yang beredar dalam sistem ekonomi
Untuk bisa memahami apa itu demand pull inflation, yuk baca penjelasannya melalui artikel Pintu berikut ini!
Menurut teori ekonomi Keynesian, demand pull inflation adalah peningkatan permintaan agregat (keseluruhan) disebabkan oleh kenaikan jumlah lapangan pekerjaan.Â
Hal ini karena perusahaan perlu merekrut banyak karyawan untuk meningkatkan produksi. Permintaan tenaga kerja yang tinggi mengakibatkan gaji yang lebih tinggi, sehingga uang yang beredar menjadi lebih banyak.
Demand-pull inflation adalah suatu kondisi di mana harga barang dan jasa meningkat karena permintaan yang tinggi melebihi pasokan yang tersedia. Penyebab terjadinya demand pull inflation adalah pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, atau laju inflasi yang meningkat.
Demand-pull inflation adalah kenaikan harga yang terjadi karena pendapatan dan kepercayaan konsumen meningkat. Selain itu peningkatan jumlah uang yang beredar juga menjadi penyebab Demand-pull inflation.
Dampak buruk dari demand-pull inflation adalah permintaan yang cepat dan tidak stabil serta penurunan daya beli uang.
Perbandingan Cost Push Inflation dan Demand Pull Inflation
Demand-pull inflation adalah sebuah fenomena permintaan berbagai kebutuhan yang meluas yang mendorong kenaikan biaya hidup.
Demand-pull inflation adalah dampak dari ketidakseimbangan antara jumlah penawaran dan permintaan agregat. Pada akhirnya, permintaan untuk barang konsumen melebihi kemampuan produsen untuk memasoknya.
Jika demand-pull inflation adalah inflasi yang disebabkan permintaan yang tinggi, maka cost-push inflation adalah inflasi yang terjadi karena pasokan yang berkurang. Terjadi karena bencana alam atau kenaikan faktor produksi secara tiba-tiba, misal penetapan kenaikan UMR atau masalah dengan rantai pasokan.
Baca juga: Diversifikasi Investasi dan Cara Melakukannya
Demand pull inflation adalah fenomena kenaikan umum yang terjadi karena beberapa faktor utama. Untuk bisa memahami lebih jauh apa saja penyebab demand pull inflation, simak penjelasannya berikut ini.
Pertumbuhan ekonomi dapat menyebabkan kenaikan permintaan konsumen karena adanya peningkatan pendapatan dan kepercayaan konsumen. Namun, jika pertumbuhan ekonomi terlalu cepat, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang dan jasa, dimana permintaan konsumen dapat melebihi pasokan yang tersedia.
Tingginya Permintaan Ekspor
Jika permintaan ekspor meningkat, produsen akan meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan dari luar negeri. Namun, jika produksi tidak dapat ditingkatkan dengan cepat, permintaan konsumen domestik bisa terganggu, dan hal ini dapat mengakibatkan inflasi.
Pengeluaran pemerintah dapat meningkatkan permintaan barang dan jasa dalam perekonomian. Jika peningkatan permintaan tidak diimbangi dengan kenaikan produksi, maka inflasi dapat terjadi.
Perkiraan terjadinya inflasi dapat memicu konsumen dan produsen untuk membeli lebih banyak barang sekarang sebelum harga naik. Hal ini dapat menyebabkan permintaan yang berlebihan serta kenaikan harga barang.
Lebih banyak uang yang beredar di perekonomian dapat memberikan konsumen lebih banyak uang untuk dibelanjakan, tetapi jika peningkatan produksi tidak sejalan dengan kenaikan permintaan, maka inflasi dapat terjadi karena permintaan konsumen melebihi pasokan barang dan jasa yang tersedia.
Baca juga: Activity Based Costing
Untuk memahami bagaimana demand pull terjadi, mari kita lihat bagaimana sebuah permintaan dapat mempengaruhi ekonomi agregat. Misalkan adalah perusahaan komputer mengalami peningkatan permintaan di pasar global.
Seiring dengan peningkatan permintaan akan produk mereka, perusahaan harus meningkatkan produksinya. Untuk melakukan hal ini, mereka perlu mempekerjakan lebih banyak karyawan dan membeli lebih banyak bahan baku.
Karyawan baru harus dilatih, dan perusahaan mungkin harus membayar lebih dari biaya normal mereka untuk mendapatkan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk produksi komputer. Semua hal ini meningkatkan harga dan potensi untuk memicu tekanan demand pull infation pada perusahaan lainnya.
Di satu sisi, perusahaan ini membutuhkan processor dan komponen lain seperti Motherboard, RAM dan komponen lain yang diproduksi perusahaan lain. Pada akhirnya permintaan komputer yang tinggi akan mengakibatkan permintaan komponen lain ikut naik sehingga akan memicu peristiwa berantai yang disebut demand pull inflation.
Agar pengetahuan keuanganmu semakin bertambah, yuk baca lebih banyak artikel keuangan di Pintu Blog.
Selain pengetahuan yang bertambah, aset di portofolio investasi juga harus bertambah, oleh sebab itu coba pertimbangkan untuk berinvestasi di aset cryptocurrency yang merupakan aset dengan imbal hasil tertinggi abad ini.
Kamu bisa melakukan investasi di berbagai koin unggulan seperti Ripple, Polkadot, Ethereum, Bitcoin, Binance Coin dengan modal awal Rp11.000 menggunakan aplikasi Pintu.Â
Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.
Selain fitur tersebut, aplikasi Pintu juga menyediakan fitur Pintu Earn dan PTU Staking yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pendapatan pasif.Â
Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera mengunduh aplikasi Pintu melalui App Store atau Play Store!
Referensi:
James Chen, What Is Demand-Pull Inflation, diakses tanggal 11 Maret 2023Â
Cheryl Lock, Demand-Pull Inflation, diakses tanggal 11 Maret 2023
Jeff White, demand pull inflation, diakses tanggal 11 Maret 2023