Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Sejak mencapai titik tertinggi lokal sebesar $3.700 pada awal Januari, Ethereum (ETH) mengalami penurunan yang signifikan.
Setelah mencoba melakukan breakout dari tren penurunan ini sebulan yang lalu, ETH menghadapi resistance di level $2.800, yang kemudian menyebabkan terjadinya penurunan kembali.
Meskipun mengalami tekanan pada grafik harganya, CryptoOnchain mengamati bahwa dominasi ETH terus mengalami peningkatan.

Per 24 Juni 2025, harga Ethereum tercatat berada di sekitar $2,400 atau setara dengan Rp39.389.820, mengalami kenaikan 6,73% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, ETH sempat menyentuh level terendahnya di Rp36.310.719, dan level tertingginya di Rp40.039.808.
Saat penulisan, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Ethereum berada di sekitar $289.14 miliar, dengan volume perdagangan harian yang turun 5% menjadi $23.85 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: Whale Ethereum Borong $39 Juta Meski Harga ETH Anjlok Lebih Parah dari Bitcoin!
Menurut data dari CryptoQuant, Ethereum telah berhasil menguasai pangsa pasar yang signifikan berdasarkan data dari Januari hingga Mei 2025. Lonjakan dominasi ETH ini terutama didorong oleh penurunan volume perdagangan altcoin lainnya yang cukup drastis.

Berlawanan dengan ekspektasi pasar, lonjakan ini bukan disebabkan oleh meningkatnya aktivitas perdagangan Ethereum. Dari tahun 2024 hingga 2025, volume perdagangan ETH tetap relatif stabil, berada di kisaran antara 300 triliun hingga 490 triliun.
Sebaliknya, volume perdagangan altcoin sempat mencapai puncaknya di angka 1,5672 kuadriliun pada November 2024, namun turun tajam menjadi hanya 387,47 triliun pada Mei 2025. Pangsa perdagangan altcoin merosot dari lebih dari 1 kuadriliun menjadi di bawah 400 triliun, mencerminkan penurunan yang signifikan.
Tren ini menunjukkan bahwa para investor menarik likuiditas dari proyek-proyek yang dianggap lebih berisiko. Sebagian dana tersebut tampaknya dialihkan ke Ethereum, yang dipandang sebagai alternatif yang relatif lebih aman.

Dengan demikian, dominasi Ethereum bukan terutama karena pertumbuhannya sendiri, melainkan akibat mundurnya para pesaingnya. Meskipun ETH tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan, aset ini tetap dianggap jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan altcoin kecil lainnya.
Jika kita melihat Altcoin’s Season Index, terlihat bahwa pasar altcoin secara keseluruhan mengalami penurunan. Indeks ini turun dari angka 88 ke 12 antara Desember 2024 dan Juni 2025, yang menandakan melemahnya pasar altcoin.
Baca juga: Terobosan Baru Ethereum: Upgrade Fusaka yang Mengubah Masa Depan Smart Contract!
Meskipun dominasi Ethereum mengalami lonjakan yang signifikan, pertumbuhannya justru menunjukkan sejumlah permasalahan. Sejak itu, permintaan dan aktivitas on-chain mengalami kesulitan untuk mengikuti pergerakan pasar.
Per 23 Juni, rasio NVT (Network Value to Transactions) Ethereum melonjak ke angka 1041, yang menunjukkan adanya penilaian jaringan yang terlalu tinggi (overvaluation).

Artinya, aktivitas on-chain rendah dibandingkan dengan harga saat ini, mengindikasikan bahwa harga ETH saat ini mungkin tidak didukung oleh permintaan organik yang nyata.
Secara historis, ketidakseimbangan semacam ini—di mana nilai melebihi penggunaan aktual jaringan—sering menjadi sinyal bahwa pasar berada di puncaknya dan biasanya diikuti oleh koreksi harga.
Jika tren ini berlanjut, harga ETH kemungkinan akan mengalami penurunan (retracement) agar lebih selaras dengan permintaan yang sebenarnya, yang menunjukkan bahwa pasar saat ini lebih bersifat spekulatif.
Terlepas dari meningkatnya dominasi pasar Ethereum, pemegang jangka panjang masih mencatat kerugian.
Selain itu, indikator MVRV Long/Short Difference tetap negatif dan telah berada dalam kondisi ini selama empat bulan terakhir, menandakan bahwa investor jangka panjang Ethereum masih belum meraih keuntungan.

Nilai negatif ini menunjukkan bahwa pemegang jangka pendek memiliki keuntungan belum terealisasi yang lebih tinggi dibandingkan pemegang jangka panjang. Sebagai contoh, mereka yang membeli ETH antara Desember 2024 hingga Februari 2025 sebagian besar masih berada dalam posisi rugi.
Hal ini mengisyaratkan bahwa meskipun pengaruh Ethereum meningkat, harga ETH belum mencatatkan kenaikan yang signifikan, sementara altcoin lain terus mengalami penurunan. Dalam kondisi pasar saat ini, ETH tampaknya dinilai terlalu tinggi dan kemungkinan harus mengalami koreksi agar mencerminkan permintaan yang riil.
Jika koreksi terjadi, ada kemungkinan harga ETH turun ke bawah $2.000. Namun, jika para spekulan tetap mendominasi pasar, Ethereum bisa melanjutkan pemulihannya dan mencoba merebut kembali level $2.500.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.