Return adalah metrik penting yang perlu diketahui oleh para investor. Bagaimanapun, investor berinvestasi untuk bisa mendapatkan return yang baik. Return yang diterima investor biasanya akan berkaitan erat pula dengan risiko yang harus ditanggung. Karena itu, dikenal pula istilah investasi high risk high return. Apa itu return dan risiko dalam investasi? Simak selengkapnya di bawah ini!
Return adalah laba atau keuntungan dari sebuah investasi yang biasanya dinyatakan dalam persentase tahunan.
Pendapat lain menyebutkan bahwa return merupakan tujuan utama dari dilakukannya sebuah investasi. Bagi investor, return adalah ukuran tanggung jawab yang diberikan perusahaan atas dana yang ditanamkan oleh investor.
Apabila return yang diberikan melebihi ekspektasi yang diharapkan para investor, maka akan memberikan sinyal baik bagi perusahaan. Sehingga, kepercayaan para investor akan semakin meningkat.
Menurut Deni Sunaryo (2021), return terdiri dari 2 komponen utama, yaitu:
Yield adalah komponen yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang didapatkan secara periodik dari suatu investasi yang dilakukan investor. Yield dinyatakan dengan angka nol (0) atau positif (+).
Capital gain adalah komponen yang merupakan kerugian atau keuntungan yang dialami oleh investor setelah menjual aset yang dimilikinya. Capital gain bisa dinyatakan dalam angka positif (+), nol (0), maupun negatif (-).
Secara umum, terdapat beberapa jenis-jenis return dalam investasi.
Realized returned adalah jenis return yang sudah terjadi dan dapat dikalkulasikan nilainya berdasarkan data historis. Jenis return ini berguna sebagai dasar penentuan expected return serta risiko di masa mendatang.
Apa yang dimaksud expected return? Expected return adalah imbalan yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang, sehingga sifat dari expected return adalah belum terjadi atau berdasarkan hasil estimasi semata.
Sementara itu, required return adalah Imbalan yang didapatkan secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.
Baca juga: Apa saja Perbedaan Saham dan Crypto, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Cara mengetahui nilai return dari sebuah investasi adalah dengan menghitungnya berdasarkan komponen-komponen yang tersedia. Berikut merupakan beberapa rumus return yang bisa kamu gunakan.
Pada dasarnya, return saham bisa dihitung dengan menggunakan rumus sederhana berikut.
(Sumber: financeformulas.net)
Keterangan:
Po = Harga saham ketika dibeli
P1 = Harga saham ketika dijual
D = Jumlah dividen yang diperoleh
Sementara menurut Investopedia, cara menghitung return obligasi bisa dilakukan dengan rumus yang jauh lebih sederhana seperti di bawah ini.
Yield = Pembayaran Kupon Tahunan / Harga Obligasi
Dalam hal ini, rumus return diatas hanya berfokus pada salah satu komponen return, yaitu yield.
Sebelumnya, telah dibahas juga salah satu jenis return yaitu expected return. Dilansir dari Investopedia, berikut rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung expected return.
(sumber: investopedia.com)
Keterangan:
ra = expected return
rf = risk free rate (imbal hasil dari suatu aset yang bebas risiko)
βa = satuan risiko sistematis yang menggambarkan fluktuasi pergerakan harga aset
rm-rf = market risk premium (imbalan tambahan yang diperoleh investor karena memilih aset investasi yang berisiko dibandingkan aset yang bebas risiko)
Average rate of return dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang rata-rata return dari aset bersangkutan secara historis. Berikut rumus average of return yang dapat kamu gunakan.
Average Return = Total return pada periode t / Jumlah return yang dibagikan pada periode t
Sebagai contoh, jika return sebuah investasi selama 5 tahun ke belakang adalah 10%,15%, 12%, 20%, dan 15%, maka nilai average return-nya adalah:
Average Return = (10% + 15% + 12% + 20% + 15%) / 5 = 14,4%
Metrik return juga berkaitan erat dengan risiko. Risiko bisa diartikan sebagai perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan seseorang. Jika semakin besar perbedaan di antara kedua nilai tersebut, berarti semakin besar risiko dari investasi tersebut.
Hubungan antara return dan risiko juga bisa dijelaskan dalam prinsip investasi “High Risk High Return”, di mana semakin tinggi risiko dari sebuah aset, maka semakin tinggi juga kemungkinan keuntungan yang akan diterima oleh investor.
Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu return dan risiko dalam investasi. Salah satu contoh investasi dengan potensi return yang tinggi, namun dengan risiko yang cukup tinggi pula adalah investasi kripto.
Sebut saja Polygon (Matic) sebagai salah satu aset kripto di blockchain Ethereum. Harga Polygon Matic saat ini adalah Rp22.982 per 25 Oktober 2021 dan telah meningkat hingga 9019% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama, di mana harganya hanya berada di angka Rp252.
Tentunya return yang diperoleh investor aset kripto benar-benar luar biasa dibandingkan jenis investasi lain. Namun lagi-lagi, tentunya ada risiko yang cukup besar pula yang perlu ditanggung apabila salah memilih aset investasi.
Nah, untuk kamu yang tertarik untuk berinvestasi atau trading kripto, download Pintu sekarang! Jual beli kripto di Pintu bisa mulai dari Rp11.000 saja, lho!
Selamat berinvestasi!
Referensi:
Adam Hayes, Bond Yield. Diakses tanggal: 18-10-21.
Ana Sopanah, Zulkifli, Bunga Rampai Ekonomi dan Bisnis: Isu Kontemporer Ekonomi dan Bisnis. Diakses tanggal: 17-10-21.
Deni Sunaryo, Analisis Harga Saham yang Dimoderasi Return Saham Implementasi pada Manajemen Keuangan. Diakses tanggal: 17-10-21.
Finance Formula, Total Stock Return. Diakses tanggal: 17-10-21.
Investopedia, Expected Return. Diakses tanggal: 17-10-21.
Keti Purnamasari dan Dede Djuniardi, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Diakses tanggal: 17-10-21.