5 Agenda Kerja Sama Crypto Inggris-AS yang Bisa Percepat Adopsi Stablecoin

Jakarta, Pintu News – Inggris dan Amerika Serikat dilaporkan sedang memperdalam kerja sama mereka dalam bidang aset digital, termasuk stablecoin dan regulasi crypto. Langkah ini muncul setelah Inggris dinilai terlalu lambat dalam merespons inovasi teknologi keuangan. Kerja sama ini juga bisa membawa dampak besar terhadap lanskap regulasi global crypto.

1. Inggris Ingin Adopsi Pendekatan Pro-Crypto ala AS

Menurut laporan Financial Times, Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent telah melakukan diskusi untuk memperkuat koordinasi terkait kebijakan cryptocurrency.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Coinbase, Circle Internet Group, Ripple, Bank of America, Barclays, dan Citi. Ini mencerminkan keseriusan kedua negara untuk menjadikan industri crypto lebih terintegrasi secara global.

Diskusi ini juga disebut terjadi secara “last-minute” setelah kelompok advokasi crypto mendesak Inggris untuk membuka diri terhadap sektor ini. Menurut mereka, pendekatan hati-hati dari pemerintah telah membuat Inggris tertinggal dibanding negara lain dalam hal inovasi.

Baca Juga: Prediksi Mengejutkan Jake Claver, CEO Digital Ascension Group: XRP Akan Tembus $25!

2. Fokus pada Stablecoin Jadi Kunci Kerja Sama

Salah satu fokus utama kerja sama ini adalah stablecoin, aset digital yang nilainya dipatok ke mata uang fiat seperti dolar AS. Presiden AS Donald Trump disebut menjadikan stablecoin sebagai prioritas kebijakan, bahkan memiliki kepentingan bisnis pribadi di sektor ini.

Menurut Financial Times, pembatasan yang diusulkan oleh Bank of England, yakni membatasi kepemilikan stablecoin hingga 10.000–20.000 poundsterling (setara Rp226 juta hingga Rp452 juta), dianggap terlalu ketat dan sulit diterapkan.

Kebijakan ini mendapat kritik keras dari komunitas crypto Inggris karena dianggap bisa menghambat adopsi dan memberatkan operasional perusahaan berbasis blockchain.

3. Perbankan Inggris Dituding Hambat Adopsi Crypto

Survei terhadap 2.000 investor crypto mengungkapkan bahwa sekitar 40% dari mereka mengalami pemblokiran atau penundaan transaksi oleh bank-bank di Inggris.

Kekhawatiran terhadap volatilitas, penipuan, dan scam masih menjadi alasan utama perbankan tradisional untuk membatasi akses ke layanan crypto. Namun, hal ini dinilai kontraproduktif bagi ekosistem keuangan digital yang sedang berkembang.

Dalam jangka panjang, ketidaksesuaian sikap antara sektor perbankan dan regulasi crypto bisa menciptakan ketidakpastian bagi investor dan perusahaan.

4. Inggris Mulai Siapkan Regulasi dan Sandbox Digital Securities

Meski banyak kritik, Inggris tetap menunjukkan kemajuan dalam regulasi crypto. Pada Mei 2025, pemerintah mengusulkan kerangka hukum baru yang menyamakan entitas crypto seperti exchange dan broker dengan lembaga keuangan tradisional.

Proposal tersebut menekankan pada transparansi dan perlindungan konsumen, dua aspek yang menjadi perhatian utama regulator global. Selain itu, Inggris dan AS juga dikabarkan sedang membangun sandbox digital securities untuk pengujian teknologi blockchain dalam layanan keuangan.

Langkah ini diharapkan mempercepat uji coba produk crypto dalam lingkungan yang diawasi, sekaligus mendukung inovasi yang aman.

5. Minat Investasi Crypto Jangka Panjang di Inggris Meningkat

Sebuah survei dari perusahaan asuransi Aviva menunjukkan bahwa 27% warga dewasa Inggris mempertimbangkan memasukkan crypto dalam dana pensiun mereka.

Dari kelompok tersebut, lebih dari 40% mengaku tertarik karena potensi imbal hasil yang tinggi. Sementara itu, sekitar 20% dari responden, atau sekitar 11,6 juta orang, menyatakan bahwa mereka saat ini memiliki atau pernah memiliki aset crypto seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).

Data ini menunjukkan adanya perubahan pola pikir masyarakat Inggris terhadap crypto, dari sekadar spekulasi menuju investasi jangka panjang.

Baca Juga: Analis Maartunn Sebut Pola Pasar Kripto Desember 2024 Kembali Terulang, Apa Artinya?

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• Brayden Lindrea / Cointelegraph. UK to strengthen ties with US on crypto matters: Report. 18 September 2025