Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Raksasa fintech Robinhood (HOODX) telah mengumumkan rencana tiga tahap untuk menjadikan saham yang telah ditokenisasi bisa digunakan secara permissionless (tanpa izin terpusat) oleh pengguna aplikasi DeFi, dengan memanfaatkan Arbitrum Stylus guna memastikan kompatibilitas.
Pada tahap akhir, token saham ini akan sepenuhnya bersifat permissionless, memungkinkan pengguna untuk memanfaatkannya di berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Kepala Strategi di Offchain Labs, AJ Warner, menyampaikan bahwa Robinhood sedang membangun fondasi untuk mentransformasikan sistem keuangan tradisional menjadi ekosistem yang terbuka dan permissionless.
Ia juga menyebutkan bahwa peluncuran awal penawaran tokenisasi saham melalui aplikasi broker Robinhood di kawasan Eropa merupakan langkah pertama dari rencana tiga tahap tersebut. Penawaran ini mencakup sekitar 800 saham perusahaan publik dan ke depannya akan mencakup juga saham dari perusahaan swasta (private equity).

Baca juga: Pendapatan NVIDIA Q3: Dampaknya Terhadap Industri Teknologi, AI, dan Crypto!
Dilansir dari Pintu Market, harga saham Robinhood tertokenisasi dari xStock tengah mengalami kenaikan 8,55%, dan di perdagangkan di sekitar Rp2.076.520 dalam waktu 24 jam. Berdasarkan chart yang ada, HOODX sempat menyentuh titik terendahnya di Rp1.890.018 dan titik tertingginya di Rp2.081.018.
Saat penulisan, market cap Robinhood mencapai Rp41,86 miliar dengan volume perdagangan harian yang berada di sekitar Rp264,41 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Selain saham Nvidia, di aplikasi Pintu juga terdapat beberapa saham AS populer lainnya seperti Tesla (TSLAX), Apple (AAPLX), dan Google (GOOGLX).
Chief Strategy Officer Offchain Labs itu menambahkan bahwa pada tahap akhir dari rencana Robinhood, pengguna akan dapat menarik aset permissionless mereka ke dompet eksternal dan menggunakannya di berbagai aplikasi DeFi.
Saat ini, di tahap pertama, pengguna di Uni Eropa sudah dapat membeli saham yang telah ditokenisasi melalui aplikasi Robinhood, namun belum bisa mentransfernya ke luar aplikasi. Token-token tersebut masih terbatas hanya untuk penggunaan dalam aplikasi Robinhood dan belum dapat diakses melalui protokol atau platform lain.
AJ Warner menjelaskan bahwa fase kedua dalam rencana Robinhood berfokus pada pembangunan infrastruktur. Robinhood akan memanfaatkan Bitstamp—platform yang mereka akuisisi senilai $200 juta pada bulan Juni—untuk mendukung perdagangan token saham yang berlangsung 24 jam sehari, mengikuti model pasar kripto yang terus aktif dan melepaskan diri dari batasan jam perdagangan tradisional.
Namun, menurut Warner, fase ketiga akan menjadi perubahan paling besar dalam keseluruhan rencana. Pada tahap ini, pengguna dan protokol DeFi akan dapat menggunakan token permissionless secara bebas.
Misalnya, seseorang bisa membeli saham Apple versi token di Robinhood, menariknya ke dompet pribadi, lalu menggunakannya sebagai jaminan di aplikasi pinjaman DeFi seperti Aave (AAVE).
Warner juga menekankan bahwa hal ini akan menjadi perubahan besar dalam cara investor ritel berinteraksi dengan aset saham. Ia menyatakan bahwa saham yang telah ditokenisasi akan menjadi komponen yang dapat diprogram dalam sistem keuangan global yang terbuka, bukan lagi aset yang terkunci dalam platform broker seperti Robinhood atau harus melalui lembaga kliring. Ia menggambarkan fase ketiga ini sebagai strategi jangka panjang.
Baca juga: Bitcoin dan Ethereum Masih Anjlok, 5 Altcoin Ini Meroket hingga 100% Hari Ini (20/11/25)

AJ Warner mengakui bahwa kompatibilitas merupakan salah satu hambatan terbesar dalam upaya menjadikan saham yang ditokenisasi bersifat permissionless. Ia menjelaskan bahwa infrastruktur keuangan seperti sistem pencatatan (ledger) dan mesin perdagangan milik Robinhood dibangun menggunakan bahasa pemrograman seperti C++ dan Rust, yang tidak berjalan secara native di jaringan Ethereum (ETH).
Sementara itu, smart contract di Ethereum ditulis menggunakan Solidity, dan menulis ulang sistem-sistem tersebut dalam Solidity dinilai berisiko tinggi dan memakan waktu.
Sebagai solusi, Warner menyebut bahwa Offchain Labs telah mengembangkan Arbitrum Stylus, yang memungkinkan pengembang menulis smart contract menggunakan bahasa pemrograman konvensional seperti C++, Python, dan Rust, namun tetap kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
Arbitrum (ARB) juga menambahkan bahwa dukungan alat pengembangan (tooling) untuk Rust sudah sangat matang, dan pengguna dapat mencoba CLI dan SDK melalui panduan “quickstart” yang disediakan.
Menurut Arbitrum, kontrak Solidity dan Stylus dapat berinteroperasi sepenuhnya. Artinya, program yang ditulis dalam Rust bisa dipanggil dari Solidity, dan sebaliknya—berkat kehadiran virtual machine WASM kedua yang setara dengan EVM.
Selain itu, kontrak Stylus menawarkan eksekusi yang lebih cepat dan biaya gas yang lebih rendah, khususnya untuk operasi yang intensif terhadap memori dan komputasi, berkat efisiensi program WASM.
Arbitrum menjelaskan bahwa Stylus merupakan peningkatan dari teknologi Nitro (ArbOS 32), yang menjadi fondasi jaringan Arbitrum One, Arbitrum Nova, dan Arbitrum Chains. Peningkatan ini menambahkan mesin virtual kedua yang setara dengan EVM, memungkinkan kontrak dijalankan seolah-olah berada di jaringan Ethereum. Pendekatan ini disebut sebagai multiVM, karena bersifat sepenuhnya tambahan dan tidak menggantikan.
Lebih lanjut, Arbitrum menyatakan bahwa membangun kembali aplikasi yang sudah ada menggunakan Stylus dapat membuka peluang untuk optimalisasi dan inovasi—membuat dApp menjadi lebih cepat, murah, dan aman. Stylus juga dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam proyek Solidity yang sudah ada, baik untuk mengoptimalkan bagian-bagian tertentu melalui kontrak Stylus, atau membangun seluruh dApp dari awal dengan Stylus.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.