Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Penelitian terbaru dari Google Quantum AI sukses mencuri perhatian dunia teknologi dan crypto. Mereka memperkenalkan konsep lama yang diperbarui: “Quantum Money”, yakni uang digital yang tidak dapat dipalsukan karena dilindungi oleh hukum fisika kuantum. Jika berhasil, teknologi ini bisa menggantikan blockchain, fondasi utama dari cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Berikut 7 poin penting dari riset ini yang lagi ramai diperbincangkan dan mendapatkan perhatian luas dari komunitas crypto global:
Penelitian Google bersama University of Texas dan Czech Academy of Sciences mengusulkan sistem baru bernama “Anonymous Quantum Tokens”.
Menurut peneliti Dar Gilboa dari Google Quantum AI, uang digital ini tidak disimpan di buku besar seperti blockchain, tapi berbentuk objek kuantum unik. Sumber: Decrypt, 2025.
Artinya, transaksi tidak lagi butuh sistem verifikasi global seperti Bitcoin (BTC), melainkan cukup berdasarkan properti fisik token itu sendiri. Ini menjadikannya lebih efisien dan hemat energi.
Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale

Quantum money menggunakan prinsip fisika bernama no-cloning theorem, yang menyatakan bahwa tidak mungkin membuat salinan sempurna dari keadaan kuantum yang tidak diketahui.
Berbeda dengan data digital yang bisa disalin tanpa batas, token kuantum hanya bisa dibuat dan dimiliki satu kali. Ini dipantau sebagai terobosan dalam keamanan digital.
Gilboa menjelaskan, “Kalau kamu punya uang Rp16.719 (setara $1) dalam bentuk kuantum, mustahil untuk menggandakan uang itu.”
Beberapa ahli memperingatkan bahwa crypto lawas seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), yang memakai sistem kriptografi ECDSA, tidak siap menghadapi ancaman kuantum.
Menurut laporan Mysten Labs (2025), blockchain seperti Solana (SOL) dan Near (NEAR) lebih tangguh terhadap serangan kuantum karena memakai skema EdDSA.
Dengan kata lain, jika komputer kuantum cukup maju, kunci keamanan miliaran aset crypto bisa mendapat sosoran.

Walaupun menjanjikan, quantum money dari Google tetap bergantung pada pihak sentral seperti bank untuk menerbitkan token. Menurut Gilboa, sistem ini tidak berusaha menyaingi crypto sepenuhnya karena tidak memiliki aspek desentralisasi yang dimiliki Bitcoin (BTC) atau altcoin lainnya.
Namun, teknologi kuantum ini memiliki mekanisme unik untuk mencegah penerbit menyalahgunakan kekuasaannya, salah satunya lewat “swap test” yang bisa digunakan pengguna.
Blockchain diciptakan untuk mencegah “double spending” tanpa otoritas pusat. Quantum money menawarkan solusi yang lebih langsung.
Karena token kuantum tidak bisa disalin atau dipakai dua kali, transaksi lebih mudah diverifikasi tanpa perlu ledger publik.
Ini membuat proses jauh lebih ringan dibandingkan sistem crypto proof-of-work yang membutuhkan energi besar.
Menurut Gilboa, sistem quantum money masih sepenuhnya teoretis. Untuk bisa digunakan, dibutuhkan komputer kuantum skala besar yang stabil, serta infrastruktur komunikasi kuantum yang belum tersedia saat ini.
Namun, para peneliti tetap menilai potensi teknologi ini sangat tinggi. Jika berhasil, bisa melonjakkan minat baru di luar blockchain dan cryptocurrency konvensional.
Quantum money memperlihatkan bahwa blockchain bukan satu-satunya solusi untuk digitalisasi keuangan.
Menurut Gilboa, “Ini adalah alat gila yang bisa dipakai untuk hal-hal luar biasa. Risiko tinggi, tapi reward-nya juga tinggi.”
Konsep ini pun mendapatkan perhatian besar dari kalangan ilmuwan dan komunitas crypto karena memperluas horizon inovasi teknologi keuangan digital.
Quantum money bukan pesaing langsung crypto seperti Bitcoin (BTC), melainkan alternatif yang sangat berbeda. Jika terbukti layak, ia bisa menggantikan peran blockchain dalam hal keamanan dan otentikasi, namun tetap dengan kepercayaan pada otoritas pusat.
Untuk saat ini, blockchain dan crypto masih menjadi sistem utama yang dipilih dan banyak diperhatikan, tapi masa depan bisa saja berpindah ke ranah fisika kuantum.
Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.