Tren Popcat: Potensi Pembalikan Harga di Tengah Tekanan Pasar (16/1/25)

Jakarta, Pintu News – Popcat (POPCAT), sebuah mata uang kripto bertema meme, mengalami tekanan jual signifikan dalam 30 hari terakhir. Nilai Popcat anjlok hingga 49,66%, dari $0,98 menjadi $0,49, atau sekitar Rp16.066 menjadi Rp8.032 (berdasarkan kurs Rp16.394 per dolar). Pada saat penulisan, Popcat menunjukkan sedikit pemulihan dengan diperdagangkan pada $0,5581 (Rp9.151), meningkat 2,29% dalam 24 jam terakhir.

Penurunan ini memunculkan kekhawatiran di kalangan investor tentang kemampuan Popcat untuk kembali ke level harga sebelumnya. Para analis mencatat bahwa meskipun Popcat masih menunjukkan tekanan jual, terdapat sinyal awal dari potensi pembalikan tren.

Analisis Grafik Popcat: Tanda-Tanda Positif Muncul

Menurut analisis grafik terbaru, momentum penurunan Popcat tampak mulai melemah. Indikator seperti RSI Stochastic menunjukkan crossover bullish, yang biasanya menjadi tanda awal penguatan momentum pembelian. Dalam dua hari terakhir, rata-rata true range (ADR) tetap di atas 1, dengan peningkatan ke angka 1,37, mencerminkan peningkatan arus modal ke Popcat.

Sentimen pasar juga mulai berubah positif setelah empat hari berturut-turut menunjukkan tren negatif. Berdasarkan data analitik, jumlah investor yang optimis terhadap Popcat meningkat, dan hal ini diharapkan dapat mendorong pergerakan harga ke level yang lebih tinggi.

Baca Juga: Mengupas Pergerakan Pasar Ethereum (ETH) dan Strategi Investor Besar (15/1/25)

Tingginya Permintaan Posisi Long dan Implikasi untuk Popcat

Dalam beberapa hari terakhir, Popcat mengalami peningkatan minat pada posisi long, di mana 51% total posisi pasar dikuasai oleh investor yang berspekulasi pada kenaikan harga. Permintaan ini didukung oleh tingkat pendanaan positif yang terus bertahan selama seminggu terakhir. Tingkat pendanaan positif menunjukkan bahwa para trader bersedia membayar biaya tambahan untuk mempertahankan posisi mereka selama masa koreksi pasar.

Dengan demikian, posisi long yang mendominasi pasar mencerminkan ekspektasi optimis para investor terhadap potensi kenaikan harga Popcat dalam waktu dekat.

Tantangan dan Peluang Popcat: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Untuk mempertahankan tren pemulihan, Popcat harus tetap berada di atas level support $0,55 (Rp9.016). Jika level ini bertahan, Popcat memiliki peluang untuk mencoba mencapai kembali level harga $0,82 (Rp13.455). Namun, jika support ini ditembus, harga dapat jatuh lebih dalam hingga ke $0,43 (Rp7.049).

Faktor eksternal seperti sentimen pasar umum terhadap cryptocurrency dan minat investor pada aset bertema meme akan memainkan peran penting dalam pergerakan harga Popcat ke depan.

Penutup

Popcat menghadapi masa penuh tantangan dengan penurunan harga tajam dalam sebulan terakhir, tetapi sinyal pemulihan mulai terlihat. Dengan meningkatnya sentimen positif dan permintaan pada posisi long, Popcat memiliki peluang untuk kembali ke level harga sebelumnya. Namun, keberhasilan ini sangat tergantung pada kemampuan Popcat untuk mempertahankan level support kunci dan daya tariknya di mata investor.

Baca Juga: Analisis XRP: Analis Prediksi XRP Perthankan Tren Bullish di Atas Rp39.055 (14/1/25)

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• AMBCrypto. Popcat drops 49% in 30 days, odds of it reclaiming $0.82 are. Diakses tanggal 16 Januari 2025.
• Featured Image: TechPoint Africa