10 Saham Luar Negeri yang Lagi Murah & Stabil di 2025 — Cocok Buat Investasi Jangka Panjang!

Jakarta, Pintu News – Di tengah kondisi pasar global yang penuh ketidakpastian, banyak investor mencari saham luar negeri yang sudah terbukti kuat namun sedang berada di harga murah. Saham-saham seperti ini dikenal sebagai undervalued wide-moat stocks — perusahaan besar yang memiliki keunggulan kompetitif tinggi dan dinilai sedang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya.

Menurut laporan Morningstar Wide Moat Focus Index per 26 September 2025, berikut 10 saham luar negeri yang dianggap paling murah namun tetap berkualitas untuk investasi jangka panjang. Dan tenang, ini bukan saham receh, semuanya adalah perusahaan besar dengan rekam jejak kuat!

1. Constellation Brands (STZ)

Produsen bir dan minuman keras asal AS ini, yang terkenal dengan merek Corona dan Modelo, diperdagangkan 41% di bawah estimasi nilai wajarnya menurut Morningstar. STZ tetap menunjukkan pertumbuhan stabil dan marjin keuntungan tinggi.

Konsistensi merek dan distribusi globalnya memberikan “moat” alias parit ekonomi yang lebar. Cocok buat kamu yang ingin eksposur di sektor konsumsi defensif.

Baca Juga: Potensi Harga Shiba Inu Jika Setengah Pasokannya Dibakar: SHIB Berpeluang Melonjak?

2. Adobe (ADBE)

Raksasa software kreatif seperti Photoshop dan Premiere ini dinilai 34% undervalued. Meski saham teknologi sering fluktuatif, Adobe punya model bisnis berbasis langganan (recurring revenue) yang stabil.

Dengan kehadiran kuat di industri kreatif dan produktivitas, Adobe tetap jadi pilihan solid di sektor teknologi global.

3. Nike (NKE)

Brand olahraga global ini masih jadi favorit investor, apalagi saat sedang diskon. Saat ini, Nike diperdagangkan sekitar 33% di bawah nilai wajarnya, meski tetap mencetak laba yang solid.

Nike memiliki kekuatan merek yang luar biasa dan kemampuan penetrasi pasar yang luas, termasuk di Asia.

4. Bristol-Myers Squibb (BMY)

Perusahaan farmasi ini dikenal dengan portofolio obat onkologi dan imunologi yang kuat. Diperdagangkan 32% lebih murah dari nilai wajarnya, BMY punya fundamental bagus dan pipeline produk yang menjanjikan.

Kesehatan tetap jadi sektor defensif yang diminati, apalagi di tengah risiko makro global.

5. Kenvue (KVUE)

Kenvue, spin-off dari Johnson & Johnson, merupakan perusahaan consumer health dengan produk rumah tangga seperti Tylenol dan Listerine. Sahamnya dinilai 31% undervalued oleh Morningstar.

Dengan permintaan stabil dan margin kuat, Kenvue menarik untuk jangka panjang meski tergolong pemain baru di bursa.

6. Brown-Forman (BF.B)

Pemilik merek ikonik seperti Jack Daniel’s dan Woodford Reserve ini juga masuk daftar saham murah yang berkualitas. Saat ini sahamnya diperdagangkan 30% di bawah nilai wajarnya.

Perusahaan ini punya warisan panjang dan distribusi global, menjadikannya andalan sektor minuman beralkohol premium.

7. Danaher Corp (DHR)

Danaher adalah konglomerat teknologi dan life sciences yang terkenal dengan akuisisi strategis. Saham DHR saat ini undervalued sekitar 29% dan menawarkan pertumbuhan jangka panjang yang sehat.

Moat-nya berasal dari diversifikasi bisnis dan fokus pada inovasi teknologi di sektor medis dan industri.

8. MarketAxess (MKTX)

Perusahaan ini menjalankan platform perdagangan obligasi elektronik dan dipandang sebagai pemimpin di segmennya. MKTX undervalued sekitar 29% dan tetap mencetak pendapatan tinggi dari komisi transaksi.

Infrastruktur pasar seperti ini punya potensi besar seiring meningkatnya volume transaksi digital.

9. Merck & Co. (MRK)

Merck adalah raksasa farmasi dengan obat andalan seperti Keytruda. Saham MRK saat ini dianggap undervalued hingga 28% dan terus menunjukkan pertumbuhan penjualan di bidang onkologi dan vaksin.

Dengan pipeline kuat dan daya saing global, Merck adalah pilihan defensif berkualitas.

10. TransUnion (TRU)

TransUnion, salah satu dari tiga biro kredit utama di AS, juga termasuk dalam daftar saham murah Morningstar. TRU dinilai 29% undervalued dan tetap relevan di tengah transformasi digital sektor keuangan.

Sebagai penyedia data dan analitik, TransUnion berperan besar dalam ekosistem keuangan modern.

Gimana Cara Beli Saham Luar Negeri Ini?

Langkah pertama adalah memilih platform atau aplikasi investasi yang memungkinkan kamu membeli saham luar negeri, khususnya pasar saham AS (NASDAQ). Salah satu opsi terbaik di Indonesia adalah menggunakan aplikasi yang menyediakan saham berbasis aset digital seperti XStocks di Pintu.

Di aplikasi Pintu, kamu bisa membeli saham NVIDIA dalam bentuk NVDAX, yaitu token saham berbasis aset digital yang mereplikasi harga saham NVIDIA secara real-time. Kelebihannya, kamu bisa beli mulai dari jumlah kecil tanpa harus beli 1 lot (minimal 1 lembar saham full) seperti di bursa saham tradisional.

Kesimpulan

Jika kamu sedang mencari saham luar negeri yang harganya sedang diskon tapi tetap punya kualitas tinggi, 10 saham ini bisa jadi titik awal yang bagus. Ingat, strategi “wide moat + undervalued” telah terbukti menghasilkan return yang baik dalam jangka panjang. Dengan akses yang semakin mudah melalui platform seperti XSTOCKS, kamu gak perlu tunggu jadi investor besar untuk mulai beli saham global.

Referensi:

• Susan Dziubinski / Morningstar. 10 Cheap Wide-Moat Stocks for 2025