Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali mengalami gejolak besar setelah aksi jual masif mengguncang harga Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan ratusan altcoin lain pada Jumat lalu. Dalam satu hari, lebih dari $20 miliar (Rp331 triliun) posisi leverage dilikuidasi di berbagai bursa, menjadikannya salah satu kejatuhan paling dramatis sejak era FTX.
Penyebab utamanya? Cuitan Presiden Donald Trump tentang tarif 100% untuk impor China yang memicu kepanikan mendadak di seluruh pasar crypto global.
Menurut data CoinGlass, aksi jual pada Jumat (10 Oktober) memicu likuidasi lebih dari $20 miliar posisi di bursa terpusat, sementara sektor DeFi ikut terseret dengan ratusan juta dolar posisi yang terpaksa ditutup otomatis. Bitcoin (BTC) turun tajam hingga di bawah $110.000 (Rp1,82 miliar), sementara Ethereum (ETH) melemah ke sekitar $4.169 (Rp69 juta), dan Solana (SOL) jatuh ke $196,56 (Rp3,25 juta).
Gejolak ini dimulai hanya dua jam sebelum pasar saham AS ditutup pada Jumat sore waktu setempat, saat Trump mengumumkan tarif baru melalui platform Truth Social. Dampaknya sangat cepat — likuiditas di pasar crypto menipis drastis karena para trader berebut menutup posisi. Volume perdagangan di bursa menurun tajam di akhir pekan, memperbesar tekanan jual hingga Sabtu pagi waktu Asia.
Para analis menilai, minimnya aktivitas pasar selama akhir pekan memperburuk keadaan karena tidak ada cukup pesanan beli untuk menyerap tekanan jual. Hal ini membuat harga di beberapa bursa crypto mengalami pergerakan ekstrem yang mirip flash crash.
Baca juga: Pasar Crypto Recovery, Kenapa Market Naik Hari Ini (13/10/25)?
Menurut Ray Salmond, Kepala Pasar di Cointelegraph, data liquidation heatmap dari Hyblock Capital menunjukkan bahwa posisi leverage jangka panjang banyak terakumulasi di zona $120.000–$113.000 (Rp1,99–Rp1,87 miliar). Ketika harga menembus batas bawah zona ini, rentetan likuidasi otomatis terjadi dan mempercepat kejatuhan harga Bitcoin.

“Jika kita lihat peta likuidasi, area antara $120.000 dan $113.000 adalah ‘kantong likuiditas’ tempat posisi long dibuka. Saat harga turun ke bawahnya, sistem otomatis mulai menutup posisi itu satu per satu,” jelas Salmond dalam wawancara dengan Schwab Network.
Salmond menambahkan, secara statistik harga Bitcoin kini sudah bergerak dua standard deviation di bawah harga rata-rata (mean) di kisaran $120.000. “Artinya Bitcoin kini diperdagangkan dengan diskon yang cukup besar, dan ada cukup banyak pesanan beli di area $110.000–$115.000 (Rp1,82–Rp1,91 miliar),” katanya.

Meski begitu, data open interest (OI) — total kontrak aktif di pasar futures — justru menunjukkan penurunan tajam hampir 45% di seluruh bursa crypto besar. Hal ini menunjukkan minat trader untuk membuka posisi baru masih sangat rendah, menandakan pasar belum siap untuk pemulihan jangka pendek.
Baca juga: Peter Brandt Kini Optimis Terhadap BTC, ETH, XRP, dan XLM? Ini Alasannya!
Cuitan Presiden Trump tentang kebijakan tarif China yang dirilis pada waktu rawan menjadi pemicu utama aksi jual mendadak tersebut. Karena dilakukan menjelang akhir sesi perdagangan, pelaku pasar tidak memiliki waktu untuk merespons secara strategis. Akibatnya, banyak posisi leverage yang terjebak dan akhirnya terkena margin call secara serentak.
Analis memperkirakan bahwa pelemahan pasar crypto kemungkinan akan berlanjut hingga pembukaan pasar futures CME dan pasar saham AS pada Minggu malam (waktu AS). Reaksi awal dari pasar tradisional akan memberikan sinyal penting apakah pelaku institusional siap kembali membeli atau justru masih akan menunggu tekanan tambahan.
Sementara itu, akun analis makro populer EndGame Macro menilai bahwa latar belakang makro ekonomi — termasuk kekhawatiran inflasi AS dan ketegangan geopolitik — memperparah efek cuitan Trump. Ia menyebut kondisi pasar sebelum crash sudah “rapuh,” sehingga sedikit pemicu saja cukup untuk menjatuhkan seluruh struktur harga crypto.
Aksi jual masif ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar crypto terhadap faktor eksternal seperti kebijakan politik dan likuiditas global. Dengan lebih dari Rp331 triliun lenyap dalam sehari, para investor kini menunggu sinyal pemulihan dari pasar futures dan pergerakan Bitcoin berikutnya. Satu hal yang pasti — volatilitas tetap menjadi ciri utama dunia cryptocurrency, dan minggu depan akan menjadi ujian besar bagi kepercayaan pasar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.