Ceteris Paribus: Keuntungan dan Batasan Pada Analisa Ekonomi

Updated
March 16, 2023
• Waktu baca 5 Menit
Gambar Ceteris Paribus: Keuntungan dan Batasan Pada Analisa Ekonomi
Reading Time: 5 minutes

Ceteris paribus adalah frasa Latin yang memiliki makna “menahan hal-hal lain tetap konstan” dan sering diterjemahkan “dalam kondisi konstan yang sama”.

Dalam pemikiran ekonomi arus utama, frasa ini digunakan sebagai petunjuk singkat tentang pengaruh satu variabel ekonomi terhadap yang lain, dengan asumsi semua variabel lainnya tetap sama. 

Ceteris Paribus adalah konsep yang memungkinkan untuk mengontrol efek dari beberapa variabel lainnya saat mengklaim bahwa satu variabel memengaruhi variabel lainnya secara ilmiah.

Apa Itu Ceteris Paribus?

Dalam ilmu ekonomi dan keuangan, ceteris paribus adalah konsep umum yang digunakan untuk membuat argumen sebab-akibat.

Contohnya, seorang ahli ekonomi dapat membuat pernyataan bahwa meningkatkan upah minimum akan meningkatkan pengangguran, menambah pasokan uang akan menyebabkan inflasi, menurunkan biaya operasional akan meningkatkan keuntungan perusahaan, atau menerapkan hukum kontrol sewa di kota akan menurunkan pasokan perumahan yang tersedia.

Tentu saja, faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi hasil ini, namun dengan menggunakan ceteris paribus, semua faktor lainnya dianggap tetap konstan sehingga fokus hanya pada pengaruh satu faktor.

Ceteris paribus merupakan konsep yang membantu menciptakan sebuah sistem aturan dan kondisi imajiner. Hal ini memungkinkan para ekonom untuk mengejar tujuan tertentu tanpa harus terpengaruh oleh sifat manusia dan masalah pengetahuan yang terbatas.

Itu sebabnya ceteris paribus menjadi konsep populer yang digunakan ekonom untuk membangun dan menguji model-model ekonomi.

Baca juga: Perbedaan Metode Biaya dan Metode Ekuitas dalam Investasi

Contoh Ceteris Paribus

contoh ceteris paribus

Agar kamu memahami apa itu ceteris paribus, kamu perlu memahami beberapa studi kasus. Contoh penggunaan ceteris paribus adalah sebagai berikut:

Jika harga iPhone turun, maka diasumsikan bahwa permintaan akan meningkat di pasar. Namun, asumsi ini tidak mempertimbangkan faktor lain, misalkan daya beli konsumen iPhone, apakah semua orang menyukai iPhone, atau apakah semua orang membutuhkan iPhone sebagai peranti komunikasi atau status sosial.

Demikian pula jika harga pizza naik, maka pembeli akan mengurangi jumlah pizza yang dibeli. Namun, jika terdapat faktor-faktor yang tidak diketahui seperti apakah pembeli memiliki elastisitas yang tinggi terhadap pizza atau pembeli tidak menemukan produk pengganti, maka mereka tidak akan berhenti mengonsumsinya meskipun harga naik.

Oleh karena itu, ceteris paribus adalah alat yang digunakan untuk menilai hubungan antara permintaan dan penawaran, hanya jika faktor lain tetap konstan.

Contoh lain penggunaan riil ceteris paribus adalah dalam perkiraan harga minyak pada tahun 2007. Pada saat itu, permintaan minyak turun dari 87,8 juta barel per hari pada kuartal keempat tahun 2007 menjadi 84,2 juta barel per hari pada kuartal kedua tahun 2009.

Menurut hukum permintaan, harga minyak seharusnya turun untuk memenuhi permintaan. Namun, kenyataannya harga minyak justru meningkat dari $ 88,96 per barel pada kuartal keempat tahun 2007 menjadi tertinggi $ 122,24 per barel pada kuartal kedua tahun 2008. 

Harga minyak kemudian merosot drastis pada kuartal keempat tahun 2008, tetapi mulai meningkat kembali pada kuartal kedua tahun 2009.

Dalam situasi ini, penggunaan ceteris paribus adalah alat yang menunjukkan bahwa ekonom harus mencari faktor-faktor lain yang tidak sama. 

Ekonom akhirnya menemukan fakta bahwa para pedagang komoditas takut untuk masuk ke pasar saham, sehingga mereka mencoba mendapatkan keuntungan dengan menaikkan harga minyak.

Terdapat pula masuknya uang ke pasar komoditas dan permintaan yang lebih besar untuk kontrak berjangka minyak yang menjadi faktor besar dalam membuat harga minyak begitu tinggi.

Kelebihan Ceteris Paribus

Ceteris paribus adalah sebuah konsep dalam ekonomi yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara permintaan dan penawaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang tidak berubah atau konstan. Hal ini memungkinkan para ekonom untuk mengembangkan model atau teori dan melakukan prediksi tentang perubahan yang mungkin terjadi di pasar. Beberapa kelebihan ceteris paribus adalah:

Pendekatan Metode Ilmiah

Misalkan seorang ahli ekonomi ingin membuktikan sebuah teori namun tidak dapat membuat pengujian yang sama persis. Oleh karena itu, ahli ekonomi positif bertanggung jawab menguji teori mereka dengan menciptakan kerangka kerja yang sesuai dengan metode ilmiah.

