Apa Itu Gross Domestic Product (GDP)?

Updated
August 9, 2022
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Apa Itu Gross Domestic Product (GDP)?
Reading Time: 4 minutes

GDP adalah istilah yang sering digunakan dalam sebuah pembahasan topik ekonomi, namun tahukah kamu apa itu GDP? GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product yang merupakan jumlah nilai pasar barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian suatu negara selama jangka waktu tertentu. Sebagai indikator ekonomi suatu negara, GDP adalah salah satu komponen penting yang wajib diketahui.

Dalam pendapatan nasional, GDP adalah salah satu indikator yang turut digunakan untuk menghitung pendapatan nasional di negara tersebut. Untuk bisa mengetahui kondisi ekonomi suatu negara melalui GDP, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian GDP

Gross Domestic Product atau GDP adalah total nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan industri di suatu negara dalam periode waktu tertentu. Biasanya periode penghitungan GDP dilakukan dalam periode satu tahun.

GDP, atau dalam Bahasa Indonesia Produk Domestik Bruto, adalah metode penghitungan di mana seluruh output berupa produk dan jasa yang dihasilkan dihitung dalam batas suatu negara. Dengan begitu, GDP adalah metrik yang berperan sebagai penghitungan komprehensif untuk mengetahui kesehatan ekonomi suatu negara.

GDP suatu negara cenderung akan meningkat saat nilai total barang dan jasa yang dijual oleh produsen domestik (lokal) ke luar negeri melebihi total barang dan jasa luar negeri yang dibeli oleh konsumen domestik.

Jika ini terjadi, maka perekonomian negara tersebut akan mengalami surplus perdagangan. Sementara bila terjadi sebaliknya, maka akan menyebabkan adanya defisit perdagangan di mana memiliki timbal balik yang negatif. Hal ini akan mengakibatkan GDP pada suatu negara  ikut menurun.

Baca juga: Rekonsiliasi Bank: Fungsi, Komponen Hingga Prosedurnya

Jenis-jenis GDP

jenis-jenis gdp

Sebagai metrik yang memiliki fungsi spesifik, GDP dibagi menjadi dua macam yakni GDP Nominal dan GDP Riil. Keduanya mewakili perhitungan pada dua kondisi ekonomi yang berbeda. Penjelasan mengenai jenis-jenis GDP adalah sebagai berikut:

GDP Nominal

GDP nominal adalah penilaian terhadap produksi ekonomi dalam suatu perekonomian yang mencantumkan harga berlaku dalam perhitungannya. Dengan kata lain, penilaian ini tidak menghilangkan inflasi atau laju kenaikan harga yang bisa meningkatkan angka pertumbuhan.

Pasalnya, seluruh barang dan jasa yang dihitung dalam GDP nominal ini dinilai dengan harga sebenarnya yang dijual pada tahun tersebut. GDP nominal digunakan saat membandingkan kuartal yang berbeda dari output dalam tahun yang sama.

Sementara untuk membandingkan GDP selama kurun dua tahun atau lebih, maka GDP riil yang digunakan. Pada dasarnya penghapusan pengaruh inflasi akan memungkinkan adanya perbandingan tahun-tahun yang berbeda untuk berfokus pada volume.

GDP Riil

Selain GDP nominal, jenis GDP lainnya adalah GDP riil. GDP riil merupakan ukuran yang disesuaikan pada inflasi di mana menggambarkan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian suatu negara pada tahun tertentu.

Namun GDP riil menggunakan harga tetap konstan dari tahun ke tahunnya untuk memisahkan adanya dampak inflasi atau deflasi dari output dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi GDP riil dianggap lebih akurat.

GDP suatu negara akan meningkat bila harga mengalami kenaikan. Akan tetapi, hal ini tiidak selalu menunjukkan adanya perubahan terhadap kuantitas atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.

Sehingga jika hanya melihat GDP nominal saja tentu akan sulit untuk memutuskan apakah angka itu meningkat karena adanya ekspansi produksi yang nyata atau hanya karena harga naik. Itulah sebabnya, GDP riil dapat memungkinkan untuk membandingkan GDP suatu negara dari satu tahun ke tahun lainnya dan melihat apakah terdapat pertumbuhan nyata.

Baca juga: 5 Perbedaan Laba dan Keuntungan

Cara Menghitung GDP

Untuk menghitung GDP atau PDB suatu negara dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu menggunakan pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi dan pendekatan pendapatan. Ketiga cara ini dapat disesuaikan dengan inflasi dan populasi suatu  negara untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam. Adapun perbedaan ketiga cara menghitung GDP adalah sebagai berikut:

Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan ini menghitung jumlah pengeluaran oleh berbagai perusahaan/kelompok yang berpartisipasi dalam perekonomian. Setiap negara berbeda-beda ada yang menggunakan pendekatan ini seperti Amerika Serikat, ada pula yang menggunakan pendekatan lain. Adapun rumus menghitung dengan pendekatan pengeluaran:

GDP = C + G + I + NX

Keterangan:

  • C = Konsumsi
  • G = Belanja Pemerintah
  • I = Investasi
  • NX = Hasil Ekspor Bersih (Ekspor – Impor)

Pendekatan Produksi

Kebalikan dari pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi atau dikenal pula dengan pendekatan output menghitung biaya input yang berkontribusi pada kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, pendekatan ini akan memperkirakan nilai total produksi ekonomi dan mengurangi biaya barang setengah jadi yang dikonsumsi dalam proses produksi.

Sebagai contoh, tepung akan menjadi input perantara dan roti menjadi produk akhirnya. Sementara jasa arsitek menjadi input perantara, sementara bangunan menjadi produk akhirnya.

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan ini seperti jalan tengah antara dua pendekatan sebelumnya untuk menghitung GDP. Pasalnya, pendekatan ini menghitung pendapatan yang dihasilkan dari seluruh faktor produksi dalam suatu perekonomian. Hal ini termasuk biaya upah tenaga kerja, sewa tanah, pengembalian modal dalam bentuk bunga hingga keuntungan perusahaan.

Manfaat GDP

manfaat gdp

Dari penjelasan sebelumnya, kamu tentu sudah mengetahui betapa pentingnya GDP bagi suatu negara. Adapun manfaat yang akan diperoleh dari mengetahui GDP suatu negara adalah sebagai berikut:

Membantu dalam Membuat Kebijakan

GDP dapat memungkinkan pembuat kebijakan (pemerintah) dan bank sentral untuk menilai apakah ekonomi berkontraksi atau berkembang sehingga dengan segera mengambil kebijakan yang dibutuhkan. Selain itu, memungkinkan juga dapat menganalisis dampak kebijakan fiskal dan moneter, guncangan ekonomi serta rencana pajak dan pengeluarannya.

Untuk Menentukan Kesehatan Ekonomi Suatu Negara

Dengan kata lain, GDP dapat menjadi tolok ukur apakah ekonomi negara tersebut tumbuh atau tidak. Pertumbuhan GDP selama kuartal berturut-turut menunjukkan bahwa ekonomi berkembang. Hal ini tentunya akan menjadi sinyal pula bagi para ekonom bahwa kemungkinan ada risiko inflasi dan pembuat kebijakan di mana perlu menaikkan suku bunga tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi konsekuensi pertumbuhan GDP tersebut.

Untuk Membandingkan Suatu Negara dengan Negara Lainnya

Data GDP juga dapat digunakan untuk membandingkan ekonomi negara lain sebagai bahan pengukuran satu sama lain. Misal, negara China secara historis mempunyai GDP paling besar di dunia selama dua abad terakhir. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat dengan GDP terbesar di dunia pada tahun 2018 walaupun GDP China diprediksi akan melampauinya pada tahun 2020.

Ayo segera investasi kripto di Pintu dan nikmati semua fitur barunya termasuk Pintu Earn dan PTU Token untuk mendapatkan pasif Income. Kamu bisa mulai memperdagangkan koin unggulan seperti Bitcoin, Ethereum, dan Theter, mulai dari Rp 11.000 saja. Gak cuma itu, kamu juga bisa memperdagangkan lebih dari 60 jenis koin lainnya.

Referensi:

Investopedia, GDP, Diakses tanggal 3 Juli 2022 

IMF, GDP meaning, Diakses tanggal 3 Juli 2022

Britannica, gross domestic product, Diakses tanggal 3 Juli 2022

Masterclass, how gdp is used, Diakses tanggal 3 Juli 2022

Topik
#GDP
Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->