Ethereum sebagai aset kripto yang popular sebentar lagi akan berevolusi menjadi Ethereum 2.0. Bentuk evolusinya adalah upgrade ke model Proof-of-Stake yang akan menguntungkan para pengguna. Salah satu daya tarik utamanya adalah mendorong pembelian Ether (ETH), di mana model staking memungkinkan menerima pendapatan pasif untuk validasi transaksi.
Upgrade ke Ethereum 2.0 ini ditargetkan akan resmi diluncurkan pada awal Desember nanti. Lalu apa itu Proof-of-Stake dan apa saja keuntungan dari perubahan ke Ethereum 2.0? Simak di artikel ini!
Baca Juga: Apa Itu Ethereum dalam Proyek Blockchain? Ketahui Selengkapnya!
Proof-of-Stake atau PoS merupakan mekanisme konsensus yang digunakan oleh beberapa blockchain. PoS memberikan mereka yang memiliki saham token jaringan sebuah hak untuk mendapat imbalan karena sudah memvalidasi blok. Sistem ini sangat berbeda dengan Proof-of-Work (POW) yang digunakan oleh Bitcoin. Di mana POW memberikan hak konfirmasi blok untuk mereka yang menunjukkan daya komputasi terbesar.
Salah satu keuntungan dari PoS adalah adanya model staking. Dengan model staking, penambang harus menyimpan sejumlah Ether (ETH). Kemudian untuk berpartisipasi dalam operasi blockchain, penambang harus mengunci dan mempetaruhkan ETH miliki mereka untuk mendapatkan imbalan. Ketika validator sudah menyetujui untuk mempertaruhkan tokennya, makan token tersebut akan dikunci.
Meskipun pada teorinya siapapun dapat berpartisipasi untuk mempertaruhkan tokennya, tapi ada sistem regulasi yang menentukan syarat pengguna yang dipilih untuk memvalidasi blok dan mendapat imbalan.
Alasan utama mengapa Ethereum mengimplementasikan PoS adalah Ethereum ingin mendesentrelisasi dan mempercepat jaringan mereka. Namun, salah satu alasan mereka juga adalah karena PoS dianggap lebih hemat energi jika dibanding dengan PoW. Selain itu para pengembang Ethereum juga sangat mendukung desentralisasi.
Selama beberapa tahun terakhir dua kripto terbesar ETH dan BTC memang bergantung pada beberapa kolam tambang besar. Hal ini disebabkan karena perlombaan untuk mengembangkan hardware pertambangan lebih cepat dan lebih canggih.
Beberapa keuntungan bisa dilihat dari sistem staking ini. Mengutip dari [Coinvestasi] Proof of Stake adalah cara untuk mencapai tujuan sangat berbeda, para validator tidak harus bergantung dengan sistem komputasi. Karena satu-satunya faktor yang mempengaruhi peluang keuntungan mereka adalah jumlah koin mereka sendiri. Kemudian salah satu keuntungan yang paling jelas adalah peluang untuk menghasilkan pendapatan [Cointelegraph]. Staking pun memberikan kesempatan untuk para pengguna untuk ikut serta dalam proyek blockchain lainnya.
Namun sejumlah resiko juga dapat dianalisa jika menggunakan sistem PoS ini. Dengan mempertaruhkan token, pengguna harus mengunci aset kripto mereka dalam jangka waktu tertentu. Artinya jika suatu saat terjadi kejatuhan pasar mendadak, mereka tidak bisa memyelamatkan kripto mereka dari sistem taruhan. Jadi tidak bisa menjual atau mengurangi kerugian apapun.
Kemudian salah satu resiko lainnya yang dikutip dari Blockchainmedia adalah model ini sangat rumit. Jika staker tidak melakukan riset terhadap model ini, bisa saja terjadi pencurian private-key dan kesalahan pada proses transfer.
Baca Juga: Apa Itu Smart Contract? Ini Dia Panduan Untuk Pemula
Itu dia penjelasan mengenai Ethereum 2.0 yang menggunakan Proof-of-Stake. Kita nantikan peluncurannya pada awal Desember ini ya! Jangan lupa untuk download Aplikasi Pintu sekarang dan mulai investasi aset kripto mulai dari Rp 55,000!