KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
KELAS ACADEMY
Masih Baru dalam Crypto?
Kami siap membantu! Pahami crypto secara bertahap dengan Kelas.
Jakarta, Pintu News – Bitcoin (BTC) mencatat kenaikan signifikan ke Rp1,64 miliar ($105.000) pada Minggu malam, didorong oleh spekulasi pasar mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Langkah ini, yang diantisipasi sebagai pemotongan 25 basis poin pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu ini, telah memperkuat momentum bullish yang terlihat sejak awal tahun.
Menurut alat CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga mencapai 93,4%. Namun, para analis percaya bahwa penurunan ini lebih merupakan konfirmasi tren daripada katalisator utama, mengingat ekspektasi pasar yang sudah tinggi terhadap kebijakan moneter ini.
Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung mendapatkan momentum setelah pemotongan suku bunga. Data dari Luis Buenaventura, kepala kripto di GCash, mengungkapkan bahwa dalam dua per tiga kasus di mana Bitcoin naik lebih dari 50% dalam 60 hari terakhir, biasanya diikuti oleh tambahan kenaikan 35% dalam dua bulan berikutnya.
Namun, beberapa analis, termasuk Min Jung dari Presto Labs, mencatat bahwa pemotongan suku bunga Desember mungkin sudah diperhitungkan dalam harga saat ini. “Pemotongan 25 basis poin kemungkinan memiliki dampak langsung yang minimal pada harga Bitcoin,” jelas Jung. Fokus pasar kini beralih ke proyeksi ekonomi The Fed dan pandangan masa depan Ketua Jerome Powell.
Baca Juga: Bitcoin di Tengah Arus Stablecoin Rp2.3 Kuadriliun: Peluang atau Ancaman? (16/12/24)
Selain kebijakan suku bunga, momentum Bitcoin juga didukung oleh perkembangan struktural seperti:
Kondisi makroekonomi saat ini, seperti lingkungan suku bunga rendah, juga mendorong investor mencari alternatif dari aset tradisional.
Meskipun penurunan suku bunga mendukung tren bullish, perhatian pasar kemungkinan besar akan bergeser ke proyeksi ekonomi The Fed dan komentar Powell tentang pemotongan suku bunga di masa depan. “Surprise faktor atau perubahan yang tidak terduga dalam proyeksi ekonomi akan menjadi pendorong utama harga Bitcoin di minggu-minggu mendatang,” tambah Jung.
Kenaikan Bitcoin ke Rp1,64 miliar mencerminkan kepercayaan pasar terhadap adopsi institusional dan perkembangan makroekonomi, meskipun dampak langsung dari pemotongan suku bunga The Fed diperkirakan terbatas. Dengan adopsi kripto yang semakin meluas, fokus pasar kini terletak pada penguatan struktur pasar dan keterlibatan institusional yang lebih besar.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
Terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI dan Kominfo
© 2024 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Perdagangan aset crypto adalah aktivitas berisiko tinggi. Pintu tidak memberikan rekomendasi investasi ataupun produk. Pengguna wajib mempelajari aset crypto sebelum membuat keputusan. Semua keputusan perdagangan crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.