Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Di tengah perkembangan pesat dunia crypto dan blockchain, muncul satu inovasi penting yang menjadi solusi atas masalah klasik: keterbatasan interaksi antar jaringan. Inovasi ini dikenal sebagai wrapped token, yaitu aset digital yang memungkinkan mata uang kripto digunakan di luar jaringan aslinya.
Wrapped token memperluas fleksibilitas ekosistem cryptocurrency, membuka jalan bagi lebih banyak likuiditas dan interoperabilitas. Lalu, apa sebenarnya wrapped token itu dan mengapa peran mereka makin vital dalam dunia DeFi (Decentralized Finance)?

Wrapped token adalah representasi dari mata uang kripto asli (native token) yang diterbitkan di blockchain berbeda dari jaringan asalnya. Misalnya, Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah versi tokenisasi dari Bitcoin (BTC) yang berjalan di jaringan Ethereum (ETH), memungkinkan BTC digunakan dalam aplikasi berbasis Ethereum seperti DEX, lending protocol, dan lainnya.
Fungsi utama dari wrapped token adalah menjembatani keterbatasan antar jaringan blockchain yang sebelumnya tidak kompatibel satu sama lain. Sebagian besar token hanya bisa digunakan di jaringan asalnya, tetapi dengan wrapped token, aset seperti BTC bisa dimanfaatkan di ekosistem lain tanpa harus dijual.
Ini tentu menjadi solusi penting di era crypto yang makin terdesentralisasi dan terfragmentasi. Wrapped token menjadi kunci dalam mendorong kolaborasi lintas platform dan meningkatkan utilitas aset kripto.
Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Senin 21 Juli 2025
Wrapped token diciptakan melalui proses yang disebut minting, di mana pengguna mengirimkan aset asli mereka ke pihak kustodian. Kustodian bisa berupa smart contract, organisasi terdesentralisasi, atau entitas terpusat yang bertanggung jawab menyimpan aset asli. Setelah itu, kustodian mencetak (mint) jumlah token wrapped yang setara di blockchain target, misalnya 1 BTC dikonversi menjadi 1 WBTC di Ethereum.
Untuk mengembalikan wrapped token ke aset aslinya, prosesnya disebut burning. Pengguna mengirim kembali wrapped token ke kustodian, yang kemudian membakar (destroy) token tersebut dan mengembalikan aset aslinya.
Proses ini memastikan bahwa jumlah wrapped token yang beredar selalu sesuai dengan cadangan token asli yang disimpan. Ini juga menjaga nilai wrapped token tetap 1:1 dengan nilai aset dasarnya.
Baca juga: 3 Airdrop Potensial di Pertengahan Bulan Juli 2025 Menurut CryptoRank
Wrapped token membawa berbagai manfaat strategis, terutama dalam hal interoperabilitas dan likuiditas. Dengan menggunakan wrapped token, aset seperti Bitcoin (BTC) bisa digunakan di ekosistem lain seperti Ethereum (ETH), memperluas jangkauan penggunaan dan memungkinkan partisipasi di aplikasi DeFi tanpa perlu menjual BTC.
Selain itu, wrapped token sering kali beroperasi di jaringan dengan biaya transaksi lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi dibanding jaringan aslinya. Contohnya, Ethereum memiliki lebih banyak layanan DeFi aktif dibanding Bitcoin, sehingga pengguna BTC yang menggunakan WBTC bisa menikmati fitur seperti yield farming, pinjaman, dan trading otomatis. Wrapped token juga membantu memperbesar pasar dengan meningkatkan volume perdagangan antar platform.

Native token adalah aset kripto asli yang digunakan dalam jaringan blockchain tempat mereka diciptakan. Contohnya, Bitcoin (BTC) hanya berjalan di blockchain Bitcoin, dan Ethereum (ETH) hanya berjalan di jaringan Ethereum. Token asli digunakan untuk membayar gas fee, mendukung keamanan jaringan, serta berperan dalam mekanisme konsensus seperti mining atau staking.
Sementara itu, wrapped token adalah versi “tokenisasi” dari aset asli yang bisa digunakan di blockchain lain. Wrapped token seperti WBTC mengikuti standar token dari jaringan tempat mereka berada, misalnya ERC-20 di Ethereum. Ini memungkinkan token tersebut terintegrasi dengan layanan dan aplikasi yang tidak bisa diakses oleh native token. Perbedaan utama terletak pada fleksibilitas penggunaan dan jangkauan lintas jaringan.
Dalam dunia DeFi, wrapped token memainkan peran penting dalam membuka akses bagi pengguna dari berbagai blockchain. Misalnya, pemilik BTC kini bisa ikut serta dalam ekosistem Ethereum tanpa menjual aset mereka, cukup dengan mengubah BTC menjadi WBTC. Mereka bisa mendapatkan bunga, berdagang, atau berpartisipasi dalam protokol pinjaman menggunakan wrapped token mereka.
Baca juga: Bitcoin Halving & Market Cycle: Panduan Lengkap Memahami Siklus Bitcoin
Wrapped token juga meningkatkan efisiensi pasar dengan menambah likuiditas dan memperkaya ekosistem aplikasi terdesentralisasi. Pengguna tidak lagi dibatasi oleh jaringan tertentu, dan pengembang dapat menciptakan layanan lintas rantai (cross-chain) yang lebih inklusif. Singkatnya, wrapped token menjembatani dunia blockchain yang sebelumnya terpecah-pecah dan membawa crypto menuju masa depan yang lebih terhubung.
Wrapped token bukan sekadar tren, melainkan solusi nyata untuk keterbatasan interoperabilitas di dunia cryptocurrency. Dengan kemampuannya menjembatani blockchain berbeda, wrapped token membuka peluang baru bagi investor dan pengguna untuk memaksimalkan aset mereka. Di tengah ekspansi DeFi dan ekosistem multi-chain, wrapped token akan menjadi salah satu pilar penting masa depan industri crypto.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.