Ada berbagai jenis instrumen investasi populer, diantaranya adalah logam mulia. Nah, jika tertarik memilih instrumen ini, cobalah melirik dinar dan dirham.
Dinar dan dirham adalah logam mulia berbentuk kepingan dengan berat tertentu. Ukuran ini tetap sama sejak dahulu hingga sekarang. Karena terbuat dari logam mulia, tentu nilainya cenderung stabil dan cocok sebagai investasi berisiko rendah.
Jika tertarik mencoba berinvestasi emas melalui keduanya, yuk simak penjelasan mengenai perbedaan dinar dan dirham untuk investasi. Sekaligus mengetahui bagaimana cara berinvestasi melalui kedua logam mulia ini.
(wikipedia.com)
Dinar adalah mata uang koin yang terbuat dari emas. Penggunaannya sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan dijadikan alat tukar karena dianggap bernilai tinggi.
Dinar menjadi mata uang resmi di masa itu menggantikan sistem barter yang lazim dipakai masyarakat Arab. Penggunaan dinar sebagai mata uang juga masih berlaku pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan. Namun di masa itu, bobot dinar didasarkan pada mata uang Byzantium.
Koin dinar berbentuk bundar, sama seperti uang koin pada umumnya. Namun ada cetakan ayat-ayat Al Qur’an di atasnya. Dinar yang dicetak di Dubai memiliki gambar desain Masjid Nabawi, sementara yang dicetak Antam memiliki gambar Masjidil Haram.
Nama dinar sendiri berasal dari bahasa Romawi, denarius. Walaupun kini tidak lagi digunakan sebagai mata uang resmi, dinar tetap diminati sebagai instrumen investasi. Karena terbuat dari logam mulia, harga dinar relatif stabil bahkan cenderung terus meningkat.
Di Indonesia sendiri pamor dinar semakin meningkat. Pencetakan dan standarisasinya pun kini melalui sertifikasi ISO 17025 dari tiga lembaga penting. Yaitu Komite Akreditasi Nasional, WTO, dan London Bullion Market Association.
Baca juga: Ini 10 Jenis-Jenis Emas yang Ada di Pasaran dan Harganya!
Saat ini, satu keping koin dinar memiliki berat 4,25 gram emas dan terbuat dari emas 22 atau 24 karat. Besaran emasnya ini mengikuti syariat Islam. Selain ukuran 1 dinar (4,25 gram), tersedia pula koin dinar berukuran setengah dan seperempat dinar.
Untuk harga, dinar memiliki harga lebih tinggi dibandingkan logam emas biasa. Hal ini karena kandungan emas 24 karat di dalamnya. Per tanggal 29 April 2023, harga beli dinar adalah Rp3.657.646, sedangkan harga jualnya adalah 3.511.340.
Cara berinvestasi dinar sama dengan investasi pada instrumen emas. Yaitu dengan membeli sejumlah dinar dan menyimpannya, lalu menjualnya kembali saat selisih harganya telah menghasilkan keuntungan.
Yang terpenting adalah membeli dinar pada perusahaan tambang yang terpercaya, seperti PT. Antam. Investasi dinar akan menghasilkan ROI maksimal dalam kurun waktu 5 tahun atau lebih.
(uaemoments.com)
Setelah mengetahui apa itu dinar, kini mari membahas apa itu dirham. Dirham adalah uang logam yang terbuat dari perak. Pada salah satu sisinya, tertulis kalimat tahlil (laa ilaa ha illallaah) dan hamdalah.
Sementara sisi yang lain bertuliskan tanggal pencetakan dan nama pemimpin di negara yang mencetak dirham tersebut. Nama dirham berasal dari bahasa Persia drachma dan penggunaannya di masa lalu sebagai alat tukar.
Selain itu, dirham juga dapat digunakan untuk membayar zakat. Kini, penggunaannya lebih banyak untuk investasi dan koleksi dibandingkan alat tukar.
Dirham terbuat dari perak dengan kemurnian 99,5 persen. Sebagaimana emas, perak juga adalah logam mulia dan nilainya cenderung stabil. Pada zaman Nabi Muhammad, ditentukan 7 dinar sama dengan 10 dirham.
Saat ini, harga dirham mengikuti harga pasaran perak. Sementara berat satu koin dirham adalah 2,957 gram. Koin dirham memiliki nilai berbeda-beda, yaitu 1, 5, 10, 25, dan 50 dirham.
