Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Berikut adalah 5 fakta kritik Peter Schiff mengenai alasan yield obligasi yang naik membunuh BTC dan crypto lainnya:
Menurut Schiff, lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah — termasuk dari Jepang — memicu reaksi pasar global menuju “risk-off”. Dalam suasana tersebut, aset berisiko seperti Bitcoin dan aset kripto lainnya mendapat tekanan jual besar. Akibatnya, harga crypto banyak anjlok — menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap pergeseran di pasar obligasi.
Baca Juga: 5 Sinyal Ethereum (ETH) Sudah Mencapai Dasar Setelah Turun 28 Persen?
Schiff menunjukkan bahwa kripto kini rentan terhadap krisis pasar karena banyak posisi leverage dibuka oleh investor spekulatif. Saat yield obligasi naik dan sentimen memburuk, margin call maupun likuidasi massal bisa memicu penurunan harga yang tajam. Fenomena ini menggambarkan bahwa volatilitas tinggi di crypto bisa diperparah oleh struktur leverage, bukan hanya faktor fundamental.

Schiff menekankan bahwa Bitcoin dan aset kripto lainnya lebih tercermin seperti “aset berisiko” daripada safe-haven, karena pergerakannya sangat dipengaruhi kondisi makro global seperti suku bunga dan obligasi.
Dengan kondisi yield obligasi naik, crypto kehilangan daya tarik investor, karena obligasi menawarkan imbal hasil “aman” lebih menarik. Situasi ini menantang narasi bahwa kripto selalu merupakan pelindung nilai terhadap inflasi atau krisis — terutama dalam siklus suku bunga yang tinggi.
Menurut Schiff, penurunan kripto saat ini bukan karena kegagalan teknologi atau adopsi, melainkan karena faktor eksternal — imbal hasil obligasi, suku bunga, dan preferensi risiko global.
Artinya, meskipun proyek crypto dan utility bisa solid, harga tetap bisa “terbunuh” oleh pergeseran di pasar finansial tradisional. Hal ini menunjukkan interdependensi antara sistem keuangan tradisional dan aset kripto, serta bahwa kripto belum sepenuhnya terisolasi dari dinamika global.
Kritik Schiff mengingatkan bahwa berinvestasi di kripto tidak hanya soal teknologi atau potensi jangka panjang — tetapi juga soal manajemen risiko terhadap kondisi eksternal seperti yield obligasi.
Investor perlu mempertimbangkan bahwa korelasi antara kripto dan pasar tradisional saat ini meningkat, sehingga volatilitas bisa sangat tinggi. Penggunaan leverage perlu sangat selektif, karena likuidasi dapat terjadi cepat ketika yield obligasi melonjak atau kondisi makro memburuk.
Baca Juga: 5 Fakta Penurunan Harga Bitcoin ke US$ 85.000 — Implikasi untuk Pasar Crypto!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Yield obligasi yang naik membuat instrumen pendapatan tetap menjadi lebih menarik dibanding aset berisiko. Banyak investor beralih dari kripto ke obligasi, sehingga permintaan terhadap kripto turun — menyebabkan harga menurun.
Tidak selalu. Menurut analisis Schiff, penurunan lebih berkaitan dengan sentimen pasar dan likuiditas global — bukan karena kegagalan teknologi atau utilitas kripto itu sendiri.
Posisi leverage memperbesar potensi keuntungan — tapi juga memperbesar risiko. Jika pasar berbalik (misalnya karena yield obligasi naik), margin call dan likuidasi massal bisa memaksa jual paksa, memperdalam penurunan harga secara tajam.
Tidak serta-merta. Namun, investor perlu menyadari bahwa kripto sangat dipengaruhi faktor eksternal — sehingga strategi harus mencakup pengelolaan risiko, diversifikasi, dan kewaspadaan terhadap kondisi makro.
Kritik Schiff mempertegas bahwa adopsi jangka panjang kripto harus mempertimbangkan dinamika keuangan global. Tanpa stabilitas makro dan regulasi yang baik, kripto mungkin terus mengalami volatilitas ekstrem.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.