Cryptocurrency Bitcoin telah lama menjadi salah satu aset digital paling populer dan berharga di dunia. Namun, skalabilitasnya yang terbatas telah menjadi kendala utama dalam adopsi yang lebih luas.
Untuk mengatasi masalah ini, para pengembang telah menciptakan berbagai solusi layer 2 (L2) yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi transaksi Bitcoin. Salah satu solusi L2 yang paling menarik perhatian akhir-akhir ini adalah Mintlayer.
Mintlayer adalah sidechain Bitcoin yang telah lama ditunggu-tunggu. Setelah bertahun-tahun persiapan, Mintlayer akhirnya siap diluncurkan pada tanggal 29 Januari 2024. Peluncuran ini menandai dimulainya era baru untuk jaringan L2 berbasis Bitcoin.
Baca juga: Stacks (STX): Potensi Besar dalam Masa Depan Bitcoin!
Mirip dengan Bitcoin, Mintlayer akan dimulai dengan pembuatan blok Genesis. Beberapa kesamaan antara Bitcoin dan blockchain Mintlayer termasuk penekanan pada keamanan dan paradigma UTXO (Unspent Transaction Output).
Dengan mengaktifkan smart contract non-Turing lengkap, Mintlayer menyederhanakan audit dan mengurangi vektor serangan. Dengan menghilangkan perantara dan prosedur rumit seperti peg-in, wrapped, atau token terfederasi, Atomic Swap akan menghadirkan keamanan yang tak tertandingi di masa depan dengan memungkinkan token yang dibuat di Mintlayer untuk ditukar langsung dengan Bitcoin.
Sebagai sidechain, Mintlayer bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas Bitcoin sambil mempertahankan fitur-fitur yang telah membuat jaringan tersebut terpercaya dan tangguh.
Charlie Shrem, seorang penasihat untuk Yayasan Bitcoin, adalah salah satu dari banyak profesional berpengalaman yang membantu membangun sidechain Mintlayer. Keamanan harus menjadi prioritas utama agar aktivitas ekonomi dapat berkembang pesat di L2 berbasis Bitcoin.
Mintlayer adalah platform berbasis Rust yang bercita-cita untuk meniru kesuksesan Bitcoin dengan menciptakan mekanisme konsensus yang memadukan Proof-of-Stake dengan Proof-of-Work.
Seperti PoW, konsensus Mintlayer mengharuskan penanda tangan blok untuk “menebak” blok berikutnya, tetapi ia menempatkan beban komputasi yang jauh lebih sedikit, sehingga bahkan perangkat berdaya rendah dapat mengoperasikan sebuah node, yang memungkinkan partisipasi yang lebih luas.
Baca juga: Lisk (LSK): Platform Blockchain Menjanjikan atau Hanya Hype?
Di sidechain Bitcoin, token ML menggerakkan proses ekonomi dan membantu staking jaringan. Sebanyak 400 juta ML akan ditambang terlebih dahulu saat Mintlayer diluncurkan.
Setelah itu, token akan didistribusikan dengan setiap blok baru, yang terjadi sekitar setiap dua menit. Dalam mode deflasi yang mengingatkan pada Bitcoin, emisi token akan menurun secara bertahap hingga mencapai nol setelah sepuluh tahun.
Peluncuran Mintlayer akan membuka era baru untuk tokenisasi aset dunia nyata, yang akan memperkuat lanskap L2 Bitcoin. Hal ini akan memungkinkan integrasi lebih lanjut dari solusi L2 Bitcoin lainnya, termasuk Lightning Network, dan peluncuran bursa terdesentralisasi yang didukung oleh Atomic Swap.
Dengan fitur-fiturnya yang canggih dan potensi dampaknya yang besar terhadap ekosistem crypto, Mintlayer adalah proyek yang patut untuk diperhatikan. Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Mintlayer dan bagaimana cara kerjanya, kamu dapat mengunjungi situs web resmi proyek tersebut atau mengikuti akun media sosialnya.
Secara keseluruhan, peluncuran Mintlayer adalah tonggak sejarah penting dalam evolusi Bitcoin dan ekosistem crypto secara keseluruhan. Dengan menawarkan solusi skalabilitas yang aman dan efisien, Mintlayer berpotensi untuk membuka jalan bagi adopsi Bitcoin yang lebih luas dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: