Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Lonjakan harga saham Nvidia baru-baru ini ramai diperbincangkan di kalangan analis pasar, pelaku industri teknologi, hingga komunitas crypto global. Dengan valuasi yang kini mendekati US$5 triliun atau sekitar Rp81.309 triliun, perusahaan chip grafis asal Amerika Serikat ini tidak hanya mencuri perhatian di Wall Street, tapi juga menjadi salah satu indikator penting bagi perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan cryptocurrency.
Berdasarkan data dan analisis terbaru, pencapaian ini menjadi momentum strategis dalam mengukur arah pertumbuhan sektor teknologi global di tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan laporan dari Cryptopolitan, saham Nvidia (NVDAX) mengalami lonjakan sebesar 5% pada hari Selasa (29 Oktober 2025), yang membawa valuasi perusahaan ini mendekati angka fantastis US$5 triliun, atau sekitar Rp81.309 triliun (dengan kurs Rp16.618 per dolar AS).
Kenaikan ini terjadi setelah pengumuman berbagai kolaborasi, investasi strategis, dan peluncuran produk baru dalam acara GPU Technology Conference (GTC) yang digelar oleh Nvidia. Ini menjadi pencapaian besar setelah sebelumnya Nvidia menjadi perusahaan pertama yang melewati valuasi US$4 triliun pada Juli 2025.
Baca Juga: 3 Crypto Teratas yang Lagi Trending dan Curi Perhatian Investor di Akhir 2025!
CEO Nvidia, Jensen Huang, dalam pidatonya memproyeksikan bahwa perusahaan akan meraih pendapatan sekitar US$500 miliar (Rp8.309 triliun) pada tahun 2026, sebagian besar berasal dari chip generasi terbaru mereka, Blackwell, dan platform komputasi Rubin.
Menurut Huang, chip Blackwell yang saat ini sudah diproduksi massal bersama Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), akan menjadi tulang punggung dalam revolusi AI dan superkomputer di masa depan. Chip ini diklaim sangat efisien untuk menjalankan beban kerja AI skala besar dan mendukung pengembangan sistem crypto mining serta infrastruktur blockchain yang kompleks.
Nvidia juga mengumumkan berbagai kerja sama besar. Di antaranya, pengembangan kendaraan otonom bersama Uber, penjualan 1.000 GPU ke Eli Lilly, dan pengembangan teknologi 6G dengan Nokia, Cisco, dan T-Mobile.
Menurut data dari GTC 2025, Nvidia akan membantu membangun tujuh superkomputer baru bersama Departemen Energi AS, termasuk satu sistem dengan 10.000 GPU Blackwell. Selain itu, Nvidia juga bekerja sama dengan Palantir dan Oracle untuk solusi keamanan nasional, yang ikut diperhatikan oleh komunitas cryptocurrency sebagai metrik penting dalam pengembangan ekosistem blockchain yang aman.
Dalam enam bulan terakhir, Nvidia telah melakukan beberapa langkah strategis, termasuk investasi senilai US$5 miliar (Rp83,09 triliun) ke Intel dan komitmen investasi hingga US$100 miliar (Rp1.661 triliun) ke OpenAI.
Langkah ini mendapat sorotan karena memperkuat dominasi Nvidia di sektor AI dan komputasi awan, yang juga berdampak langsung terhadap tren cryptocurrency. Infrastruktur AI yang kuat dipercaya akan mempercepat adopsi crypto dalam berbagai sektor industri, termasuk tokenized stocks seperti yang diperdagangkan di platform Pintu X Stocks.
Dalam sesi tanya jawab, Jensen Huang mengungkap bahwa AS sedang dalam pembicaraan dengan China untuk memungkinkan penjualan chip Nvidia di pasar Tiongkok. Huang memperingatkan bahwa kehilangan pasar China dapat merugikan Amerika lebih besar ketimbang China sendiri.
Menurut Huang, mengakses komunitas pengembang AI di China adalah kunci untuk mempertahankan dominasi teknologi Amerika. Hal ini juga relevan dengan komunitas crypto global, karena banyak altcoin tangguh dan proyek blockchain besar berasal dari kawasan Asia, yang saat ini banyak diperhatikan oleh para investor dan whale.
Dalam sesi tanya jawab, Jensen Huang mengungkap bahwa AS sedang dalam pembicaraan dengan China untuk memungkinkan penjualan chip Nvidia di pasar Tiongkok. Huang memperingatkan bahwa kehilangan pasar China dapat merugikan Amerika lebih besar ketimbang China sendiri.
Menurut Huang, mengakses komunitas pengembang AI di China adalah kunci untuk mempertahankan dominasi teknologi Amerika. Hal ini juga relevan dengan komunitas crypto global, karena banyak altcoin tangguh dan proyek blockchain besar berasal dari kawasan Asia, yang saat ini banyak diperhatikan oleh para investor dan whale.
Baca Juga: Bitcoin (BTC) Tembus $115.000, Fear & Greed Index Kembali Netral!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.