Download Pintu App
Jakarta, Pintu News – Berita terbaru dari Bitcoin.com melaporkan bahwa analis veteran Avi Gilburt memperingatkan bahwa 2026 bisa menjadi titik puncak siklus untuk pasar emas (Gold) dan perak (Silver), informasi yang jadi perbincangan pelaku pasar aset tradisional maupun crypto karena hubungan historis antara emas, perak, dan Bitcoin (BTC) sebagai aset nilai. Informasi ini bersumber dari wawancara yang dikutip oleh publikasi berita pasar komoditas.
Gilburt, analis teknikal yang berpengalaman dalam siklus emas dan perak, menyebut bahwa harga kedua logam mulia tersebut kemungkinan mendekati fase puncak dalam siklus jangka panjang sebelum memasuki konsolidasi atau penurunan. Pernyataan ini dipantau karena emas dan perak sering dianggap safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurut wawancara yang dikutip dalam berita tersebut, dinamika siklus historis logam mulia yang kini dekat puncak didukung oleh pergerakan harga berulang dalam beberapa dekade terakhir, yang membuat prediksi ini dibahas oleh pelaku pasar tradisional.
Gilburt menekankan bahwa jika 2026 benar menjadi puncak, ini bisa menandai fase akhir dari tren kenaikan panjang yang dipicu oleh permintaan global terhadap emas dan perak sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan gejolak pasar.
Baca Juga: 5 Fakta Penting tentang Halving Bittensor (TAO) yang Lagi Trending di Dunia Crypto

Data pasar menunjukkan bahwa harga emas dan perak mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, mendukung pandangan analis tentang kemungkinan puncak siklus pada 2026. Emas telah mencapai harga di atas $4.300 per ounce sementara perak telah mencatat rekor tertinggi di kisaran $55–$57 per ounce.
Lonjakan ini dipengaruhi oleh permintaan yang kuat dari bank sentral, aliran modal ke ETF bullion, dan kekhawatiran inflasi global, yang menurut laporan analisis lanjutan menjadi faktor fundamental di balik kenaikan harga logam mulia.
Beberapa proyeksi institusi keuangan bahkan memperkirakan emas bisa mencapai $4.900–$5.000 per ounce pada akhir 2026, sedangkan proyeksi perak menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut karena defisit pasokan dan permintaan industri.
Kombinasi faktor ini membuat pembicaraan tentang peak siklus emas dan perak banyak diperbincangkan di komunitas trader, investor, dan analis aset konservatif maupun alternatif.

Perubahan siklus harga emas dan perak sering kali memiliki pengaruh tidak langsung pada pasar crypto teratas seperti Bitcoin (BTC) karena pergeseran alokasi modal investor dari aset tradisional ke aset digital. Berdasarkan pola historis, ketika emas dan perak mencapai puncak, sebagian aliran modal bisa dipantau bergerak ke aset crypto, termasuk Bitcoin, sebagai alternatif store-of-value.
Beberapa analis pasar crypto juga mencatat bahwa Bitcoin telah menunjukkan korelasi periodik dengan emas dalam hal dinamika sentimen investor terhadap risiko dan hedging. Ketika harga emas melonjak tajam, Bitcoin sering mendapat sorotan sebagai “emas digital”, meskipun hubungan ini tidak selalu konsisten sepanjang siklus pasar.
Menurut analis lain yang dikutip dalam sumber pasar, pergeseran investor dari emas dan perak ke crypto seperti Bitcoin bisa terjadi jika logam mulia mulai memasuki fase konsolidasi, membuka ruang bagi aset digital untuk menarik lebih banyak perhatian investor global secara luas.
Namun demikian, penting dicatat bahwa hubungan antara pasar crypto dan logam mulia bersifat kompleks dan bergantung pada berbagai faktor makro, sehingga prediksi ini dipantau ketat oleh banyak pihak.
Selain potensi puncak harga, analis veteran juga menyoroti bahwa periode setelah puncak siklus logam mulia bisa ditandai oleh volatilitas yang lebih tinggi, di mana koreksi jangka pendek mungkin terjadi. Hal ini disebabkan oleh perubahan permintaan investor dan faktor ekonomi makro seperti kebijakan moneter global.
Para analis memperingatkan bahwa meskipun proyeksi harga tinggi masih belum pasti, pasar harus bersiap menghadapi fase konsolidasi yang mungkin membawa tekanan turun pada harga emas dan perak.
Risiko ini menjadi perbincangan di antara pelaku pasar karena dampaknya tidak hanya terhadap logam mulia tetapi juga terhadap aliran modal aset lain, termasuk cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) yang sering dikaitkan sebagai alternatif lindung nilai.
Jika 2026 benar menjadi puncak siklus harga emas dan perak, ini menandai fase penting dalam siklus aset global yang bisa menjadi titik balik alokasi modal investor dalam berbagai kelas aset. Perspektif ini dipantau oleh pengamat pasar dan analis karena implikasinya terhadap strategi investasi jangka panjang.
Perubahan tersebut juga memberikan konteks analitis yang lebih luas bagi pelaku pasar crypto dan tradisional untuk memahami bagaimana hubungan antara aset konservatif seperti emas dan aset digital seperti Bitcoin dapat berevolusi.
Baca Juga: Prediksi Harga Avalanche 2025-2030: Bisakah AVAX Mencapai $100?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga Bitcoin hari ini, harga Solana hari ini, Pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Puncak siklus harga merujuk pada level harga tertinggi dalam fase tren naik jangka panjang sebelum kemungkinan periode konsolidasi atau tekanan turun terjadi. Fokus ini dipantau karena dapat memengaruhi keputusan alokasi aset global.
Analis veteran melihat pola historis dan dinamika harga logam mulia yang menunjukkan harga emas dan perak mencapai level tinggi secara konsisten, sehingga 2026 berpotensi menjadi fase akhir siklus kenaikan tersebut.
Prediksi puncak logam mulia sering dikaitkan dengan kemungkinan pergeseran modal ke aset alternatif seperti Bitcoin (BTC), karena investor mencari diversifikasi nilai di luar aset tradisional seperti emas dan perak.
Tidak selalu; hubungan antara Bitcoin dan logam mulia adalah kompleks dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, sentimen pasar, dan faktor teknis lainnya, sehingga setiap korelasi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
Kegiatan perdagangan aset crypto dilakukan oleh PT Pintu Kemana Saja, suatu perusahaan Pedagang Aset Keuangan Digital yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan serta merupakan anggota PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). Kegiatan perdagangan kontrak berjangka atas aset crypto dilakukan oleh PT Porto Komoditi Berjangka, suatu perusahaan Pialang Berjangka yang berizin dan diawasi oleh BAPPEBTI serta merupakan anggota CFX dan KKI. Kegiatan perdagangan aset crypto adalah kegiatan berisiko tinggi. PT Pintu Kemana Saja dan PT Porto Komoditi Berjangka tidak memberikan rekomendasi apa pun mengenai investasi dan/atau produk aset crypto. Pengguna wajib mempelajari secara hati-hati setiap hal yang berkaitan dengan perdagangan aset crypto (termasuk risiko terkait) dan penggunaan aplikasi. Semua keputusan perdagangan aset crypto dan/atau kontrak berjangka atas aset crypto merupakan keputusan mandiri pengguna.