Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Turunnya dominasi Bitcoin bukan berarti BTC ditinggalkan, tapi menjadi sinyal bahwa rotasi modal sedang terjadi. Lima altcoin di atas—Ethereum, Solana, Ripple, Chainlink, dan Dogecoin—secara historis telah terbukti menjadi crypto teratas yang mendapat sorotan saat kondisi ini terjadi.

Ethereum (ETH) selalu mencuri perhatian saat dominasi Bitcoin (BTC) mulai melemah. Menurut data historis, ETH adalah altcoin pertama yang reli besar saat BTC mengalami penurunan dominasi. Hal ini terjadi karena banyak investor crypto melihat ETH sebagai “store of value” alternatif dengan teknologi smart contract yang lebih canggih.
Sebagai contoh, pada tahun 2021 saat dominasi BTC turun dari 60% ke 42%, harga Ethereum melonjak dari $1.400 (Rp23,174,200) ke $4.800 (Rp79,454,400), menurut data dari CoinMarketCap. Pergerakan ini menunjukkan bahwa ETH dipilih oleh investor sebagai aset unggulan ketika rotasi dana dari Bitcoin ke altcoin terjadi.
Baca Juga: Pasar Memecoin Tambah $10 Miliar Pasca-Krisis: Apa Langkah Selanjutnya bagi Para Trader?

Solana (SOL) banyak diperbincangkan karena kecepatannya dalam memproses transaksi dan biaya gas yang sangat rendah. Berdasarkan analisis dari RCrypto21 di Binance Square, SOL menjadi altcoin paling agresif setelah ETH dalam merespons penurunan dominasi BTC selama 2021 hingga 2023.
Ketika dominasi BTC melemah pada 2021, SOL melonjak dari $20 (Rp331.060) menjadi lebih dari $250 (Rp4.138.250). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya adopsi dari pengguna, DEX, dan pengembang yang memilih Solana untuk proyek Web3. Ini menjadi alasan mengapa SOL banyak diburu saat altseason tiba.

Ripple (XRP) adalah altcoin yang mendapat sorotan ketika tekanan regulasi menurun, terutama setelah kemenangan parsial melawan SEC di AS. Menurut laporan RCrypto21, XRP biasanya melonjak ketika dominasi BTC turun dan kabar positif regulasi menyebar. Narasi sebagai “jembatan keuangan global” membuat XRP menarik perhatian institusi.
Sebagai contoh, pada Juli 2023, XRP naik lebih dari 100% hanya dalam beberapa hari pasca kabar legal positif dan dominasi BTC turun. Saat itu, harga XRP naik dari sekitar $0.45 (Rp7.448) ke hampir $0.90 (Rp14.896). Pergerakan ini menegaskan bahwa XRP menjadi pilihan ketika altcoin mulai diserok investor besar.

Chainlink (LINK) adalah proyek oracle yang mendapat banyak perhatian saat ekosistem DeFi aktif. Data dari tahun 2020 dan 2021 menunjukkan bahwa LINK sering kali melonjak saat altcoin sedang ramai diperbincangkan dan dominasi BTC menurun, menurut Binance Square.
Selama masa dominasi BTC yang turun di tahun-tahun tersebut, LINK sempat naik hingga 10x lipat, dari $2 (Rp33.106) ke lebih dari $20 (Rp331.060). Fungsi vitalnya dalam menghubungkan data dunia nyata dengan blockchain menjadikannya altcoin tangguh yang terus dipantau para whale.

Dogecoin (DOGE) adalah aset yang sering melonjak saat pasar mulai euforia dan dana mulai tersebar ke meme coin. Dukungan dari Elon Musk dan komunitasnya membuat DOGE banyak diperhatikan ketika likuiditas berlebih mengalir ke altcoin.
Pada 2021, DOGE naik dari $0.01 (Rp165) ke $0.72 (Rp11.918) saat dominasi Bitcoin anjlok dan media sosial dibanjiri sentimen positif. Lonjakan ini membuat DOGE ramai dibicarakan dan menjadi contoh bahwa bukan hanya teknologi, tapi juga komunitas dan sentimen yang berperan dalam mendorong harga crypto.
Meskipun tidak menjamin performa di masa depan, memahami metrik penting seperti dominasi BTC dan memantau pergerakan altcoin bisa membantu investor membuat keputusan lebih bijak. Altcoin-altcoin ini bukan hanya hype, tapi punya rekam jejak kuat dan komunitas besar yang mendukung reli harga mereka.
Baca Juga: BTC & ETH Bangkit Usai “Wipeout Terbesar Sehari dalam Sejarah Kripto”: Ini Alasannya!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.