Pengertian Derived Demand: Mengenal Lebih Jauh Permintaan Turunan

Updated
August 1, 2023
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Pengertian Derived Demand: Mengenal Lebih Jauh Permintaan Turunan
Reading Time: 3 minutes

Pernahkah kamu mendengar istilah derived demand atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah permintaan turunan? Jika belum, yuk kita pelajari bersama! Istilah ini cukup penting dalam dunia ekonomi dan investasi, lho. Apa pengertian derived demand dan bagaimana contohnya dalam kehidupan sehari-hari? Simak selengkapnya di bawah ini!

Apa itu Derived Demand?

Derived demand adalah permintaan terhadap suatu barang atau jasa yang muncul akibat permintaan terhadap barang atau jasa lain yang terkait. Misalnya, permintaan terhadap bahan baku seperti kayu meningkat ketika permintaan terhadap mebel atau furniture meningkat. Dalam hal ini, permintaan terhadap kayu adalah contoh dari derived demand.

Untuk bisa lebih mudah memahami konsep derived demand, kamu dapat memanfaatkan kurva derived demand yang menggambarkan hubungan antara permintaan terhadap suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang terkait.

kurva derived demand

(Sumber: wallstreetmojo.com)

Jenis-Jenis Derived Demand

Secara umum, terdapat 4 jenis direct demand, yaitu:

  1. Direct Derived Demand adalah jenis permintaan turunan yang paling langsung dan jelas. Misalnya, jika permintaan terhadap mobil meningkat, maka permintaan terhadap bahan baku seperti baja dan karet (untuk ban) juga akan meningkat. Dalam hal ini, permintaan terhadap baja dan karet adalah contoh dari direct derived demand.
  2. Indirect Derived Demand adalah permintaan turunan yang lebih tidak langsung dan bisa lebih sulit untuk ditelusuri. Misalnya, jika permintaan terhadap mobil meningkat, maka permintaan terhadap bensin juga mungkin akan meningkat. Namun, permintaan terhadap bensin juga bisa dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti harga bensin itu sendiri, efisiensi bahan bakar mobil, dan sebagainya.
  3. Derived Demand for Labor adalah permintaan turunan terhadap tenaga kerja. Misalnya, jika sebuah perusahaan memproduksi lebih banyak mobil, maka perusahaan tersebut mungkin akan membutuhkan lebih banyak pekerja. Dalam hal ini, permintaan terhadap pekerja adalah contoh dari derived demand for labor.
  4. Derived Demand for Capital adalah permintaan turunan terhadap modal atau alat produksi. Misalnya, jika sebuah perusahaan memproduksi lebih banyak mobil, maka perusahaan tersebut mungkin akan membutuhkan lebih banyak mesin dan peralatan. Dalam hal ini, permintaan terhadap mesin dan peralatan adalah contoh dari derived demand for capital.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Hukum Permintaan dan Penawaran?

Contoh Derived Demand dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk memahami konsep ini lebih jauh, mari kita lihat beberapa contoh derived demand dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika sebuah smartphone baru diluncurkan dan menjadi populer, maka permintaan terhadap aksesoris pelengkap seperti casing smartphone juga akan meningkat. Dalam hal ini, permintaan terhadap casing smartphone adalah permintaan turunan dari smartphone tersebut. Cukup sederhana, bukan?

Contoh lainnya adalah jika permintaan terhadap mobil listrik meningkat, maka permintaan terhadap baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil tersebut juga akan meningkat. Dalam hal ini, permintaan terhadap baterai lithium-ion adalah permintaan turunan dari mobil listrik.

Cara Menghitung Derived Demand

derived demand adalah

Menghitung derived demand bisa dilakukan dengan melihat hubungan antara permintaan barang atau jasa terkait. Misalnya, jika permintaan terhadap smartphone meningkat sebesar 10% dan permintaan terhadap casing smartphone meningkat sebesar 20%, maka kita bisa mengatakan bahwa setiap kenaikan 1% dalam permintaan smartphone akan meningkatkan permintaan terhadap casing smartphone sebesar 2%.

Secara matematis, rumus menghitung derived demand dinyatakan dengan menggunakan elastisitas silang.

Elastisitas Silang = % perubahan dalam kuantitas yang diminta barang A / % perubahan dalam harga barang B

Jika nilai elastisitas silang positif, maka barang A dan B adalah barang komplementer, yang berarti bahwa jika harga barang B naik, maka permintaan terhadap barang A juga akan naik. Ini adalah contoh dari derived demand.

Nah, setelah memahami konsep derived demand, bagaimana kita bisa mengaplikasikannya dalam dunia trading, khususnya trading aset crypto? Well, dalam dunia crypto, konsep ini juga berlaku, lho. Misalnya, ketika permintaan terhadap Bitcoin meningkat, permintaan terhadap alat penambangan Bitcoin atau Bitcoin miner juga akan meningkat. Ini adalah contoh dari derived demand dalam dunia crypto.

Keuntungan trading aset crypto dibandingkan dengan trading aset lain adalah likuiditasnya yang tinggi dan pasar yang buka 24/7. Selain itu, volatilitas harga crypto yang tinggi juga bisa memberikan peluang profit yang besar bagi trader yang bisa memanfaatkannya dengan baik.

Bagi kamu yang ingin memulai investasi crypto, namun masih tidak terlalu paham, kamu bisa belajar crypto di Pintu Academy. Download Pintu dan nikmati bonus tahunan hingga 13% per tahun lewat Pintu Earn. Download Pintu sekarang!

Referensi:

  1. Investopedia. Derived Demand: Definition, How It’s Calculated, and Uses. Diakses tanggal 1 Agustus 2023.
  2. Finance Strategists. Derived Demand | Definition, Types, Investment, and Example. Diakses tanggal 1 Agustus 2023.
Topik
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->