5 Hal Tentang Bubble Crypto: Mengapa Istilah Ini Ramai Diperbincangkan?

Di-update
December 6, 2025

Jakarta, Pintu News – Fenomena bubble crypto sering menjadi salah satu istilah yang ramai diperbincangkan dalam dunia cryptocurrency, terutama ketika harga aset digital melonjak cepat di luar nilai fundamentalnya.

Menurut penjelasan CoinMarketCap, bubble crypto terjadi saat harga suatu aset diperdagangkan jauh melebihi nilai intrinsiknya. Dalam konteks crypto, istilah ini sering muncul ketika pasar mengalami kenaikan ekstrem, diikuti koreksi tajam karena ekspektasi tidak sebanding dengan utilitas nyata.

1. Apa Itu “Bubble” Menurut CoinMarketCap

Menurut CoinMarketCap, bubble crypto adalah kondisi ketika harga aset naik jauh di atas nilai intrinsiknya karena spekulasi pasar. Fenomena ini dapat terjadi pada berbagai instrumen keuangan, termasuk saham, properti, hingga cryptocurrency. Dalam pasar crypto, bubble crypto sering dikaitkan dengan lonjakan harga yang tidak didorong oleh fundamental teknologi maupun tingkat adopsi.

CoinMarketCap menjelaskan bahwa banyak pengamat menganggap beberapa kenaikan harga crypto sebagai bentuk bubble. Hal ini disebabkan oleh kesenjangan antara nilai pasar dan utilitas nyata aset digital, terutama pada tahap adopsi awal. Kondisi tersebut akhirnya sering memunculkan koreksi harga besar saat sentimen berubah.

Baca Juga: 3 Sektor Saham yang Diprediksi Diborong Investor Saat Sektor Teknologi Melemah

2. Mengapa Pasar Crypto Sering Disebut Mengalami Bubble

bitcoin bubble
Generated by AI

Pada 2018, kekhawatiran tentang bubble crypto mencapai puncaknya ketika kapitalisasi pasar seluruh cryptocurrency melonjak mendekati $800 miliar. Berdasarkan laporan CoinMarketCap, nilai tersebut dianggap sulit dievaluasi karena kesulitan menentukan nilai intrinsik aset digital. Pasar sering bergerak berdasarkan ekspektasi dan spekulasi, sehingga volatilitas meningkat.

Skeptisisme meningkat karena rendahnya tingkat adopsi crypto dalam ekonomi nyata. CoinMarketCap mencontohkan bahwa penggunaan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran masih terbatas, sehingga beberapa pihak melihat harga BTC sebagai refleksi spekulasi, bukan utilitas.

3. Skeptisisme vs Optimisme: Dua Pandangan Tentang Bubble Crypto

Menurut CoinMarketCap, kelompok skeptis percaya bahwa banyak cryptocurrency memiliki nilai fundamental mendekati nol. Pandangan ini berangkat dari asumsi bahwa adopsi teknologi masih rendah dan tidak sebanding dengan valuasi pasar. Kondisi tersebut menjadi dasar banyak analis menyebut crypto sebagai aset spekulatif yang mudah memicu bubble.

Namun, pandangan ini ditolak oleh komunitas crypto yang melihat teknologi blockchain terus berkembang. CoinMarketCap menegaskan bahwa pertumbuhan sektor seperti decentralized finance (DeFi) menjadi bukti utilitas nyata yang mulai terbentuk. Ekosistem seperti Ethereum (ETH) bahkan menjadi dasar ribuan aplikasi keuangan terdesentralisasi.

4. Contoh Penting: Ethereum dan Kebangkitan DeFi

crypto bubble
Sumber: Cryptonews

Ethereum disebut CoinMarketCap sebagai contoh utama bagaimana crypto dapat memiliki nilai pemanfaatan nyata. Selain menjadi aset digital, Ethereum berfungsi sebagai jaringan yang mendukung smart contract, aplikasi terdesentralisasi, dan layanan keuangan alternatif. Dengan utilitas tersebut, nilai ETH dianggap lebih mudah dievaluasi dibanding aset spekulatif lain.

Selain itu, munculnya DeFi menjadi indikator meningkatnya penggunaan blockchain untuk fungsi keuangan seperti pinjaman, pertukaran aset, dan asuransi. CoinMarketCap menilai bahwa pertumbuhan ini menunjukkan bahwa tidak semua kenaikan harga crypto dapat disamakan dengan bubble.

5. Apakah Crypto Bubble Akan Terjadi Lagi?

CoinMarketCap menjelaskan bahwa meskipun beberapa fase pasar crypto menunjukkan karakteristik bubble, tidak semua tren harga bergerak akibat spekulasi semata. Teknologi yang terus berkembang membuat crypto memiliki utilitas yang semakin jelas dari waktu ke waktu. Lonjakan harga dapat terjadi karena kombinasi inovasi, adopsi, dan sentimen.

Namun, risiko bubble tetap ada karena volatilitas crypto sangat tinggi dan sering dipengaruhi faktor psikologis pasar. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep bubble menjadi penting untuk menilai apakah lonjakan harga didukung oleh fundamental atau sekadar spekulasi sesaat.

Baca Juga: 4 Risiko Utama Cardano (ADA) di Desember 2025 yang Harus Dipantau Investor Crypto

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari iniharga Solana hari iniPepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

FAQ

Apa definisi bubble dalam crypto?

Bubble adalah kondisi ketika harga aset crypto berada jauh di atas nilai intrinsiknya, menurut definisi yang disampaikan CoinMarketCap.

Apakah Bitcoin pernah dianggap bubble?

Ya. Pada 2018, Bitcoin sering disebut sebagai bubble karena lonjakan harga ekstrem dengan adopsi yang masih terbatas.

Mengapa crypto sering dikaitkan dengan bubble?

Karena volatilitas tinggi, spekulasi pasar kuat, dan kesulitan menentukan nilai intrinsik aset digital.

Apakah semua kenaikan harga crypto termasuk bubble?

Tidak. CoinMarketCap menegaskan bahwa utilitas nyata seperti DeFi menunjukkan bahwa beberapa aset memiliki nilai fundamental.

Bisakah bubble crypto berdampak pada pasar global?

Bubble besar dapat memicu koreksi signifikan yang berdampak pada investor dan pasar keuangan digital secara luas.

Referensi

  • CoinMarketCap Academy. Bubble. Diakses tanggal 2 Desember 2025
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->

© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.

Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.

pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8
pintu-icon-banner

Trading di Pintu

Beli & investasi crypto jadi mudah

Pintu feature 1
Pintu feature 2
Pintu feature 3
Pintu feature 4
Pintu feature 5
Pintu feature 6
Pintu feature 7
Pintu feature 8