Per tanggal 29 April 2023, harga jual dirham adalah Rp3.995,74. Sehingga ketika ingin membeli sekeping koin 5 dirham dana yang harus disiapkan adalah sekitar Rp19.978,7. Sementara koin 50 dirham didapat dengan harga Rp199.978.
Dirham untuk investasi dapat dibeli pada perusahaan-perusahaan tambang, seperti halnya membeli dinar atau koin emas. PT. Antam dan UBS adalah dua diantaranya. Setiap pembelian dirham harus disertai sertifikat keasliannya.
Karena harga dirham tidak terlalu mahal, investor dapat membeli dalam jumlah besar. Tetapi jangan lupa untuk mencermati fluktuasi harga dirham. Jangan sampai niat investasi malah merugi.Â
Ketika kelak nilai dirham telah mencapai ROI yang diharapkan, investor dapat menjualnya ke tempat pembelian dirham sebelumnya. Kabar baiknya, tidak ada potongan ongkos pembuatan saat menjual kepingan dirham. Namun, saat pembelian akan dikenakan PPN.
Di atas telah dibicarakan tentang apa itu dinar dan dirham, berapa nilainya, serta bagaimana cara investasinya. Kini mari melihat perbedaan dinar dan dirham untuk investasi.
Dinar terbuat dari emas sedangkan dirham terbuat dari perak. Beratnya pun berbeda. Koin dinar lebih berat dibandingkan koin dirham. Dinar memiliki berat 4,295 gram sedangkan dinar 2,975 gram.
Selain gramasi dan bahan pembuatnya, nilai kandungan logam mulianya juga berbeda. Dinar memiliki kandungan logam mulia lebih banyak dibandingkan dirham.
Nah, karena bahan dan nilai logam mulianya berbeda, otomatis harga kedua logam mulia tersebut juga tidak sama.
Dinar, seperti emas murni, memiliki harga yang jauh lebih mahal daripada dirham. Dinar juga jauh lebih menguntungkan dalam investasi karena kenaikan harganya lebih menjanjikan.
Keduanya berbentuk bundar tipis layaknya uang koin. Hanya saja desain dan ukiran setiap koin dapat berbeda. Tergantung negara dan perusahaan yang mengeluarkannya. Desain dan ukiran yang berbeda juga mengakibatkan harganya berbeda.
Simak selengkapnya mengenai dinar vs dirham berdasarkan berbagai aspek pembeda dalam tabel berikut.Â
Aspek | Emas | Dirham |
Sejarah | Telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bentuk mata uang dan simpanan nilai | Telah digunakan sejak zaman kekhalifahan Islam sebagai mata uang standar |
Bahan | Logam mulia yang biasanya terdiri dari 24 karat emas murni atau campuran dengan logam lain seperti perak atau tembaga | Logam mulia yang biasanya terdiri dari perak murni atau campuran dengan tembaga |
Bentuk | Emas umumnya ditemukan dalam bentuk batangan, koin, atau perhiasan | Dirham umumnya ditemukan dalam bentuk koin, terutama di dunia Islam |
Nilai | Emas memiliki nilai yang relatif stabil dan cenderung meningkat seiring waktu karena pasokan yang terbatas dan permintaan yang tinggi | Nilai dirham cenderung tetap stabil dan tidak selalu naik seiring waktu |
Penggunaan | Selain digunakan sebagai bentuk mata uang, emas juga sering digunakan sebagai investasi dan perhiasan | Dirham digunakan secara luas sebagai mata uang di dunia Islam pada zaman kekhalifahan, namun saat ini digunakan terutama sebagai perhiasan dan koleksi |
Regulasi | Emas biasanya diatur oleh pemerintah melalui undang-undang dan peraturan untuk melindungi konsumen dari pemalsuan dan penipuan | Dirham tidak diatur oleh pemerintah dan oleh karena itu rentan terhadap pemalsuan dan penipuan |
Nilai Tukar | Harga emas sering ditentukan oleh pasar global, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti permintaan, penawaran, dan nilai tukar mata uang lainnya | Nilai tukar dirham sering bergantung pada kekuatan ekonomi negara atau wilayah yang menggunakannya sebagai mata uang |
Nah, itu dia perbedaan dinar dan dirham dan beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum berinvestasi. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kamu bisa menemukan informasi lain seputar investasi dan keuangan di Pintu Blog.
Referensi:Â