Analisis Pasar Crypto Hari Ini 14 Oktober 2025: Setelah Crash $19 Miliar, Pasar Mulai Pulih

Di-update
October 14, 2025

Jakarta, Pintu News – Pasar crypto kembali bergejolak setelah kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump terhadap impor dari Tiongkok memicu kepanikan global. Dalam satu hari, lebih dari $19 miliar (Rp315 triliun) posisi leverage terlikuidasi, menjadikannya salah satu crash terbesar dalam sejarah aset digital.

Peristiwa ini bukan hanya menekan harga Bitcoin (BTC) hingga ke level Rp331 juta, tetapi juga membuka kembali perdebatan lama tentang transparansi antara bursa terpusat (CEX) dan sistem DeFi yang sepenuhnya on-chain. Berikut analisis pasar crypto hari ini per 14 Oktober 2025 menurut BeInCrypto!

Dampak Trump Tariff dan Efek Domino di Pasar Crypto

Pasar crypto mengalami salah satu guncangan terbesar sepanjang sejarah pada Jumat, 11 Oktober 2025, setelah nilai lebih dari $19 miliar (Rp315 triliun) posisi leverage terhapus hanya dalam satu hari.

Peristiwa ini membuat lebih dari 1,6 juta trader di seluruh dunia mengalami likuidasi massal di berbagai bursa. Banyak analis menyebut peristiwa ini sebagai “Black Friday of Crypto,” yang memicu perdebatan serius tentang transparansi antara bursa terpusat (CEX) dan sistem keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Kejadian ini dipicu oleh kebijakan ekonomi mengejutkan dari Presiden Donald Trump yang mengenakan tarif 100% pada barang impor asal Tiongkok, mendorong panic sell di pasar global. Hasilnya, harga Bitcoin (BTC) sempat anjlok hingga Rp331 juta dalam waktu singkat, dengan kapitalisasi pasar kripto terkoreksi hingga Rp6.300 triliun.

CEX vs DeFi: Siapa yang Lebih Transparan?

Jeff, salah satu pendiri Hyperliquid, bursa derivatif berbasis blockchain, menyebut bahwa peristiwa ini menunjukkan kelemahan mendasar sistem CEX dalam hal keterbukaan data. Ia menegaskan bahwa di platform DeFi, seluruh transaksi—mulai dari order, perdagangan, hingga likuidasi—dapat diaudit secara on-chain oleh siapa pun secara real-time.

Menurut Jeff, beberapa CEX bahkan melaporkan data likuidasi secara tidak akurat, dengan selisih hingga “100 kali lebih kecil” dari kejadian sebenarnya. Ia menekankan bahwa bukti cadangan (proof of reserves) dan pelaporan transparan secara on-chain seharusnya menjadi standar baru untuk industri crypto.

Sebagai langkah lanjutan, Hyperliquid berencana meluncurkan HIP-3 upgrade, yang memungkinkan siapa pun membuat DEX (Decentralized Exchange) untuk perdagangan futures.

Reaksi Bursa dan Dampak di Pasar

Pendiri Backpack Exchange, Armani Ferrante, mengakui bahwa peristiwa ini membuka “cacat serius dalam sistem pasar crypto global.” Ia menjelaskan bahwa likuiditas menghilang secara instan, menyebabkan orderbook bursa membeku dalam hitungan detik. Menurutnya, sistem seperti vault protection dan circuit breaker—fitur yang mampu menahan tekanan ekstrem—harus segera diadopsi untuk menghindari efek domino di masa depan.

Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (14/10/25)

Sementara itu, Haseeb Qureshi dari Ethena Labs menegaskan bahwa stablecoin mereka, USDe, tidak mengalami depeg seperti yang dirumorkan. Ia menjelaskan bahwa “flash crash” di Binance hanya disebabkan oleh gangguan oracle dan API, bukan kegagalan sistem.

Di sisi lain, eksekutif OKX, Star, menilai Ethena menunjukkan transparansi yang patut dicontoh, tetapi mengingatkan bahwa USDe “lebih mirip hedge fund tokenized” dibanding stablecoin 1:1 seperti Tether (USDT) atau USD Coin (USDC).

Binance Disorot, DeFi Jadi Pilihan Investor

Sejumlah pengguna menuduh Binance sempat menahan penarikan dana saat pasar ambruk. Co-founder Binance, He Yi, membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa sistem mereka tetap stabil dengan keterlambatan minor. Ia juga mengonfirmasi adanya kompensasi lebih dari $280 juta (Rp4,64 triliun) kepada pengguna terdampak, yang kemudian dikonfirmasi oleh laporan BeInCrypto.

Namun, analis pasar bernama Kyle menilai bahwa fokus kini telah bergeser. Menurutnya, bukan lagi soal “CEX vs DEX”, melainkan persaingan antar-bursa besar seperti Binance, Bybit, dan OKX. Data DefiLlama mencatat, sepanjang 2025, DEX derivatif seperti Hyperliquid dan Aster telah memproses volume perdagangan lebih dari $2,6 triliun (Rp43.092 triliun).

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8