3 Crypto DePIN Melonjak Usai Gangguan Cloudflare: Apakah Kenaikan ini akan Berlanjut?

Jakarta, Pintu News – Ketika Cloudflare mengalami gangguan, sebagian besar wilayah internet juga ikut terdampak. Kejadian ini menjadi pengingat yang jelas tentang betapa rentannya sistem web yang terpusat.

Sebaliknya, proyek-proyek Decentralized Physical Infrastructure Network (DePIN) yang beroperasi melalui node-node terdesentralisasi menawarkan redundansi yang lebih baik dan tetap stabil selama gangguan tersebut.

Perbedaan inilah yang turut mendorong lonjakan harga pada tiga aset kripto DePIN selama terjadinya gangguan. Namun kini, setelah layanan Cloudflare kembali normal, muncul pertanyaan: apakah token-token ini masih bisa terus naik?

Theta Fuel (TFUEL)

TFUEL, token asli yang mendukung ekosistem DePIN milik Theta Fuel, termasuk salah satu aset kripto yang mengalami lonjakan harga setelah gangguan layanan Cloudflare.

Baca juga: Bitcoin dan Ethereum Masih Anjlok, 5 Altcoin Ini Meroket hingga 100% Hari Ini (20/11/25)

Dalam 24 jam terakhir (19/11), harga TFUEL melonjak sekitar 20%, mendorong altcoin ini mencapai level tertinggi bulanan yang baru. Berdasarkan grafik harian, pencapaian ini terjadi tak lama setelah indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) membentuk pola bullish crossover.

Waktunya menunjukkan bahwa gangguan pada Cloudflare memperkuat sentimen positif pasar, yang mendorong permintaan tambahan terhadap token ini.

Jika diamati lebih lanjut dari grafik, lonjakan momentum ini memungkinkan TFUEL menembus garis tren atas dari pola falling channel yang sebelumnya membatasi pergerakannya. Breakout ini menandakan potensi pembalikan arah tren dan membuka peluang untuk kenaikan lanjutan.

Jika momentum ini terus berlanjut, TFUEL berpotensi menembus resistensi terdekat di level $0.026. Jika berhasil melewati level ini, TFUEL bisa melanjutkan reli menuju target berikutnya di $0.031. Namun, prospek kenaikan ini sangat bergantung pada permintaan yang tetap kuat. Jika tekanan jual meningkat, ada kemungkinan breakout tersebut gagal bertahan.

Dalam skenario tersebut, harga TFUEL bisa terkoreksi dan turun kembali ke kisaran $0.020.

GRASS

GRASS (GRASS), token asli dari platform berbagi jaringan terdesentralisasi, menjadi salah satu aset kripto yang diuntungkan akibat gangguan pada layanan Cloudflare.

Per 19 November, GRASS diperdagangkan di harga $0,35, mencatatkan kenaikan sebesar 16,60% dalam 24 jam terakhir. Pada grafik harian, GRASS sebelumnya terjebak dalam pola segitiga menurun (descending triangle).

Namun kini, token ini berhasil menembus garis tren atas dari pola tersebut, mengindikasikan potensi perubahan arah pasar. Breakout ini juga sejalan dengan peningkatan signifikan pada indikator Money Flow Index (MFI), yang menandakan meningkatnya tekanan beli.

Meskipun breakout ini memberi sinyal positif, indikator Supertrend masih menunjukkan tren bearish, ditandai dengan garis merah yang berada di atas harga saat ini. Artinya, GRASS kemungkinan masih akan menghadapi level resistensi yang cukup kuat sebelum reli yang berkelanjutan bisa terjadi.

Jika pihak pembeli (bulls) berhasil menembus resistensi tersebut dan mempertahankan volume transaksi yang besar, harga GRASS berpotensi naik menuju $0,64.

Namun, jika tekanan jual kembali muncul atau breakout ini tidak berhasil dipertahankan, harga GRASS bisa terkoreksi kembali ke sekitar $0,18, yang merupakan area support berikutnya.

Baca juga: Kraken Segera Melantai di Bursa, Dokumen IPO Resmi Masuk ke SEC!

Iagon (IAG)

Token DePIN ketiga yang mengalami lonjakan harga setelah gangguan Cloudflare adalah Iagon (IAG). Sejak insiden tersebut, harga IAG telah naik sekitar 13%, disertai dengan peningkatan volume perdagangan yang cukup signifikan.

Secara teknikal, IAG saat ini masih bergerak dalam pola segitiga simetris (symmetrical triangle). Menariknya, altcoin ini telah memantul ke atas melewati garis tren bagian atas dari pola tersebut, menunjukkan bahwa pihak pembeli mulai mengambil alih kendali pasar.

Pergerakan ini juga didukung oleh kenaikan indikator Chaikin Money Flow (CMF) ke level 0,10, yang mengindikasikan aliran modal masuk (capital inflow) yang semakin kuat. Jika CMF tetap berada di zona positif dan tekanan beli terus meningkat, harga IAG berpotensi melanjutkan reli menembus batas atas pola segitiga.

Dalam skenario ini, harga kripto tersebut bisa naik menuju $0,13, dan jika momentum berlanjut, kemungkinan besar akan menyentuh $0,15, yang sejajar dengan level resistance sebelumnya.

Namun, proyeksi positif ini sangat bergantung pada keberhasilan breakout dari pola segitiga. Jika terjadi penurunan di bawah garis support, pola ini akan dianggap gagal. Dalam situasi tersebut, harga IAG berpotensi terkoreksi turun kembali ke kisaran $0,082.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• CCN. These 3 DePIN Cryptos Surged After Cloudflare Outage: What Happens Next? Diakses pada 20 November 2025