Rumus dan Cara Menghitung Biaya Rata-Rata, Sederhana!

Updated
December 30, 2022
• Waktu baca 3 Menit
Gambar Rumus dan Cara Menghitung Biaya Rata-Rata, Sederhana!
Reading Time: 3 minutes

Sebelumnya, tim Pintu telah membahas tentang biaya marginal. Selain biaya marginal dikenal pula biaya rata-rata. Kedua metriks tersebut saling berhubungan satu sama lain. Simak bagaimana rumus dan cara menghitung biaya rata-rata selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Biaya Rata-rata?

biaya rata-rata adalah

Biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit dalam satu kali produksi. Biaya rata-rata merepresentasikan uang yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.

Jumlah biaya rata-rata bisa berbeda-beda, tergantung dari jumlah unit yang diproduksi pada saat dihitung. Pada umumnya, biaya rata-rata akan turun jika jumlah unit yang diproduksi meningkat karena aktivitas produksi bekerja secara lebih efisien.

Untuk menentukan harga produk, biaya rata-rata bisa dijadikan patokan. Namun, pendekatan ini bisa jadi kurang efisien jika harga pasar saat itu berbeda dari harga yang diturunkan dari biaya rata-rata.

Perhitungan harga per unit dengan biaya rata-rata jarang diterapkan di toko yang jumlah produksinya kecil atau yang khusus menyediakan produk terkustomisasi. Usaha semacam ini lebih mengedepankan layanan yang cepat dan sesuai keinginan tiap pelanggan, bukannya biaya produk.

Rumus Biaya Rata-rata

rumus biaya rata-rata adalah

Untuk menghitung biaya rata-rata, tambahkan semua biaya tetap dengan biaya variabel yang terkait dengan proses produksi. Kemudian, hasilnya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Hasilnya adalah biaya rata-rata. Tapi perhitungan ini tidak termasuk biaya administrasi.

Rumus biaya rata-rata adalah sebagai berikut.

Biaya Rata-Rata = (Biaya Tetap + Biaya Variabel) : Jumlah Unit yang Diproduksi.

Contoh Cara Menghitung Biaya Rata-rata

Perusahaan ABCD menyelesaikan produksi sebanyak 10.000 unit. Biaya tetapnya adalah Rp300 juta, sedangkan biaya variabelnya adalah Rp20.000 untuk tiap unit yang diproduksi. Dengan menggunakan rumus biaya rata-rata sebelumnya, berikut nilai biaya rata-rata perusahaan ABCD.

  • Biaya Rata-Rata = (Biaya Tetap + Biaya Variabel) : Jumlah Unit yang Diproduksi
  • Biaya Rata-Rata = (Rp300 juta + (Rp20.000 x 10.000)) : 10.000
  • Biaya Rata-Rata = Rp50.000.

Hubungan Biaya Marginal dan Biaya Rata-Rata

Lalu apa hubungan antara biaya marginal dan biaya rata rata? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, biaya marginal adalah perubahan total biaya produksi yang didapat dari memproduksi satu unit tambahan. Sementara biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit dalam satu kali produksi. Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

Untuk bisa lebih mudah memahami konsep ini, simak analogi berikut ini.

Anggaplah, nilai rata-rata ujian kamu kali ini adalah 85. Jika kamu mendapatkan nilai 80 di ujian selanjutnya, maka nilai rata-rata ujian kamu selanjutnya akan menjadi kurang dari 85, yaitu 82,5.

Sebaliknya, jika di ujian berikutnya nilai kamu adalah 90, maka nilai rata-rata kamu pun akan naik menjadi lebih dari 85, yaitu 87,5. Sedangkan jika nilai ujian kamu berikutnya 85, maka nilai rata-rata kamu akan tetap, tidak mengalami perubahan.

Kembali ke konsep biaya produksi, di mana terdapat dua jenis biaya, yaitu:

  • Biaya rata-rata untuk kuantitas produksi tertentu, yang dianalogikan sebagai nilai rata-rata saat ini.
  • Biaya marginal pada kuantitas produksi tersebut, yang dianalogikan sebagai nilai ujian berikutnya.

Memiliki konsep yang sama dalam analogi nilai ujian, biaya rata-rata akan menurun nilainya saat biaya marginalnya kurang dari biaya rata-rata. Sementara itu, biaya rata-rata tidak akan menurun maupun meningkat di saat biaya marginal dan biaya rata-rata jumlahnya sama dalam jumlah produksi tertentu.

Kurva Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal

Untuk bisa lebih memahami tentang hubungan antar biaya rata-rata dan biaya marginal, simak kurva biaya rata-rata dan biaya marginal berikut ini.

kurva biaya rata-rata dan marginal

Keterangan:

  • MC: Biaya Marginal
  • AC: Biaya Rata-rata.

Saat biaya marginal lebih kecil dari biaya rata-rata, maka nilai biaya rata-rata akan menurun. Sementara, saat biaya marginal lebih besar daripada biaya rata-rata, maka biaya rata-rata akan meningkat.

Secara umum, garis kurva biaya rata-rata lebih tinggi daripada biaya marginal. Hal ini karena biaya rata-rata sendiri termasuk dengan biaya tetap. Sedangkan biaya marginal tidak termasuk biaya tetap. Sehingga pada umumnya, biaya rata-rata nilainya lebih besar dari biaya marginal pada usaha yang jumlah produksinya kecil.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai pengertian, rumus dan cara menghitung biaya marginal. Semoga informasi ini bermanfaat!

Temukan informasi lainnya seputar finansial dan investasi di Pintu Blog. Buat kamu yang ingin belajar crypto maupun investasi crypto, salah satu aset yang tengah diminati masyarakat Indonesia saat ini, kamu bisa mengunjungi Pintu Academy. Di Pintu, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Referensi:

Bagikan

Artikel Terkait

Artikel Blog Terbaru

Lihat Semua Artikel ->