Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – DeFi terus melahirkan inovasi baru, dan salah satu yang cukup menyita perhatian adalah Protokol Glitch (GLCH), yang diluncurkan oleh Sean Ryan pada Agustus 2020.
Berbasis di Hong Kong, proyek ini hadir untuk menawarkan efisiensi, kecepatan, dan skalabilitas lebih tinggi dibandingkan banyak platform blockchain lainnya. Berikut adalah poin-poin penting tentang Protokol Glitch yang perlu kamu ketahui.

Glitch adalah super protokol blockchain yang memang dibuat khusus untuk mendukung aplikasi keuangan terdesentralisasi (dApps). Fokus utamanya adalah skalabilitas dan interoperabilitas lintas rantai, sehingga bisa memproses ribuan transaksi per detik.
Platform ini juga hadir dengan antarmuka ramah pengguna, mengurangi biaya transaksi, dan mempercepat eksekusi. Dengan begitu, Glitch mencoba menjawab keterbatasan yang sering dihadapi Ethereum (ETH).
Baca Juga: Prediksi Harga CHILLGUY 2025–2030: Meme Coin Viral TikTok, Apakah Masih Layak Dibeli?
Jika Ethereum kini memakai Proof-of-Stake (PoS), Glitch memilih Delegated Proof-of-Stake (DPoS). Dalam sistem ini, ada “produsen blok” yang bisa membuat blok baru setiap 0,5 detik.
Selain kecepatan, DPoS juga menawarkan keadilan dalam tata kelola jaringan. Semua pemegang token punya kesempatan untuk ikut serta dalam proses penciptaan blok dan pengambilan keputusan.

Salah satu fitur unik Glitch adalah sistem The Vault. Di sini, 20% dari seluruh biaya jaringan dan pendapatan lainnya dikumpulkan, lalu dibagikan kepada para pemegang saham.
Sistem ini mendorong partisipasi aktif, menciptakan insentif berkelanjutan, dan mendukung pertumbuhan ekosistem. Dengan kata lain, semakin besar keterlibatan komunitas, semakin kuat pula protokol ini berkembang.
Glitch juga mendukung token wrapping, di mana token ERC-20 dari Ethereum bisa dicerminkan sebagai token GRC-20 di ekosistem Glitch.
Hal ini memberi pengembang akses ke kecepatan transaksi lebih tinggi dan biaya lebih rendah. Meski saat ini fokusnya masih pada ERC-20, ada rencana untuk memperluas kompatibilitas ke blockchain lain.
Glitch dijalankan oleh Glitch DAO, dengan pendekatan unik berupa dua model DAO. Pertama, model off-chain yang menggunakan oracle untuk menentukan bobot suara. Kedua, model on-chain dengan dua DAO terpisah yang mendukung platform. Dengan sistem ini, proses pengambilan keputusan diharapkan lebih inklusif, sehingga tidak ada pihak yang dikecualikan dari ekosistem.
Protokol Glitch hadir dengan tujuan ambisius: menghadirkan DeFi yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau. Dengan kombinasi DPoS, sistem insentif The Vault, token wrapping, serta tata kelola DAO, Glitch berpotensi menjadi pemain penting dalam ekosistem DeFi.
Baca Juga: Prediksi Harga Worldcoin (WLD) 2025–2031: Potensi Bullish atau Sekadar Hype?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.