Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Pernyataan kontroversial Changpeng Zhao (CZ), pendiri Binance, mengenai penahanan mantan karyawan Binance, Tigran Gambaryan, di Nigeria telah menimbulkan gelombang kemarahan di kalangan warga Nigeria dan influencer Web3. CZ menyebut penahanan Gambaryan sebagai “penculikan”, yang memicu tuntutan permintaan maaf dari berbagai pihak.
Artikel ini akan mengulas beberapa alasan mengapa klaim tersebut sangat kontroversial dan mendapatkan perhatian besar dari komunitas cryptocurrency, khususnya di Nigeria.

Pernyataan Changpeng Zhao yang menyebutkan bahwa Nigeria telah “menculik” Tigran Gambaryan menimbulkan reaksi keras dari banyak pihak di Nigeria, baik dari pemerintah maupun masyarakat umum. Gambaryan ditahan oleh pihak berwenang Nigeria selama sekitar delapan bulan sebelum akhirnya dibebaskan pada Oktober 2024.
Penahanan ini terjadi di tengah ketegangan antara pemerintah Nigeria dan Binance terkait berbagai tuduhan terhadap platform cryptocurrency besar ini. Banyak pihak di Nigeria, termasuk pemimpin Web3, menilai bahwa pernyataan CZ menunjukkan ketidakpedulian terhadap sistem hukum negara mereka, yang mereka anggap telah melaksanakan proses hukum dengan benar.
Menurut data dari Bitcoin.com News, ketegangan antara Binance dan Nigeria berawal dari masalah regulasi dan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu terhadap Binance. Meski begitu, banyak masyarakat Nigeria yang menyatakan bahwa meskipun Gambaryan dibebaskan, pernyataan CZ tetap tidak menghargai hukum dan prosedur yang berlaku di negara tersebut.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Menurut Analis November Bisa Jadi Bulan Paling Bullish Bagi XRP (XRP)

Beberapa tokoh terkemuka dalam komunitas Web3 menyatakan kekecewaannya terhadap CZ, dengan beberapa di antaranya mendesak agar CEO Binance tersebut meminta maaf secara publik. Sunusi Danjuma Ali, seorang aktivis Web3 asal Nigeria, menyarankan CZ untuk lebih menghormati sistem hukum yang ada di Nigeria, sebagaimana yang diterapkan oleh negara-negara lain. “Seperti halnya Amerika Serikat yang menegakkan aturan hukum dengan mendirikan Binance-US, Nigeria juga memiliki hak untuk menegakkan hukum di wilayahnya,” tulis Ali dalam cuitannya di platform X.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa meskipun Binance memiliki basis pengguna yang besar di Nigeria, banyak influencer Web3 di negara ini merasa bahwa Binance harus lebih patuh terhadap regulasi lokal, tanpa menciptakan masalah baru. Hal ini juga memperlihatkan pentingnya hubungan yang baik antara industri cryptocurrency dan pemerintah negara-negara tempat platform tersebut beroperasi.

Setelah komentar CZ, beberapa pengguna Binance di Nigeria mulai mempertimbangkan untuk melakukan boikot terhadap platform tersebut. Mereka merasa kecewa dengan tindakan Binance yang seolah-olah meremehkan hukum yang berlaku di Nigeria. Tidak hanya itu, beberapa pengguna bahkan mempertanyakan loyalitas mereka terhadap token Binance Coin (BNB) setelah pernyataan yang menyinggung ini.
Sebagian besar pengguna Binance di Nigeria merasa bahwa pernyataan CZ menunjukkan ketidakhormatan terhadap negara mereka, yang menurut mereka sangat mendukung inovasi dan industri cryptocurrency di Afrika. Perusahaan cryptocurrency terbesar di dunia ini, meskipun belum terlisensi oleh regulator Nigeria, tetap memiliki pengguna aktif yang sangat besar di negara tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 40% pengguna Binance di Nigeria terlibat dalam perdagangan cryptocurrency, dengan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sebagai pilihan utama.

Pemerintah Nigeria, melalui Presiden Bola Ahmed Tinubu, langsung menanggapi pernyataan Donald Trump yang memicu ketegangan terkait perlindungan terhadap umat Kristiani di Nigeria. Pernyataan Trump yang menuduh Nigeria gagal melindungi komunitas Kristiani memicu reaksi keras dari pejabat Nigeria yang menekankan bahwa negara mereka berusaha keras untuk menangani ancaman dari kelompok ekstremis seperti Boko Haram. Namun, mereka juga menekankan bahwa serangan tidak hanya menimpa umat Kristiani, tetapi juga umat Muslim.
Meski ketegangan diplomatik antara AS dan Nigeria terus berlanjut, pengaruhnya terhadap komunitas Web3 di Nigeria semakin nyata. Beberapa organisasi blockchain lokal memperingatkan bahwa pernyataan yang tidak bertanggung jawab bisa merugikan ekosistem Web3 yang sedang berkembang di negara tersebut. Hal ini menunjukkan pentingnya diplomasi yang hati-hati dalam dunia cryptocurrency yang semakin global.

Pernyataan kontroversial ini tidak hanya mempengaruhi hubungan Binance dengan pemerintah Nigeria, tetapi juga mempengaruhi reputasi Binance di seluruh dunia. Sebagai salah satu platform cryptocurrency terbesar, setiap kontroversi yang melibatkan Binance dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap Binance Coin (BNB) dan masa depan platform itu sendiri. Banyak pengamat industri mengingatkan bahwa Binance harus lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan negara-negara yang memiliki kerangka hukum yang ketat.
Selain itu, jika ketegangan ini tidak diselesaikan dengan baik, Binance dapat kehilangan kepercayaan pengguna di negara berkembang seperti Nigeria, yang merupakan pasar kripto terbesar di Afrika. Cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tetap menjadi pilihan utama bagi banyak trader, namun masalah reputasi ini bisa membuat banyak orang mencari alternatif lain.
Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.