Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Seiring mendekati Natal, pasar kripto dipenuhi antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya “Santa Rally,” fenomena kenaikan harga Bitcoin (BTC) selama pekan Natal. Dalam sejarahnya, Bitcoin sering mengalami lonjakan harga di tahun halving Bitcoin menjelang Natal. Akankah pola ini kembali terjadi tahun ini?

Tahun ini, harga Bitcoin sudah naik 137% secara year-to-date (YTD), mencapai puncaknya di $108.000 (Rp1,75 miliar) sebelum terkoreksi. Meski ada penurunan kecil, beberapa analis optimis bahwa BTC bisa kembali naik pada pekan Natal.
Dalam tahun halving sebelumnya, seperti 2020, Bitcoin mencatat kenaikan 25,63% selama pekan Natal. Kenaikan serupa terjadi pada 2016 dan 2012, masing-masing sebesar 11,25% dan dua digit lainnya. Jika tren ini bertahan, harga Bitcoin diprediksi bisa mendekati $120.000 (Rp1,94 miliar) pada Natal tahun ini.
Beberapa analis, termasuk Mister Crypto dan Crypto Rover, percaya pola ini akan berulang, dengan alasan bahwa Bitcoin cenderung naik tajam selama periode ini di tahun halving.
Baca Juga: Bonk Terjun Bebas! Kapitalisasi Pasar Turun Rp29 Triliun dalam Sebulan (19/12/24)

Data on-chain juga memberikan sinyal bullish untuk Bitcoin. Indikator seperti Cycle Top dan Cycle Low menunjukkan bahwa BTC telah melewati titik terendah, namun belum mencapai puncak siklus ini. Jika tekanan beli meningkat, Bitcoin bisa melampaui rekor sebelumnya di $108.268 (Rp1,75 miliar).
Indikator Puell Multiple, yang membandingkan harga Bitcoin saat ini dengan tren historisnya, juga mendukung potensi kenaikan. Dengan nilai 1,15, Puell Multiple menunjukkan bahwa BTC masih berada di bawah puncak pasar, sehingga ada ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Pada grafik harian, harga Bitcoin menunjukkan pola yang mirip dengan lonjakan harga di Maret lalu, di mana BTC naik 81,95% dalam waktu kurang dari tiga bulan. Saat ini, indikator seperti Accumulation/Distribution (A/D) dan Money Flow Index (MFI) menunjukkan peningkatan aktivitas akumulasi dibandingkan distribusi, yang menjadi sinyal bullish.
Jika tren ini berlanjut, harga Bitcoin dapat menembus $116.000 (Rp1,88 miliar) hingga $120.000 (Rp1,94 miliar) pada pekan Natal. Namun, jika tekanan jual meningkat sebelum 25 Desember, Bitcoin mungkin kembali turun di bawah $100.000 (Rp1,62 miliar).

Santa Rally memberikan harapan besar bagi investor Bitcoin di akhir tahun ini. Namun, volatilitas pasar tetap menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan. Investor disarankan untuk terus memantau indikator pasar dan sentimen untuk mengambil keputusan investasi yang bijaksana.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.