Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Minggu ini, jaringan Cardano mengalami insiden pemisahan rantai sementara yang dipicu oleh transaksi cacat. Insiden yang terjadi pada 21 November ini berasal dari tangan pengembang yang menggunakan nama samaran Homer J, yang mengaku menggunakan alat kecerdasan buatan dalam prosesnya.
Meskipun tidak ada niat jahat, kejadian ini memicu pertanyaan tentang ketahanan jaringan Cardano. Organisasi Intersect, yang merupakan bagian dari ekosistem Cardano, mengungkapkan bahwa hash yang terlalu besar adalah penyebab masalah ini.
Menurut Intersect, hash yang berukuran besar tersebut lolos dari pemeriksaan validasi awal yang menyebabkan pemisahan rantai. Setelah insiden tersebut, operator kolam staking diminta untuk mengunduh rilis node yang diperbarui. Langkah ini memungkinkan ekosistem untuk menggabungkan kembali dua rantai yang terpisah menjadi satu sejarah kanonik. Charles Hoskinson, pendiri blockchain Cardano, menyatakan bahwa pelaku mungkin akan menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Jual Bitcoin di $90.000: Dari Target $250K ke Bisnis Riil, Ini Alasannya!
Tanggapan teknologi Cardano terhadap insiden ini mendapatkan pujian dari luar komunitasnya. Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana, memuji desain konsensus Cardano dan merespons dengan baik terhadap masalah yang terjadi.
Yakovenko menekankan bahwa menjaga kontinuitas jaringan tanpa bukti kerja sangat sulit dan protokol telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan dalam kondisi stres. Pujian ini menonjol di industri di mana ekosistem rival jarang memberikan pengakuan terhadap arsitektur satu sama lain.
Insiden ini menunjukkan bahwa Cardano mampu menangani kegagalan kasus tepi tanpa gangguan yang luas. Pengembang dan operator Cardano menganggap pengakuan ini sebagai validasi dari kemampuan jaringan untuk bertahan dalam berbagai kondisi. Ke depan, Cardano diharapkan untuk terus meningkatkan keamanan dan efisiensi operasionalnya, memperkuat posisinya sebagai salah satu blockchain terdepan di dunia.
Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
A1: Pemisahan rantai pada jaringan Cardano disebabkan oleh transaksi yang cacat dengan hash yang terlalu besar, yang lolos dari pemeriksaan validasi awal.
A2: Seorang pengembang dengan nama samaran Homer J bertanggung jawab atas insiden tersebut, yang menggunakan alat kecerdasan buatan untuk menciptakan transaksi yang cacat.
A3: Operator kolam staking diminta untuk mengunduh rilis node yang diperbarui untuk menggabungkan kembali dua rantai yang terpisah menjadi satu sejarah kanonik.
A4: Anatoly Yakovenko, pendiri Solana, memuji desain konsensus Cardano dan respons jaringan terhadap insiden, menekankan bahwa protokol berfungsi sesuai harapan dalam kondisi stres.
A5: Charles Hoskinson, pendiri Cardano, menyatakan bahwa pengembang yang bertanggung jawab atas insiden tersebut mungkin akan menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.