Perbedaan CPO dan PKO, Bisa Buat Investasi?

Updated
May 20, 2023
• Waktu baca 4 Menit
Gambar Perbedaan CPO dan PKO, Bisa Buat Investasi?
Reading Time: 4 minutes

Pernah denger istilah CPO sama PKO? Kalo belum, gak usah bingung. Kali ini, tim Pintu Blog akan membahas lengkap tentang dua produk unggulan dari kelapa sawit, yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Yuk, cek selengkapnya di sini!

Apa itu CPO dan PKO?

mengubah sawit menjadi cpo

CPO adalah Crude Palm Oil, yaitu minyak kelapa sawit mentah. Sementara itu, PKO adalah Palm Kernel Oil, yaitu minyak inti sawit. Nah, keduanya ini adalah produk dari pengolahan kelapa sawit, hanya berbeda dari bagian mana yang diolah.

Baca juga: Apa itu Bursa Komoditas dan Jenis-Jenisnya?

Perbedaan CPO dan PKO

CPO dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO dihasilkan dari biji sawit. Jadi, kalo ngomongin soal tekstur, CPO itu lebih kental dan berwarna merah. Sedangkan PKO, warnanya lebih muda dan teksturnya lebih ringan.

Selengkapnya mengenai perbedaan CPO dan PKO bisa kamu simak selengkapnya di tabel ini.

AspekCPO (Crude Palm Oil)PKO (Palm Kernel Oil)
Bagian yang DiolahDaging buah sawitInti/biji sawit
TeksturLebih kentalLebih ringan
WarnaMerahLebih muda
Proses PengolahanBuah sawit matang dipanen, direbus, diperasBiji sawit dikupas, direbus, diperas
HargaBiasanya lebih rendahBiasanya lebih tinggi

Perbedaan Proses Pengolahan CPO dan PKO

Nah, sekarang kita masuk ke proses pengolahannya. Secara umum, proses pengolahan CPO dan PKO memiliki satu perbedaan yang jelas, yaitu:

  • Untuk CPO, buah sawit yang udah matang dipanen, direbus lalu diperas. Hasil perasannya itulah yang jadi CPO.
  • Sementara untuk PKO, prosesnya lebih panjang. Setelah buah sawit dipanen dan daging buahnya diambil untuk membuat CPO, biji sawitnya kemudian diolah. Inti biji sawit ini dikupas, direbus, dan diperas untuk mendapatkan PKO.

Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi CPO (Crude Palm Oil)

  1. Sterilisasi: Buah kelapa sawit yang telah dipanen dibersihkan dan ditempatkan dalam sterilizer untuk mematikan enzim-enzim yang dapat mempengaruhi kualitas minyak.
  2. Pemisahan: Setelah sterilisasi, buah kelapa sawit dipisahkan menjadi tandan buah segar (TBS) yang terdiri dari daging buah dan inti biji kelapa sawit.
  3. Penggilingan: TBS dihancurkan dengan menggunakan mesin penggiling untuk menghasilkan massa biji kelapa sawit.
  4. Pencucian: Massa biji kelapa sawit dicuci dengan air untuk memisahkan kotoran dan serat dari minyak.
  5. Pemisahan minyak: Minyak kelapa sawit dipisahkan dari massa biji dengan menggunakan mesin pengepresan.
  6. Penjernihan: Minyak kelapa sawit yang diperoleh kemudian dijernihkan melalui proses penyaringan dan sentrifugasi untuk menghilangkan partikel-padatan dan kotoran yang tidak diinginkan.
  7. Pemurnian: Minyak kelapa sawit yang sudah dijernihkan diproses lebih lanjut melalui proses pemutihan dan deodorisasi untuk menghilangkan impuritas dan bau yang tidak diinginkan.
  8. Penyimpanan: CPO disimpan dalam tangki atau wadah yang sesuai untuk menjaga kualitas dan stabilitasnya sebelum digunakan atau dijual.

Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi PKO (Palm Kernel Oil)

  1. Pemanenan: Buah kelapa sawit dipanen dari pohon kelapa sawit.
  2. Pemisahan: Buah kelapa sawit dibersihkan dan dipisahkan menjadi tandan buah segar (TBS) yang mengandung daging buah dan inti biji kelapa sawit.
  3. Sterilisasi: TBS ditempatkan dalam sterilizer untuk mematikan enzim-enzim yang dapat mempengaruhi kualitas minyak.
  4. Pemisahan inti biji: Setelah sterilisasi, inti biji kelapa sawit dipisahkan dari daging buah.
  5. Penggilingan: Inti biji kelapa sawit digiling untuk menghasilkan massa biji kelapa sawit.
  6. Pencucian: Massa biji kelapa sawit dicuci untuk memisahkan serat dan kotoran dari minyak.
  7. Pemisahan minyak: Minyak kelapa sawit dipisahkan dari massa biji melalui proses pengepresan.
  8. Penjernihan: Minyak kelapa sawit yang diperoleh kemudian dijernihkan dengan cara menghilangkan partikel-partikel padat dan kotoran melalui proses penyaringan dan sentrifugasi.
  9. Pemurnian: Minyak kelapa sawit yang sudah dijernihkan diproses lebih lanjut melalui fraksinasi, pemutihan, dan deodorisasi untuk menghilangkan impuritas dan bau yang tidak diinginkan.
  10. Kristalisasi: Minyak kelapa sawit dipendingin agar terjadi proses kristalisasi yang akan memisahkan minyak dari fraksi padat (stearin).
  11. Pemisahan PKO: Fraksi minyak yang lebih ringan, yang disebut Palm Kernel Oil (PKO), dipisahkan dari minyak kelapa sawit melalui proses penyaringan atau sentrifugasi.
  12. Penyimpanan: PKO disimpan dalam wadah yang sesuai untuk menjaga kualitas dan stabilitasnya sebelum digunakan atau dijual.

Baca juga: Mengenal Ceteris Paribus, Penting dalam Analisa Ekonomi!

Harga CPO dan PKO

Untuk soal harga, CPO dan PKO ini bisa berubah-ubah, tergantung pasaran dunia. Tapi biasanya, harga PKO relatif lebih tinggi dibanding CPO, dikarenakan proses pengolahannya yang lebih ribet dan hasilnya lebih sedikit.

grafik harga cpo vs pko
(Sumber: Independent Commodity Intelligence Service)

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang CPO dan PKO. Semoga bisa bantu kamu memahami lebih jelas ya!

Selain sebagai bahan memasak, CPO dan PKO juga bisa diinvestasikan, lho! Investasi dalam CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) sendiri merupakan bagian dari investasi dalam komoditas. Sebagai dua komoditas utama yang dihasilkan dari kelapa sawit, CPO dan PKO memiliki peran penting dalam industri minyak kelapa sawit dan memiliki potensi sebagai aset investasi.

Keberhasilan industri kelapa sawit dalam memenuhi permintaan global telah menarik minat investor untuk mempertimbangkan investasi dalam sektor ini. Seiring dengan itu, investor juga semakin melihat potensi pertumbuhan dan peluang investasi di pasar komoditas lainnya, termasuk komoditas lain seperti logam, energi, dan pertanian.

Selain investasi dalam komoditas, ada juga fenomena yang sedang booming yaitu investasi di pasar cryptocurrency. Investasi crypto, seperti Bitcoin dan Ethereum, telah mendapatkan perhatian besar karena potensi keuntungan yang tinggi dan volatilitas yang signifikan.

Pasar crypto menawarkan peluang investasi alternatif yang berbeda dengan komoditas tradisional seperti CPO dan PKO. Investor yang berani mengambil risiko mungkin tertarik dengan potensi keuntungan yang cepat dalam pasar kripto, namun perlu diingat bahwa investasi dalam cryptocurrency juga melibatkan risiko tinggi dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pasar yang berbeda.

Dalam mempertimbangkan investasi, baik dalam komoditas maupun cryptocurrency, penting bagi investor untuk melakukan penelitian yang cermat, mempertimbangkan profil risiko mereka, dan mengkaji keadaan pasar serta faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan permintaan.

Buat kamu yang ingin mempelajari langsung soal crypto dan investasinya, kunjungi Pintu Academy. Sementara buat kamu yang ingin memulai investasi crypto, download Pintu, di mana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja!

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->