Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Data on-chain terbaru mengungkapkan perbedaan mencolok antara perilaku investor besar (whale) dan investor ritel selama koreksi terbaru Bitcoin (BTC), yang mengindikasikan bahwa pihak dengan “uang cerdas” (smart money) mungkin sedang mempersiapkan diri untuk pergerakan besar berikutnya.
Sementara penurunan harga BTC dari puncaknya di $126.000 membuat trader ritel gelisah, para pemegang besar justru terlihat melakukan pembelian secara agresif—pola yang secara historis sering dikaitkan dengan awal pembalikan tren.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin hari ini?

Pada 5 Desember 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $92,556 atau setara dengan Rp1.546.922.411, mengalami koreksi 1,34% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.517.933.960 dan harga tertingginya di Rp1.568.212.128.
Saat penulisan, kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar Rp30.754 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 21% menjadi Rp1.074 triliun.
Baca juga: NEAR Foundation Luncurkan AI Cloud dan Private Chat untuk 100 Juta Pengguna!
Sebuah grafik terbaru Whale vs. Retail Delta dari Alphatractal menunjukkan lonjakan akumulasi whale paling signifikan dalam hampir dua tahun terakhir.
Saat para pelaku ritel menjual karena ketakutan akibat penurunan harga Bitcoin menuju kisaran $100.000, para whale justru mulai mengakumulasi aset secara besar-besaran—menyerap likuiditas dalam jumlah tinggi.
Perubahan delta ini mengindikasikan bahwa para pemegang besar mengantisipasi potensi kenaikan harga dalam jangka menengah, meskipun sentimen jangka pendek masih cenderung berhati-hati.

Secara historis, pola akumulasi agresif seperti ini sering mendahului kelanjutan tren bullish besar, termasuk breakout Bitcoin di atas level $40.000, $70.000, dan $140.000 dalam siklus sebelumnya.
Sementara itu, trader ritel—yang sebelumnya sangat optimistis ketika BTC berada di atas $130.000—berubah menjadi defensif setelah aksi jual baru-baru ini. Grafik menunjukkan penurunan partisipasi ritel dan melemahnya tekanan beli selama koreksi—berbanding terbalik dengan situasi saat ritel mencoba “membeli di dasar.”
Perbedaan perilaku ini sering kali menandai momen mispricing, di mana aksi jual yang dipicu oleh ketakutan justru membuka peluang bagi pemain besar untuk melakukan akumulasi.
Sejak menyentuh titik terendah sementara di sekitar $80.500, harga BTC mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tekanan beli perlahan berusaha mengatasi pengaruh bearish yang masih bertahan.
Meskipun laju pemulihannya masih tergolong lambat, saat ini BTC diperdagangkan dalam pola yang cenderung bullish. Oleh karena itu, harga BTC diperkirakan akan berkonsolidasi di dekat area resistance hingga ada lonjakan volume beli yang cukup besar untuk menembus level tersebut.
Baca juga: 3 Trending Crypto Pilihan Bot Trading ChatGPT

Pergerakan harga jangka pendek menunjukkan bahwa BTC tengah berada di jalur pemulihan, meskipun pergerakannya masih terjebak dalam pola kanal paralel naik (rising parallel channel). Karena harga terus menguji batas atas kanal tersebut, peluang terjadinya breakout cukup besar.
Namun, indikator MACD menunjukkan potensi koreksi kecil, mengingat RSI sudah berada di ambang atas. Dengan demikian, harga BTC kemungkinan besar akan tetap berada di zona atas kanal ini, dan jika volume perdagangan meningkat, breakout bisa segera terjadi.
Secara keseluruhan, tren on-chain terbaru menunjukkan bahwa koreksi harga Bitcoin baru-baru ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan peluang strategis. Dengan whale yang mengakumulasi pada level tertinggi dalam hampir dua tahun dan sentimen ritel yang mulai mereda, pasar tampaknya memasuki fase awal pemulihan.
Jika tren akumulasi ini terus berlanjut, harga Bitcoin secara realistis berpotensi kembali ke kisaran $105.000–$108.000 dalam jangka pendek, dengan target jangka menengah hingga akhir 2025 yang bisa mencapai $115.000–$117.000—dengan asumsi kondisi makro tetap mendukung.
Paus (whale) Bitcoin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan investor atau entitas yang memiliki jumlah Bitcoin (BTC) yang sangat besar. Mereka memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga di pasar.
Perilaku paus (whale) penting karena mereka dapat mempengaruhi dinamika pasar dengan akumulasi atau penjualan besar-besaran yang mereka lakukan. Akumulasi oleh paus (whale) sering kali dianggap sebagai indikator bullish, sementara penjualan besar bisa menimbulkan tekanan jual di pasar.
Divergensi antara paus (whale) dan investor ritel terjadi ketika kedua kelompok ini bertindak berlawanan dalam pasar. Misalnya, ketika paus (whale) mengakumulasi Bitcoin sementara investor ritel menjual, ini bisa menandakan bahwa paus melihat potensi kenaikan harga yang tidak diperhatikan oleh ritel.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.