Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Chainlink baru-baru ini meluncurkan metode baru dalam menghitung harga token kripto yang lebih banyak diperdagangkan di bursa desentralisasi (DEX) dibandingkan dengan bursa sentralisasi besar seperti Binance atau Coinbase.
Metode ini dikenal sebagai Chainlink State Pricing, yang dirancang untuk memberikan data harga yang lebih akurat dan dapat diandalkan untuk aset yang aktif diperdagangkan di DEX.
Simak informasi lengkapnya berikut ini!
Chainlink memperkenalkan State Pricing sebagai solusi untuk token yang memiliki volume perdagangan rendah di bursa sentralisasi namun aktif di blockchain. Metode ini sangat berguna bagi aplikasi keuangan desentralisasi (DeFi) yang membutuhkan data harga yang akurat dan terpercaya.
Dengan State Pricing, Chainlink berupaya mengatasi masalah ketidakakuratan harga yang sering terjadi pada token dengan aktivitas perdagangan yang tinggi di DEX. State Pricing menggunakan data on-chain untuk menghasilkan harga yang mencerminkan kondisi pasar yang sebenarnya.
Ini berbeda dari metode tradisional yang sering mengandalkan data dari bursa sentralisasi, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan dinamika pasar token tertentu. Dengan pendekatan ini, Chainlink berharap dapat memberikan solusi yang lebih robust untuk ekosistem DeFi.
Baca juga: Presiden Trump Kumpulkan Dana Kampanye Fantastis dari Donatur Kripto, Ini Detailnya!
Pada saat peluncuran, State Pricing mendukung beberapa token seperti wstETH, GHO, LBTC, cbBTC, ezETH, dan tBTC. Chainlink berencana untuk menambahkan lebih banyak token, blockchain, dan DEX di masa depan tergantung pada permintaan pasar. Protokol DeFi besar seperti Aave, Lido, GMX, dan Curve telah mulai menggunakan atau mendukung sistem harga baru ini.
Dukungan dari protokol DeFi besar menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap State Pricing Chainlink. Ini juga menandakan potensi adopsi yang lebih luas di masa depan, seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan data harga yang lebih akurat dan transparan dalam ekosistem DeFi.
Kehadiran State Pricing diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan keamanan dalam operasi keuangan desentralisasi.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (4/8/25)
Chainlink tidak hanya mengandalkan State Pricing, tetapi juga memiliki metode lain seperti harga rata-rata tertimbang volume (VWAP) dan tawaran/permintaan tertimbang likuiditas (LWBA). VWAP menghitung harga rata-rata berdasarkan volume perdagangan, sedangkan LWBA mempertimbangkan likuiditas pada tingkat tawaran dan permintaan.
Kedua metode ini telah digunakan secara luas dalam menentukan harga aset di pasar keuangan. Dengan menambahkan State Pricing ke dalam portofolionya, Chainlink memberikan lebih banyak pilihan kepada pengembang dan pengguna DeFi untuk memilih model penetapan harga yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ini menunjukkan komitmen Chainlink dalam menyediakan solusi yang fleksibel dan dapat diandalkan untuk mendukung pertumbuhan dan keamanan ekosistem DeFi.
Kehadiran State Pricing oleh Chainlink menandai langkah penting dalam evolusi harga aset kripto, khususnya yang diperdagangkan di DEX. Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan adaptif, Chainlink berupaya memenuhi kebutuhan pasar DeFi yang terus berkembang. Ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan keadilan dalam penetapan harga, tetapi juga membantu memperkuat kepercayaan dan keamanan dalam transaksi DeFi.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.