Sepekan kemarin, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan tipis sebesar 3,2% yang didorong oleh faktor makroekonomi yang relatif stabil. Jika kondisi ini bisa terus dijaga dan ditambah dengan meningkatnya akumulasi BTC oleh investor, diharapkan menjadi dorongan positif bagi pasar crypto secara keseluruhan. Namun, apakah kemungkinan tersebut dapat terwujud? Simak selengkapnya pada analisis pasar di bawah ini.
Tim trader Pintu telah mengumpulkan informasi penting dan menganalisis keadaan ekonomi secara umum serta pergerakan pasar mata uang crypto selama satu minggu terakhir. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa semua informasi pada Analisis Pasar ini bertujuan sebagai edukasi, bukan saran finansial.
Consumer Price Index (CPI) atau indeks harga konsumen mencatatkan pertumbuhan positif, di antaranya:
Sementara pada basis tahun ke tahun, kenaikannya mencapai 4,3% konsisten dengan prediksi dan merupakan kenaikan tahun ke tahun terkecil dalam dua tahun terakhir.
Dalam kenaikan CPI bulanan, harga bensin menyumbang lebih dari setengah dari keseluruhan kenaikan. Kenaikan lain juga dialami oleh biaya perumahan yang terus meningkat selama 40 bulan berturut-turut. Selain itu tarif penerbangan, premi asuransi mobil, harga mobil baru hingga makanan juga naik signifikan.
Mengenai laporan CPI dan kaitannya dengan suku bunga, The Fed dalam hal ini mungkin akan mengabaikan kenaikan sementara harga energi, kenaikan biaya perumahan dan berbagai kenaikan di sektor lain dapat memberikan The Fed alasan untuk berhenti sejenak dalam menentukan kenaikan suku bunga.
Laporan CPI terbukti memiliki tantangan besar bagi pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengkomunikasikannya kepada konsumen. Hal ini dikarenakan kenaikan harga yang tinggi khususnya pada bensin dan toko bahan makanan telah menjadi titik fokus bagi Partai Republik. Meski inflasi sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan moneter daripada tindakan pemerintah, namun semakin dekatnya tahun pemilihan umum (pemilu) konsumen berharap terjadi perdebatan dan diskusi politik lebih lanjut seputar laporan CPI.
Selain laporan CPI, The Fed dihadapi juga oleh beberapa laporan, di antaranya:
Laporan ini menambah kerumitan pada proses pengambilan keputusan untuk The Fed yang dijadwalkan akan bertemu akhir bulan September untuk menentukan arah kebijakan suku bunga.
Producer Price Index (PPI)
Di bulan Agustus, inflasi tingkat grosir mengalami kenaikan yang melebihi ekspektasi dan kenaikan tersebut bertentangan dengan data baru-baru ini yang mengindikasikan moderasi kenaikan harga.
Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, PPI atau indeks harga produsen yang mengukur apa yang diterima oleh produsen khususnya dalam barang dan jasa, naik 0,7% pada penyesuaian musiman di bulan Agustus dan naik 1,6% pada basis tahun ke tahun. Kenaikan bulanan ini melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,4% dan menandai kenaikan satu bulan yang paling signifikan sejak Juni 2022.
Namun, jika tidak termasuk makanan dan energi, PPI inti meningkat 0,2%, sejalan dengan angka yang diperkirakan. Selama periode 12 bulan, PPI inti menunjukkan kenaikan 2,1% menandai level tahunan terendah sejak Januari 2021. Jika mengecualikan makanan, energi, dan jasa perdagangan, PPI meningkat 0,3%.
Departemen Perdagangan merilis data yang menunjukkan bahwa penjualan ritel di bulan Agustus melebihi ekspektasi, dengan kenaikan penting sebesar 0,6% jauh melampaui estimasi Dow Jones sebesar 0,1%. Bahkan ketika mengecualikan penjualan mobil, angka-angka tersebut tetap kuat, dengan kenaikan 0,6% dibandingkan dengan estimasi sebesar 0,4%.
Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini tidak disesuaikan dengan inflasi, yang mengindikasikan bahwa konsumen mempertahankan pola belanja meskipun ada kenaikan harga dan peningkatan utang kartu kredit. Ketika memperhitungkan inflasi, penjualan ritel secara riil tetap stabil di bulan tersebut. Dari tahun ke tahun, penjualan mengalami kenaikan 2,5% yang berada di bawah tingkat inflasi CPI tahunan sebesar 3,7%.
Laporan ritel juga mencerminkan dampak dari harga energi yang lebih tinggi, dengan penjualan SPBU mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 5,2%.
💡 PPI fokus pada harga-harga domestik, yang merepresentasikan biaya-biaya yang terkait dengan produksi barang dan jasa. Sebaliknya, CPI mengukur apa yang sebenarnya dibayar oleh konsumen untuk barang dan jasa di pasar, termasuk harga impor.
Kedua indeks ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi terus menjadi perhatian rumah tangga Amerika, tingkat kenaikannya secara umum tampak melambat dalam beberapa bulan terakhir. Tren ini telah menjadi faktor penting bagi The Fed dalam menentukan arah kebijakannya di masa depan, terutama setelah 11 kali kenaikan suku bunga dengan total 5,25 poin persentase.
Ekspektasi pasar menunjukkan bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuan dalam minggu mendatang. Meskipun para pejabat bank sentral sebelumnya telah mengisyaratkan satu kali lagi kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun ini selama pertemuan bulan Juni, data pasar berjangka dari CME Group pada hari Kamis pagi mengindikasikan 32% kemungkinan kenaikan suku bunga terjadi pada bulan November.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami sedikit peningkatan pada minggu lalu, menyusul penurunan ke titik terendah dalam tujuh bulan terakhir pada minggu sebelumnya. Tren ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan mempertahankan tenaga kerja mereka meskipun ada upaya Fed untuk meredam aktivitas ekonomi.
Laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan, klaim pengangguran di AS naik tipis sebesar 3.000 menjadi 220.000 untuk minggu yang berakhir pada 9 September. Pengajuan klaim pengangguran ini berfungsi sebagai indikator jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi pada minggu tertentu.
Rata-rata pergerakan empat minggu dari klaim-klaim ini, yang memberikan pengukuran yang tidak terlalu fluktuatif turun sebanyak 5.000 menjadi 224.500.
Secara keseluruhan, terdapat 1,69 juta orang yang menerima tunjangan pengangguran selama minggu yang berakhir pada 2 September. Data tersebut menandai adanya peningkatan sekitar 4.000 orang dibandingkan minggu sebelumnya.
BTC mengalami kenaikan harga sebesar 3,2% selama seminggu menjadi $26,600. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga, antara lain data inflasi baru-baru ini menunjukkan perlambatan kenaikan CPI yang meningkatkan harapan The Fed akan mengadopsi pendekatan yang tidak terlalu agresif terhadap kenaikan suku bunga.
Perkembangan ini telah membantu menstabilkan pasar ekuitas dan menciptakan latar belakang positif untuk aset berisiko, termasuk BTC dan keseluruhan pasar crypto. Jika tren penurunan inflasi terus berlanjut, Bitcoin dapat memperoleh manfaat dari lingkungan ekonomi makro yang lebih baik.
Faktor selanjutnya adalah data on-chain yang mengungkapkan bahwa, pemegang jangka panjang telah mengakumulasi Bitcoin selama sebulan terakhir, terutama ketika harga turun di bawah $20.000. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang kuat dari para investor dengan jangka waktu investasi beberapa tahun. Dengan semakin banyaknya Bitcoin yang dipindahkan dari bursa ke dalam cold storage wallet, peningkatan kelangkaan ini dapat memberikan tekanan ke atas pada harga.
Dalam kinerja historis BTC dan pasar crypto yang lebih luas, di bulan September secara konsisten terbukti menjadi bulan yang menantang. Data dari tahun 2013 sampai 2022 mencatatkan, hanya di tahun 2015 dan 2016 pada bulan September yang menunjukan keuntungan bulanan yang positif.
Bagikan