7 Dampak Buruk Kepemilikan Ponsel Lebih Lama terhadap Ekonomi AS – Data Terbaru Ungkap Ini!

Di-update
November 24, 2025

Jakarta, Pintu News – Fenomena mempertahankan ponsel lama kini menjadi kebiasaan yang merugikan ekonomi Amerika Serikat. Menurut laporan terbaru dari Cryptopolitan (23 November 2025), semakin banyak warga AS yang memilih untuk tidak mengganti ponsel atau perangkat teknologi mereka secara berkala. Meskipun tampak hemat di permukaan, kebiasaan ini memiliki dampak serius terhadap produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

1. Rata-Rata Kepemilikan Ponsel Naik Menjadi 29 Bulan

Berdasarkan data dari Reviews.org, rata-rata warga Amerika kini menyimpan ponsel selama 29 bulan, meningkat dari 22 bulan pada 2016. Perpanjangan siklus ini berdampak langsung terhadap penurunan permintaan konsumen.

Fenomena ini terlihat dari penurunan penjualan perangkat baru, yang secara tidak langsung menekan pertumbuhan sektor teknologi dan manufaktur. Jumlah konsumen yang memperpanjang usia pakai gadget mereka berdampak sistemik pada ekonomi secara makro.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Jual Bitcoin di $90.000: Dari Target $250K ke Bisnis Riil, Ini Alasannya!

2. Produktivitas Nasional Menurun hingga Ratusan Miliar Dolar

federal reserve v kongres amerika regulasi stablecoin

Menurut laporan Federal Reserve yang dikutip oleh Cryptopolitan, setiap satu tahun keterlambatan dalam pembaruan teknologi menyebabkan produktivitas nasional turun sebesar 0,33%.

Jika diterapkan ke seluruh sektor bisnis, penurunan ini setara dengan kerugian miliaran dolar per tahun. Perusahaan yang menggunakan perangkat lama mengalami penurunan efisiensi kerja dan peningkatan biaya pemeliharaan.

3. Perangkat Usang Menjadi Beban di Tempat Kerja

Cassandra Cummings dari Thomas Instrumentation di New Jersey menyebut bahwa perangkat lama memperlambat jaringan internet karena tidak mendukung kecepatan 1GB. Akibatnya, seluruh sistem harus diturunkan agar tetap kompatibel.

Penggunaan perangkat yang tidak relevan dengan kebutuhan kerja masa kini menciptakan kemacetan operasional dan memperbesar ketergantungan pada sistem yang sudah tidak efisien. Ini menghambat kreativitas dan fleksibilitas di tempat kerja.

4. Pekerja Mengalami Penurunan Moral dan Efisiensi

Jason Kornweiss dari Diversified menyatakan bahwa 24% karyawan bekerja lembur karena keterbatasan teknologi, dan 88% merasa inovasi terhambat. Ini menjadi indikator penting bahwa dampaknya bukan sekadar teknis, tetapi juga psikologis.

Menurut Kornweiss, waktu adalah aset paling berharga pekerja. Ketika perangkat usang menghambat pekerjaan, beban kerja meningkat, sementara kepuasan kerja menurun.

5. Sektor UMKM Terjebak dalam Biaya Pemeliharaan

Najiba Benabess dari Neumann University menegaskan bahwa usaha kecil dan menengah banyak mengalokasikan waktu untuk memperbaiki perangkat lama, sehingga efisiensi bisnis terganggu.

Dalam jangka panjang, kondisi ini mengikis daya saing nasional. Penggunaan perangkat lama yang dianggap menghemat biaya justru berdampak buruk pada keberlangsungan bisnis kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

6. Industri Reparasi dan Jual Ulang Masih Terabaikan

Above view of unrecognizable lawyer using smartphone while photographing contract papers on table

Meski permintaan akan perbaikan perangkat meningkat, industri reparasi dan resale masih kurang diperhatikan. Steven Athwal dari The Big Phone Store mengatakan bahwa ekosistem dukungan untuk perbaikan perangkat masih minim, terutama di AS.

Dengan regulasi dan dukungan yang minim, industri ini gagal berkembang maksimal. Padahal, sektor ini bisa menjadi solusi jangka menengah untuk menyeimbangkan siklus konsumsi teknologi.

7. Kebiasaan Warga Menjadi Tantangan Utama

Banyak warga AS seperti Heather Mitchell di Tucson mengaku enggan membeli ponsel baru karena alasan biaya dan kenyamanan. Ia masih menggunakan Samsung Galaxy A71 berusia enam tahun dan menyatakan belum perlu mengganti.

Faktor keengganan ini, menurut para analis, menjadi penghalang utama dalam percepatan adopsi teknologi baru. Ketika jutaan orang memilih bertahan dengan teknologi lama, ekonomi digital pun tertahan.

Baca Juga: Cardano Diprediksi Keluar dari Top 20 pada 2026, CEO Nansen Sebut ‘Ghost Chain’

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari iniharga Solana hari iniPepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa dampak ekonomi dari penggunaan ponsel lama oleh warga AS?
Menurut Cryptopolitan, penggunaan perangkat lama menyebabkan penurunan produktivitas nasional sebesar 0,33% per tahun, yang setara dengan miliaran dolar dalam kerugian ekonomi.

Berapa lama rata-rata warga Amerika menggunakan ponsel saat ini?
Data dari Reviews.org menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan ponsel meningkat menjadi 29 bulan pada 2025, naik dari 22 bulan pada 2016.

Mengapa perusahaan enggan memperbarui perangkat teknologinya?
Alasan utama adalah biaya. Menurut Cassandra Cummings, banyak perusahaan kecil tidak mampu menanggung biaya pembaruan perangkat, meskipun dampaknya terhadap efisiensi sangat besar.

Bagaimana pengaruh perangkat lama terhadap karyawan?
Jason Kornweiss menyebutkan bahwa 24% karyawan harus bekerja lembur karena keterbatasan perangkat, dan 88% merasa inovasi kerja terganggu akibat teknologi yang usang.

Apakah industri reparasi bisa menjadi solusi?
Ya, namun menurut Steven Athwal, industri reparasi dan jual ulang perangkat masih kurang didukung secara regulasi dan finansial, sehingga belum mampu menjadi solusi yang kuat di Amerika Serikat.

Referensi:

Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8