Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Pembicaraan soal kebijakan moneter global kembali menjadi sorotan setelah laporan bahwa jika The Fed mengakhiri quantitative tightening (QT), pasar aset berisiko — termasuk cryptocurrency dan altcoin — bisa alami reli. Artikel ini membahas bagaimana keputusan moneter di AS bisa berdampak luas pada pasar kripto, serta faktor pendukung dan risiko yang perlu diperhatikan.
QT (quantitative tightening) adalah kebijakan yang dilakukan The Fed untuk menyusutkan neraca asetnya, biasanya dengan menjual obligasi atau membiarkan obligasi jatuh tempo tanpa digantikan — hal ini mengurangi likuiditas global. Menurut laporan, jika The Fed berhenti melakukan QT, likuiditas akan meningkat kembali ke pasar.
Likuiditas yang lebih longgar cenderung mendorong aliran modal ke aset berisiko seperti cryptocurrency dan altcoin — karena investor menjadi lebih siap mengambil risiko dibanding ketika likuiditas ketat. Oleh sebab itu, keputusan mengakhiri QT dianggap sebagai potensi katalis positif untuk pasar kripto.
Baca Juga: 3 Sektor Saham yang Diprediksi Diborong Investor Saat Sektor Teknologi Melemah
Dengan kembalinya likuiditas global, altcoin bisa mendapatkan arus modal baru, terutama dari investor institusional atau “smart money” yang sebelumnya menahan diri. Menurut analisis di BeinCrypto, kombinasi likuiditas yang membaik dan minat terhadap aset berisiko dapat membuat altcoin melesat.
Dalam konteks ini, sebagian altcoin dianggap “altcoin tangguh” yang siap mendapat keuntungan dari rotasi modal — terutama altcoin dengan utilitas nyata atau proyek dengan fundamental kuat yang “dipantau” pasar.
Jika QT dihentikan, yield obligasi dan aset pendapatan tetap mungkin tetap rendah — hal ini membuat aset berisiko seperti saham dan kripto menjadi relatif lebih menarik. Berdasarkan analisis, dalam kondisi yield rendah dan biaya modal murah, investor cenderung mencari return di aset berisiko, sehingga altcoin bisa “diburu” kembali.
Likuiditas murah dan rendahnya imbal hasil dari obligasi bisa mendorong aliran dana ke cryptocurrency, mendukung peluang rally yang layak disebut “menarik perhatian”.

Meski berpeluang naik, altcoin tetap menghadapi risiko dari volatilitas pasar global dan ekspektasi suku bunga. Jika inflasi global kembali melonjak atau kondisi makro memburuk, The Fed bisa mempertimbangkan ulang kebijakan moneter — yang artinya potensi reli bisa dibatalkan.
Selain itu, pasar kripto bisa rentan terhadap koreksi tajam jika antisipasi terhadap akhir QT sudah “tercermin” di harga — artinya banyak ekspektasi sudah dibeli oleh pasar (“priced in”), sehingga realisasi berakhirnya QT tidak memberi dampak besar.
Bagi investor jangka menengah–panjang, berakhirnya QT bisa jadi momentum untuk mengevaluasi ulang portofolio — terutama altcoin yang memiliki utilitas yang jelas dan fundamental proyek yang kuat. Karena likuiditas dan sentimen risiko bisa berubah cepat, metrik penting seperti volume, kapitalisasi pasar, dan adopsi fundamental harus terus dipantau.
Namun, penting diingat bahwa keputusan moneter adalah hanya salah satu dari banyak faktor — regulasi, siklus pasar, dan kondisi makro tetap memainkan peran krusial. Oleh sebab itu, strategi harus fleksibel dan berbasis data.
QT adalah kebijakan penyusutan neraca oleh The Fed — mengakhiri QT dapat menambah likuiditas global, yang bisa mendorong aset berisiko seperti cryptocurrency.
Likuiditas meningkat dan yield rendah membuat investor mencari return di aset berisiko — altcoin dengan fundamental kuat bisa menarik dana baru.
Tidak — karena banyak faktor lain yang mempengaruhi, termasuk inflasi, regulasi, dan kondisi pasar global.
Volatilitas global, ekspektasi suku bunga, dan bahwa efek positif bisa sudah tercermin dalam harga (priced in).
Memantau metrik penting seperti likuiditas, adopsi proyek, dan kondisi makro — serta tidak bergantung hanya pada satu katalis (seperti QT) untuk mengambil keputusan.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.