Menemukan Titik Harga Ideal

Dalam kegiatan ekonomi, para ahli dapat menggunakan data dari berbagai situasi untuk membuat grafik permintaan dan penawaran yang statis. Grafik ini dapat digunakan untuk merencanakan strategi harga, pasokan, dan faktor ekonomi lainnya. Dengan merubah satu variabel, para ahli dapat membentuk kurva permintaan, yang dapat digunakan untuk menerapkan harga secara teoritis tanpa harus benar-benar membawa harga tersebut ke pasar. Hal ini memungkinkan para ahli untuk memperoleh penemuan harga yang efektif dan efisien.

Memudahkan Rekonstruksi Hipotesis

Ceteris paribus alat yang memungkinkan banyak skenario hipotesis untuk dapat dianalisis. Misalnya, bayangkan situasi di mana hanya satu variabel dalam rantai pasokan yang berubah sementara semua variabel lainnya tetap statis dan tidak berubah.

Kondisi semacam itu tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata karena banyak aspek dalam rantai pasokan yang tidak dapat dikontrol. Dalam hal ini, ceteris paribus adalah alat analisis yang memungkinkan para ekonom untuk membuat skenario yang tidak mungkin terjadi.

Baca juga: Sejarah Candlestick

Kekurangan Menggunakan Asumsi Ceteris Paribus

Ceteris paribus adalah inti dari hampir semua model mikroekonomi dan makroekonomi arus utama. Meski demikian, beberapa kritikus ekonomi utama menunjukkan bahwa ceteris paribus adalah konsep yang membuat banyak ekonom untuk mengabaikan masalah nyata tentang sifat manusia. Meskipun ceteris paribus adalah alat analisis teori yang baik, namun banyak skenario pada ceteris paribus yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata, berikut ini penjelasannya:

Mengurangi Tingkat Logika

Ceteris paribus adalah konsep yang digunakan pada hampir semua model mikroekonomi dan makroekonomi utama. Akan tetapi ceteris paribus adalah konsep yang diakui oleh para ekonom sebagai asumsi yang sangat tidak realistis. Meskipun ceteris paribus adalah prinsip yang menghasilkan konsep-konsep seperti kurva utilitas, elastisitas silang, dan monopoli. Namun, beberapa kritikus ekonomi menunjukkan bahwa ceteris paribus adalah paradigma yang memberikan banyak analis untuk mengabaikan masalah nyata tentang sifat manusia.

Mengabaikan Faktor yang Seharusnya Dianalisis

Meskipun ceteris paribus adalah konsep yang bermanfaat untuk penerapan teori, namun banyak skenario yang  juga tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Konsultan keuangan Frank Shostak menulis bahwa kerangka kerja penawaran dan permintaan ini  lepas dari fakta-fakta realitas. Ia berkesimpulan kebijakan publik yang diambil dari representasi grafis abstrak ini selalu cacat.

Mengabaikan Sifat Alami Manusia

Pada kasus riil terlalu banyak variabel yang terkait dengan sifat manusia dan orang sering bertindak dengan cara yang tidak rasional. Manusia secara alami sulit diprediksi dan sering bertindak diluar perkiraan. Meskipun hukum ekonomi masuk akal, ada situasi di mana orang tidak melakukan yang terbaik secara logika. Itu sebabnya analisis ceteris paribus  menjadi cacat.

Kesimpulan

  • Ceteris paribus adalah frasa Latin yang berarti “semua hal lain tetap sama”. Dalam ekonomi, frasa ini digunakan sebagai indikasi singkat tentang pengaruh satu variabel ekonomi terhadap variabel lainnya, selama semua variabel lain tetap sama.
  • Ceteris paribus adalah konsep populer yang digunakan banyak ekonom untuk menjelaskan kecenderungan relatif di pasar dan membangun serta menguji model ekonomi.
  • Namun, kesulitan dalam penggunaan ceteris paribus adalah tantangan dalam menjaga semua variabel tetap konstan agar dapat mengisolasi faktor yang mendorong perubahan. Dalam kenyataannya, tidak mungkin mengasumsikan “semua hal lain tetap sama” karena variabel yang ada selalu berubah dan saling memengaruhi satu sama lain.

Yuk Investasi berbagai koin unggulan seperti Ripple, Polkadot, Etehereum, Bitcoin, Binance Coin hanya dengan modal awal Rp11.000 saja.

Dapatkan juga informasi terbaru seputar berita crypto di Pintu News dan perdalam wawasan kamu melalui Pintu Academy untuk mendapatkan materi belajar crypto untuk level pemula hingga level mahir.

Manfaatkan juga fitur Pintu Earn dan PTU Stake  yang dapat digunakan untuk mendapatkan pendapatan pasif.

Buruan download aplikasi Pintu di App Store atau Play Store!

Referensi:

Daniel Liberto, What Does Ceteris Paribus Mean in Economics, diakses tanggal 11 Maret 2023 

Kimberly Amadeo, What Is Ceteris Paribus, diakses tanggal 11 Maret 2023

Dheeraj Vaidya, Ceteris Paribus Meaning, diakses tanggal 11 Maret 2023

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->